Pagi ini Steaven dan kedua kurcacinya yaitu Ray dan Raka sedang berada di kantin sekolah. Entah apa yang membuat mereka malas untuk masuk ke kelas pagi ini.
"Lo berdua mau pesen makanan nggak?". Tanya Ray.
"Gue jus alpukat aja ray". Ucap Raka.
"Lo?". Tanya Ray pada Steaven. Yah diantara mereka bertiga Steaven yang moodnya pagi ini paling hancur, dan karena ide dia juga Ray dan Raka juga ikutan membolos.
"Gue nggak mau pesen apa- apa". Ucap Steave.
"Okey". Ucap Ray kemudian berlalu.
"Lo lagi ada masalah apa?". Ucap Raka yang memulai pembicaraan.
"Nggak ada".
"Yakin lo nggak punya masalah apa- apa?".
"Gue yakin!!!". Ucap Steave yang masih judes pada Raka.
"Yaudah... Kalau lo butuh tempat curhat, gue sama Ray siap kok dengerin curhatan lo".
"Iya Steave, kapan pun dan dimana pun kita selalu siap kalo lo butuh bantuan kita berdua". Ucap Ray yang sudah kembali.
"Hem... gue ke toilet dulu".
Sama halnya dengan Steaven, Qila juga hari ini sedang membolos. Sehabis dihukum tadi Qila memutuskan untuk tidak masuk belajar pada jam pelajaran pertama.
"Apes banget gue... udah telat, kena hukuman, ditambah lagi ni baju kotor lagi kena super pel". Ucap Qila sambil membersihkan bajunya yang terkena cairan pembersih lantai di toilet.
"Udah mendingan kali yah... nodanya masih keliatan sih, tapi bodoamatlah". Ucap Qila yang berjalan keluar dari toilet dan masih menatap ke arah bajunya yang terkena noda, dan tanpa sengaja dia menabrak dada bidang seseorang.
"Aduh...".
"Sorry kak nggak senga...". Belum sempat Qila menyelesaian omongannya, tiba- tiba Steave memotong ucapan Qila.
"Lo kenapa? Kok nggak masuk?".
"Emang apa peduli dia?". Batin Qila.
"Lagi males. Lo sendiri kenapa nggak masuk?". Tanya Qila cepat, karena dia sudah tahu pasti Steaven ingin mengomelinya lagi.
"Gue... gue lagi mau buang air kecil". Ucap Steaven gugup.
"Alesan luuu".
"Lo kali yang alesan, gue laporin lo yah ke BK". ucap Steave dengan nada mengancam.
"Lo ancem gue?".
"Nggak... tapi itu udah kewajiban gue sebagai anak osis!!!".
"Oh... ya?".
"Iya.... sini lo!!! gue bawa lo ke BK sekarang". Ucap Steave sambil menarik tangan Qila.
"Iii... gue nggak mau!!! Kok lo maksa!!!".
"Karena lo salah!!!".
"Lo yahh... hobinya nganceeemmm terus!!!".
"Gue nggak bakalan kayak gini, kalo bukan lo yang berulah yah".
"Iii... pokoknya gue nggak mau Steave". Ucap Qila sambil menginjak kaki Steaven.
"Anjir.... sakit bego". Jerit Steaven sambil memegang kakinya.
Tak lama kemudian Ray dan Raka meneriaki Steave. Sejak tadi Ray dan Raka mengkhawatirkan Steaven yang tak kunjung kembali dari toilet, alhasil mereka berdua mendapati Steaven sedang bersama Qila.
"Steave". Teriak Ray dan Raka.
"Apa?".
"Lo kita tungguin di kantin dari tadi, lo nya nggak balik- balik".
"Mampus... gue ketauan". Batin Steave menepuk jidatnya.
"Ooo... jadi lo juga ikutan bolos yah".
"Nggak!!! siapa bilang?!!".
"Tuhh temen lo barusan yang bilang".
"Nggak yah... gue tuh lagi free class, lo jangan ngeyel".
"Gue nggak percaya ya!!!".
"Yaudah gue juga nggak rugi kok kalo lo nggak mau percaya".
"Iii... lo tuh yah nyebel...". Belum selesai Qila beradu mulut dengan Steave, tiba- tiba Pak Radi yang melihat Qila dan Steave sedang beradu mulut depan toilet langsung segera melerai mereka berdua.
"QILA!!!".
"STEAVEN!!!".
"BERHENTI KALIAN!!!". Teriak Pak Radi.
"Aduh mampus gue". Batin Steaven.
"Aduh kan kena hukuman lagi. Awas aja lo Steave, tunggu pembalasan gue". Batin Qila.
"Apa- apaan kalian ini, selalu saja berkelahi".
"DIA DULUAN PAK". Ucap Qila dan Steave saling menunjuk satu sama lain.
"Sudah- sudah. Kalian berdua sama saja".
"Sekarang kalian Bapak hukum!!!".
"Yah pak... saya baru aja kena hukuman dari bapak, masa saya dapat hukuman lagi sih pak". Ucap Qila merengek kepada Pak Radi.
"Bapak tidak menerima keluhan!!!".
"YAH PAK TAPI...". Ucap Qila dan Steave terpotong oleh pak radi.
"Nggak ada tapi- tapi!!! Sekarang kalian berdua ikut sama saya!!".
Sepanjang masa hukuman Qila dan Steave masih saja saling menyalahkan, padahal mereka sudah mendapat hukuman untuk membersihkan toilet yang baunya minta ampun bisa membuat orang yang berada disana jatuh pingsan.
"Ini semua gara- gara lo yah". Ucap Qila yang menutupi hidungnya.
"Kok salah gue? Siapa suruh lo yang nabrak".
"Eh... kalo bukan karena lo yang mau nyeret gue ke BK nggak mungkin bisa kayak gini kejadiannya".
"Siapa suruh lo bolos".
"Lo juga bolos yah. Pake salah salahin gue lagi".
"KALIAN YAH RIBUTTT MULU".
"MEMANGNYA PEKERJAAN KALIAN SUDAH SELESAI?". Teriak Pak Radi.
"UDAH PAK". Teriak Steaven dan Qila.
Pak Radi pun segera mengecek toilet tersebut, dan ternyata toilet nya memang sudah bersih.
"Okey, sekarang kalian boleh kembali ke kelas kalian masing masing". Ucap Pak Radi setelah mengecek toilet yang dibersihkan oleh Qila dan Steaven.
"Tapi ingat... jangan berantem lagi. Awas kalo saya liat kalian berantem lagi!!!".
"IYA PAK".
Kalian pernah juga nggak sih punya teman cowok yang suka kalian ajak berantem pas SMA? Coba deh koment terus Vote juga :)
#Vote
#Vote
#Koment
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Teen FictionUntuk mendapatkan sesuatu yang kita impikan butuh sesuatu yang namanya proses dan perjuangan. Sama halnya dengan dia yang menurut kita sempurna. Untuk dapetin hatinya itu nggak gampang, harus rasain dulu pahitnya jatuh cinta, sakitnya bertepuk sebel...