Hunkai YAOI
.
..
Jongin tidak tahu kenapa hari ini dia begitu sial. Ponsel nya juga terus berbunyi nyaring semakin menyulut rasa kesal Jongin yang sudah di ubun-ubun.
"Sialan!" maki nya pelan tidak mau menarik atensi orang-orang yang mulai melirik nya.
Jongin menghela nafas. Meraih ponsel dari kantong celana dan mulai menghubungi bengkel langganan nya.
"Halo, dengan 'St Room' disini ada yang bisa kami bantu?"
Sapaan penuh sopan santun yang baku itu menyapa Jongin lebih dulu.
"Ya, saya butuh montir. Mobil saya mogok di jalan Myeongd***."
"Baiklah, 10 menit lagi montir kami akan sampai disana, bisa sebutkan nama anda?"
"Kim Jongin. Bisakah lebih cepat saya butuh mobil saya segera." Jongin sudah mengetuk sepatunya cepat, gelisah. Melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 11 siang.
"Kami usahakan segera."
Ponsel dimatikan dan Jongin berusaha mengisi lagi rasa sabar nya untuk menunggu montir.
.
..
."Maaf tapi mobil anda benar-benar down, saya pikir sulit memperbaiki nya sekarang dan dipakai saat ini juga. Mobil anda butuh perawatan lebih."
Jongin mendengus sebal. Heol, bahkan Jongin benar-benar menunggu 10 menit tidak kurang dan hanya kesimpulan ini yang mau didengar? Kenapa Jongin harus repot menunggu?
"Heol, 10 menit ku yang berharga. Harusnya bilang dari awal kalau memang tidak bisa diperbaiki sekarang. Lihat, saya jadi harus double telat karena harus nungguin kamu." semprot Jongin.
Sebagian melampiaskan rasa marah karena kesialan nya dan sebagian lagi karena si mobil harus masuk bengkel dan tidak tau kapan beresnya.
"Maaf, saya pikir anda tahu bagian mobil anda yang butuh reparasi."
"Kamu mendikte saya? Kamu ngajak saya adu argumen?!" Jongin sudah kepalang tanggung marah-marah, sudah jadi bahan tontonan orang-orang.
Si montir menunduk meminta maaf. "Maaf, saya hanya.."
"Sudahlah. Ini kunci mobilnya dan beritahu saya kapan mobil bisa di ambil."
"Baik Tuan."
.
.
..
Sehun berjalan ke dalam garasi bengkel nya. Garasi besar yang memuat mobil-mobil CC tinggi dan standar.
Sehun tersenyum saat salah seorang pekerjanya menyapa dan terus melangkah ke bagian depan, ada beberapa mobil yang baru datang dengan derek mobil milik bengkel Sehun.
"Taeyong, kenapa wajahmu?"
"Biasa Hyung, di damprat yang punya mobil." Taeyong memberi aba-aba pada supir derek dimana tempat mobil yang akan ditangani nya.
"Kau bisa meninggalkan mobilnya dan tidak membawanya kemari."
"Hyung, bagaimana bisa begitu?
'St Room' bengkel spare part terbaik yang punya nama, siapa tahu kalau dia pelanggan disini?"Sehun menggangguk kecil.
"Buka." Sehun memberi kode buka pada Taeyong yang diangguki.Dan asap tebal keluar begitu kap mobil dibuka. Taeyong sampai batuk-batuk dan menjauh sedikit. Sehun sampai terkekeh kecil.
"Berapa tahun kau bekerja disini? Begini saja sudah batuk." ejek Sehun main-main, mata nya fokus melihat bagian mesin.
Taeyong merengut. Kemudian ikutan melihat mesin mobil.
"Kau dimarahi oleh yang punya mobil?" Sehun mengecek mesin satu persatu.
"Eoh, galak orang nya Hyung."
Sehun menghela nafas. Bengkel besar ini baru di tangani Sehun setahun belakangan. Tadinya pemegang sementara yang disetujui ayah Sehun yang mengatur nya sedangkan Sehun sendiri bekerja di luar negeri dibidang yang sama, mesin mobil.
Sehun selalu geleng kepala untuk setiap klien nya yang suka marah-marah saat mobilnya rusak dan tidak bisa diperbaiki ditempat.
Sehun selalu bilang pada pekerja bengkel untuk tidak membawa mobil saat mereka sendiri dimaki dan dimarahi tanpa alasan yang jelas. Mobil tidak bisa diperbaiki ditempat memangnya salah montir? salah mobil nya dong."Aku yang tangani mobil ini dan urus mobil yang baru datang."
"Tidak apa-apa Hyung?"
Sehun menggeleng dan tersenyum meyakinkan." Mana kunci mobil nya?"
Taeyong memberikan kunci kepada Sehun. Kemudian mengurus mobil yang lain saat Sehun menepuk bahu nya.
.
..
21/11/2019