Aku baru sadar, ternyata kecewa dan terlalu berharap bisa semenyakitkan ini.
Syaqila Aprilia.
Kring....kring....kring.
Bel pulangpun berbunyi. Sejak pagi tadi Qila merasa tidak bersemangat untuk bersekolah, entah apa yang membuat dia menjadi murung seperti ini.
"Qila lo kenapa dari tadi pagi sampe udah pulang gini lo keliatan kayak muruuung terus". Tanya Tria.
"Iya Qila, lo kenapa? Lagi ada masalah? Cerita dong ke kita". Tanya Nada.
"Gue nggak papa kok, mungkin gue cuma kecapean aja". Ucap Qila.
"Nggak mungkin lo nggak kenapa-napa, lo keliatan murung gitu dari tadi pagi". Ucap Tria.
"Tri gue bilang nggak papa ya nggak papa. Mending lo berdua pulang aja, nggak usah nungguin gue". Ucap Qila dengan emosi lalu berjalan begitu saja tanpa memperdulikan kedua sahabatnya.
"Tri kok Qila jadi sewot gitu sih, emang kita ada salah apa sama dia?". Tanya Nada.
"Tri? Lo nggak papa?". Tanya Nada lagi sambil melambaikan tangannya di wajah Tria.
"Eh...kenapa Nad?". Tanya Tria yang baru tersadar dari lamunannya.
"Lo kenapa? Kok bengong". Tanya Nada.
"Nggak papa, yaudah yuk pulang". Ucap Tria.
"Yukk". Ucap Nada.
------------------
Parkiran
Qila merasa sangat bersalah kepada Tria, entah apa yang terjadi pada dirinya, sehingga dia tidak dapat mengontrol emosinya sampai sampai ia membentak Tria.
"Tria....Nada...". Panggil Qila yang melihat Tria dan Nada dari kejauhan.
"Eh...iya ada apa Qila?". Ucap Tria sambil berjalan menuju kearah Qila.
"Gue mau minta maaf sama kalian berdua soal yang tadi, terutama sama lo Tri". Ucap Qila.
"Iya nggak papa, santai aja lagi". Ucap Tria.
"Iya Qila nggak papa kok kita ngerti, mungkin lo emang lagi kecapean jadi lo lagi nggak mau di ganggu". Ucap Nada.
"Sorry yah guys". Ucap Qila dengan menundukkan wajahnya.
"Qila it's okay, kita nggak papa kok. Nggak usah ngerasa bersalah gitu". Ucap Tria.
"Makasih ya kalian udah mau ngertiin gue". Ucap Qila.
"Iya". Ucap Tria dan Nada.
Ditengah-tengah pembicaraan mereka bertiga, tiba-tiba Steave datang dengan motor besarnya.
"Hai Tri". Sapa Steave.
"Eh...hai kak". Sapa Tria.
"Hmm...Tria aja ya kak yang disapa, perasaan disini ada 3 orang deh". Ucap Nada dengan tertawa.
"Haha...sorry-sorry, yaudah gue sapa ya. Hai Tri, Hai Nada, Hai Qila". Sapa Steave.
"Nah gitu dong. Hai kak". Ucap Nada.
Qilapun hanya menghiraukan sapaan Steaven, menurutnya mendengar suaranya saja sudah membuat dia muak, apalagi melihat wajahnya serasa Qila ingin menghajar wajah Steave.
"Eh...Nada kok temen lu nggak balik nyapa sih, sombong banget". Ucap Steave.
"Siapa emang kak?". Tanya Nada.
"Itutuh yang di samping kanan lo". Ucap Steave.
"Oh...Qila, dia tuh lagi kecapean kak jadi dia lagi nggak mau banyak ngomong dulu". Ucap Nada.
"Hmm...gituu". Ucap Steave.
"Iya". Ucap Nada.
"Perasaan tadi pagi Qila baik-baik aja deh". Batin Steave.
"Mm...kak Steave mau pulang?". Tanya Tria untuk menghilangkan rasa canggung diantara mereka berempat.
"Iya gue mau pulang, lo mau nggak gue anterin pulang?". Tanya Steave.
"Whatt? Steave mau anterin Tria pulang, sebbel banget gue". Batin Qila.
"Gimana lo mau nggak?". Tanya Steave lagi kepada Tria.
"Gimana ya kak, aku udah janji tadi sama Nada bakal pulang bareng". Ucap Tria.
"Ya...padahal gue pengen ngajak lo jalan sih". Ucap Steave.
"Udah Tri lo pulang bareng kak steave aja, lagian gue kan bawa mobil". Ucap Nada.
"Tapi kan...". Ucap Tria terpotong.
"Udah Tri lo pulang bareng dia aja, biar gue pulang bareng Nada. Kayaknya mamang nggak jadi jemput lagi deh". Ucap Qila.
"Yaudah...kalo gitu gue pulang ya". Ucap Tria.
"Iya".
"Okey, ini helmnya tuan putri". Ucap Steave dengan memberikan helmnya kepada Tria.
"Haha...kak steave lebay banget pake panggil tuan putri segala". Ucap Tria sambil tertawa.
"Ya emang lo tuan putri". Ucap Steave dengan menunjukkan senyum smirknya.
"Bisa aja". Ucap Tria.
"Yaudah...ayo naik". Ucap Steave.
"Iya kak". Ucap Tria.
"Guys gue pulang duluan yah, bye". Ucap Tria kepada Qila dan Nada dengan melambaikan tangannya.
"Bye". Ucap Nada dengan melambaikan tangannya kearah Steave dan Tria.
"Kok gue sebbel ya, liat mereka berdua pulang bareng". Batin Qila.
"Qila ayo pulang". Ucap Nada yang membuyarkan lamunan Qila.
"Eh...iya". Ucap Qila.
STEAVEN ALEXANDER
SYAQILA APRILIA
Nggak ngerti lagi guys 😞.
Jangan lupa vote yah :)
#Vote
#Vote
#Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Novela JuvenilUntuk mendapatkan sesuatu yang kita impikan butuh sesuatu yang namanya proses dan perjuangan. Sama halnya dengan dia yang menurut kita sempurna. Untuk dapetin hatinya itu nggak gampang, harus rasain dulu pahitnya jatuh cinta, sakitnya bertepuk sebel...