Hari yang sangat cerah, dimana matahari bersinar terang, udara yang sangat sejuk, dan tanaman yang tumbuh subur, memperlihatkan keindahan alam yang sesungguhnya.
Hari ini Qila merasa sangat bersemangat, karena ayah Qila akan datang hari ini setelah 2 tahun ayah Qila bekerja diluar kota.
"Huaaa....senangnya, akhirnya ayah pulang hari ini". Teriak Qila.
"Qila ada teman kamu tuh diruang tamu". Teriak Diza.
"Siapa ma?". Tanya Qila.
"Turun aja ke bawah kalo kamu mau tau". Teriak mama.
Qilapun hanya menghiraukan ucapan ibunya, dia sedang berfikir kira-kira siapa yang bertamu pagi-pagi begini dirumahnya.
Diza yang merasa tidak mendapat jawaban dari Qila segera naik ke atas untuk melihat apa yang sedang Qila lakukan.
Tok....Tok...Tok.
"Qila kamu kok lama banget, cepetan turun teman kamu udah nunggu tuh dibawah". Ucap Diza.
Diza yang merasa masih tidak mendapat jawaban dari Qila, segera masuk ke dalam kamar Qila.
"Astaga...ini anak, pantesan nggak jawab ucapan mama, ternyata lagi ngelamun toh". Ucap Diza.
"Ihh...mama, kalo masuk kamar orang itu ketok-ketok pintu dulu dong". Ucap Qila yang tidak terima mamanya masuk kedalam kamarnya begitu saja.
"Ehh...mama tadi udah ketok-ketok pintu ya, kamunya aja yang nggak denger". Ucap Diza.
"Emang mama mau ngapain sih sampe masuk ke kamar Qila". Ucap Qila.
"Itu ada temen kamu dibawah, kasian dia udah nungguin kamu dari tadi". Ucap Mama.
"Emang siapa?". Tanya Qila.
"Turun aja dulu, entar kamu juga tau kok". Ucap mama.
"Yaudah Qila turun". Ucap Qila.
Qilapun hanya mengikuti apa kata mamanya, sesampainya Qila dibawah dia melihat seseorang yang menurutnya sangat ia kenal dan sedang duduk di meja makannya bersama abangnya dan mamanya.
"Morning princess". Sapa Devan, kakak Qila.
"Morning too". Ucap Qila dengan ketus sambil menatap tajam orang yang sedang duduk dihadapannya itu.
"Morning Qila sayang". Sapa Steave sambil menunjukkan senyum kemenangannya.
"Najisss...ngapain lo pagi-pagi begini udah ada dirumah gue". Ucap Qila.
"Dek lo kok ngomongnya kasar gitusih sama pacar lo, nggak baik tau". Ucap Devan.
"WHATTT PACAR???". Teriak Qila.
"Iya, Steave ini udah cerita sama mama sama abang. Katanya kalian baru kemarin pacarannya". Ucap Diza.
"Ehh...Steave sinting lo yah. Kapan kita pacarannya, lo nembak gue aja nggak pernah". Ucap Qila dengan penuh emosi.
"Sayang masa kamu nggak ingat sih, kemarin pas di sekolahkan aku nembak kamu dan kamu bilang iya. Jadi hari ini kita resmi pacaran". Ucap Steave sambil memperlihatkan senyum mengejeknya.
"Najisss gue...berenti nggak panggil gue sayang, gue tabok baru tau rasa lo". Ucap Qila.
"Qila nggak boleh gitu. Cepetan duduk terus makan habis itu berangkat ke sekolah". Ucap Mama.
"Iya ma". Ucap Qila.
Qilapun duduk dan segera menghabiskan makanannya, karena dia sudah sangat muak melihat muka orang yang duduk di depannya itu.
"Ma Qila udah ni, Qila berangkat ya. Assalamualaikum". Qilapun segera mengambil tasnya dan bergegas keluar rumah.
"Qila tungguin Steave, kamu pergi bareng Steave". Teriak mama.
"Nggak mau ma". Teriak Qila.
"Yaudah nggak papa kok tante, ntar juga ketemu Qila didepan". Ucap Steave sambil mencium tangan Diza.
"Iya, kalau gitu hati-hati ya nak. Jagain Qila". Ucap Diza.
"Iya tante, kalo gitu saya permisi dulu". Ucap Steave.
"Iya". Ucap Diza.
***
Sekolah
Sesampainya Qila dan Steave di sekolah, Qila segera turun dari motor Steave tanpa mengucapkan terima kasih.
"Ehh...tunggu, mau kemana lo". Teriak Steave dengan terburu-buru mengejar Qila.
"Apalagi sih". Ucap Qila dengan melepas tangan Steave.
"Tunggu dulu dong, gue ada perlu sama lo". Ucap Steave.
"Perlu apa lagi?". Tanya Qila.
"Kita ke taman belakang dulu, biar enak bicaranya". Ucap Steave.
"Yaudah". Ucap Qila.
Sesampainya mereka di taman belakang sekolah, Steave segera menyuruh Qila untuk duduk disampingnya.
"To the point aja lo mau ngomong apa? Gue nggak ada waktu". Ucap Qila.
"Gini, kan lo udah janji tuh sama gue bakal ngabulin permintaan gue kemarin". Ucap Steave.
"Terus?". Ucap Qila.
"Gue mau lo ngabulin permintaan gue". Ucap Steave.
"Lo mau gue ngapain?". Tanya Qila.
"Simpel kok, lo cukup tanya gue apa aja kesukaan Tria, terus apa hobinya Tria, pokoknya semua tentang Tria lo harus kasih tau gue". Ucap Steave.
"Emang mesti banget yah gue kasih tau ke lo semua tentang Tria?". Tanya Qila dengan nada sedikit kecewa.
"Iyalah". Ucap Steave.
"Emang kenapa lo mau tau semua tentang Tria?". Tanya Qila lagi.
"Karena gue suka sama Tria".
Deg
Kasian banget si Qila, jadi kayak kecewa gitu :(
Jangan lupa vote dan koment yah.
#Vote
#Vote
#Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Teen FictionUntuk mendapatkan sesuatu yang kita impikan butuh sesuatu yang namanya proses dan perjuangan. Sama halnya dengan dia yang menurut kita sempurna. Untuk dapetin hatinya itu nggak gampang, harus rasain dulu pahitnya jatuh cinta, sakitnya bertepuk sebel...