14. RUMIT

52 10 0
                                    

"BALIK!!!".  Ucap Steave yang mencoba menyadarkan Qila dari lamunannya.

"Gue dijemput".

"Yaudah kalo lo nggak mau pulang sama gue, gue pulang duluan aja. Lagian sekolah udah sepi juga". Ucap Steave dengan santainya.

Qila pun mengedarkan pandangan melihat sekelilingnya, dan benar saja sekolah sudah sepi, hanya dia, Steaven dan anak basket yang masih ada di sekolah.

"Mau nggak? Kalo nggak gue balik yah, Bye". Ucap Steaven yang ingin melajukan motornya tetapi tertahan oleh Qila.

"Tunggu". Ucap Qila. Sejujurnya Qila merasa khawatir bagaimana kalau mamangnya tidak jadi menjemputnya? atau ada orang jahat yang ingin menculiknya? sungguh Qila tidak bisa membayangkan hal itu.

"Kenapa?". Ucap Steaven memasang wajah juteknya.

"Okey, gue ikut sama lo". Ucap Qila yang mendapat senyum jahil dari Steave.

"Kok lo senyum kayak gitu?".

"Emang kenapa? Salah gue senyum?".

"Nggak sih".

"Yaudah...".

"Aduh... please dong, gue nggak mau berantem nih". Ucap Qila dengan pelan.

"Siapa yang ngajakin lo berantem?".

"Itu... lo ngomongnya nyolot gitu".

"Nggak!!!".

"Yaudah... tolongin gue. Yah... yah". Ucap Qila memohon pada Steave.

"Okey gue tolongin, tapi ada syaratnya yah". Ucap Steave.

"Nggak ikhlas banget nolongnya". Ucap Qila.

"Ok kalo nggak mau nggak papa, gue balik nih ya". Ucap Steave.

"Eh...tunggu dong, iya...iya gue bakalan ngabulin syaratnya".

"Gitu kek dari tadi, lo mau gue tolongin apa?". Tanya Steave.

"Tungguin gue dulu yah, gue mau nelfon mamang gue dulu, kalo dia nggak bisa jemput, ya gue pulang bareng lo". Ucap Qila.

"Ternyata cuman itu, gue pikir apaan?".

"Yaudah cepet telfon mamang lo". Ucap Steave.

"Oke tunggu bentar yah". Ucap Qila.

Qilapun segera menelfon mamangnya untuk memastikan apakah dia bisa dijemput atau tidak.

"Halo, assalamualaikum mamang, mamang jadi jemput Qila nggak?". Tanya Qila.

"Maaf neng, mamang nggak bisa jemput. Mamang minta izin ke ibu tadi, karena istri mamang mau melahirkan neng". Ucap mamang.

"Oh gitu yah, kok nggak nelfon aku sih". Ucap Qila.

"Mamang kira ibu tadi udah nelfon neng Qila". Ucap Mamang.

"Nggak mang, tapi yaudah nggak papa, Qila bisa pulang sama temen". Ucap Qila.

"Yaudah neng maaf ya". Ucap Mamang.

"Iya".

Qila pun memutuskan telfonnya dan segera kembali untuk memberitahu Steaven kalo dia pulang dengan Steaven.

"Steave gue pulang bareng lo, mamang nggak jadi jemput gue". Ucap Qila.

"Yaudah naik". Ucap Sreave.

***

Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Qila, Steaven kemudian segera melajukan motornya, tapi sebelum Steaven melajukan motornya, motornya telah ditahan terlebih dahulu oleh Qila.

"Eh...tunggu". Ucap Qila sambil menahan Steaven.

"Ada apa lagi?". Tanya Steave.

"Mm...gue cuma mau ngomong makasih sama lo, karena lo udah mau bantuin gue". Ucap Qila.

"Santai aja lagi". Ucap Steave.

"Yaudah kalo gitu gue masuk yah". Ucap Qila.

"Tunggu". Ucap Steave.

"Ada apa lagi?". Tanya Qila.

"Lo harus penuhin persyaratan yang tadi". Ucap Steave.

"Oh...yang itu, iya gue liat nanti ya". Ucap Qila.

"Jangan gitu dong, lo kan udah janji tadi". Ucap Steave.

"Iya dah iya, nggak ikhlas banget lu". Ucap Qila.

"Nah...gitu dong". Ucap Steave.

"Yaudah gue masuk dulu". Ucap Qila.

"Ok, gue balik ya". Ucap Steave.

"Ho'oh".

Qilapun segera menyimpan tasnya dan bergegas untuk mandi, setelah mandi Qila mengecek handphonenya untuk memastikan apakah ada chat yang masuk atau tidak.

"Huaaaa...capek banget gue hari ini abis kejar-kejaran sama si duo racun, nih badan kayak mau patah-patah semua. Ucap Qila memegang pinggangnya yang terasa sakit.

Line

Line

Line

TRIO KAMPRET 🐒

Qila
Eh...udah ganti ya nama gbnya?

Tria
Dari mana aja neng?

Qila
Sorry guys, baru aktif gue

Nada
Qila tadi lo pulang bareng kak steaven yah?

Qila
Emang napa?

Nada
Soalnya gue tadi lewat depan sekolah, terus gue ngeliat kayak mirip lo sama kak steave.

Qila
Oh...gitu

Nada
Qila...sumpah lu ngeselin banget tau nggak

Tria
2😑

Qila hanya mengabaikan pesan dari teman-temannya dan segera menaruh handphonenya diatas nakas. kemudian Qila segera memasang selimutnya bersiap siap untuk tidur.

Ini pengalaman pertama gue nulis, semoga kalian suka ya:)
Jangan lupa vote.
#Vote
#

Vote
#Vote

RUMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang