2 tahun kemudian
Sudah 2 tahun lamanya keadaan rumah masih sunyi.Gue bahkan sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir.Gue bahkan sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Gue memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama dengan bang woojin. Bang woojin ngampus di universitas nasional seoul yang merupakan universitas terkemuka di korea selatan.
Hari ini adalah hari ujian terakhir gue.Gue melewati hari-hari ujian akhir dengan fokus membaca buku. Gue merasa takut dengan hasilnya nanti, kalau nilai gue rendah berarti gue ga bisa masuk ke universitas nasional seoul karna nilai yang diambil cukup tinggi.
Gue pergi ke sekolah untuk ujian terakhir hari ini. Gue berangkat ke sekolah dengan bang woojin karna bang woojin ada jadwal pagi. Disepanjang perjalanan gue masih sibuk membaca buku sampai akhirnya gue ngak sadar kalau sudah sampai didepan sekolah gue.
"Dek udah sampai "kata bang woojin yang menyadarkan gue kalau udah sampai didepan sekolah.
"Eh,,,, iya bang hehehe"kata gue sambil memperhatikan penampilan gue.
"Fokus banget bacanya sampai ngak sadar kalau udah sampai"ledek bang woojin.
"Iya dong biar dapat nilai tinggi terus dapat masuk universitas yang sama dengan bang woojin"kata gue dengan bangga.
"Ya udah masuk gih, ntar telat oh iya nanti ketika pulang abang ngak bisa jemput, minta jemput aja sama bang jae"kata bang woojin yang mengingatkan gue dengan bang jaehwan.
"Iya bang ntar seyla telfon, ya udah seyla masuk dulu bang, hati-hati bang"kata gue sambil turun dari mobil bang woojin.
Bang woojin cuma mengangguk dan melambaikan tangan kearah gue dan langsung melajukan mobilnya. Gue masuk kedalam sekolah dan dipenuhi oleh anak-anak yang mau ujian akhir. Gue berjalan ke ruangan ujian akhir gue masuk kedalam kelas dan gue duduk ditempat ujian gue.
Gue kembali membaca buku karna masih ada waktu. Tiba-tiba guanlin dan lisa datang ke meja gue. Gue dan mereka berdua berbeda ruangan.
"Woy sey semangat ujiannya, btw karna hari ini hari terakhir kita ujian gimana kalau kita pergi main besok"kata lisa ke gue.
"Kalau sekarang gue ngak bisa pergi lis"jawab gue karena memang gue ngak bisa pergi sekarang.
"Tapi kenapa sih sey? bukannya udah ngak ada ujian lagi "tanya lisa .
"Jadi gini loh lis keadaan rumah gue belakangan ini kurang baik"jawab gue.
"Ngak baik gimana la? "Tanya guanlin membuka bicara
"Itu lin gara-gara bang jaehwan jadi pendiam dan appa gue sering keluar kota jadinya rumah gue menjadi sunyi"penjelasan gue atas pertanyaan guanlin.
"Oh gitu, emang nya bang jaehwan kenapa? "Tanya guanlin lagi.
"Mana gue tau "jawab gue dan kembali membaca buku lagi.
"Sey gue sama guanlin ke kelas dulu ya, semangat ujian "kata lisa dan berlalu keluar dari kelas gue.
Gue ngak terlalu menanggapi ucapan lisa barusan. Lisa dan guanlin itu satu kelas ketika ujian. Guru yang mengawasi ujian akhir di kelas gue udah masuk dan ujian langsung dimulai. Ujian di laksanakan dengan suasana kelas yng sunyi.
Ujian berlangsung selama 2 jam. Ketika ujian sudah selesai maka semua semua siswa berhamburan keluar dari kelas dan mengumpul bersama teman yang lain. Gue hanya menunggu acara perpisahan dan nilai ujian keluar.
Gue keluar dari ruangan ujian gue dan bertemu lisa dan guanlin yang sedang berjalan ke arah gue. Gue melihat ke mereka yang menurut gue sedang membicarakan sesuatu.
"Hai sey, gimana ujiannya tadi? "Tanya lisa yang langsung merangkul gue.
"Lumayan lah, lo sendiri gimana? "Tanya balik gue ke dia.
"Agak susah sih tapi btw cie selamatnya bentar lagi lulus"kata lisa.
"Lulus darimana sedangkan hasil ujian aja belum keluar"jawab gue yang hanya dibalas cengiran dari lisa.
"Ekhm..... Lupain aja lah gue ini "Deheman guanlin yang merasa kita lupain.
"Hehehe guan jangan cemberut dong"kata gue dan lisa secara bersamaan.
"Iya in dah"kata guanlin yang berjalan mendahului kita.
"yah dia ngambek "kata lisa ke gue dan langsung mengejar guanlin.
Guanlin sudah hampir tidak terlihat lagi. Kaki guanlin yang panjang ditambah dengan dia berjalan cepat semakin membuat kita tertinggal jauh. Kita hampir setengah berlari untuk menyamakan jalan kami.
Kami sudah sampai di depan gerbang sekolah. Guanlin pergi mengambil mobilnya di parkiran sedangkan lisa menunggu papa nya untuk menjemput lisa sedangkan gue ngak tau harus pulang dengan siapa.
Gue dan lisa berdiri bersama di gerbang sekolah.Mungkin lisa menganggap gue di jemput oleh abang gue. Karna ini hari terakhir ujian maka semua orang masih banyak di sekolah.
Gue berdiri di gerbang sampai dua mobil berhenti didepan gue. Pemilik kedua mobil tersebut menurunkan jendela mobilnya secara bersamaan. Mobil didepan di kendarai oleh guanlin sedang yang dibelakang bang minhyun.
"Sey pulang sama siapa? "Tanya guanlin yang melihat gue masih berdiri di gerbang.
"Gue pulang sama abang gue, jadi lu duluan aja"kata gue yang menolak ajakan guanlin.
"Abang?? Sekarang dimana abang lu? "Tanya guanlin lagi.
"Itu tepat di belakang mobil lo"kata gue sambil menunjuk mobil bang minhyun. Guanlin melihat ke belakang.
"Ya udah gue duluan, lu hati-hati ya "kata guanlin dan mulai melajukan mobilnya.
Gue berjalan ke arah mobil bang minhyun dan langsung masuk kedalam mobil bang minhyun.
TBC
Tumben author mau double update
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Wanna One (Selesai)
FanfictionPunya abang yang luar biasa mungkin itu di luar expetasi kita. Semua orang pasti mengharapkan abang yang terkenal dan sayang kepada adiknya