choice

3.6K 486 108
                                    

Hunkai YAOI

Warn! Drama, alur cepat. Efek  tanggung sendiri

.
.



Jongin memijat kening, tidak tahu kalau hamil itu semenyiksa ini. Jangankan untuk fokus, memikirkan diri sendiri saja susah. Sudah pusing lebih dulu.

"You okay?" Baekhyun dari ruang sebelah masuk keruangan Jongin dengan sample design pakaian ditangan.

Jongin mengangguk singkat. "WO untuk pernikahan Lee Taemin sudah oke?" 

"Sudah. Kau terlihat pucat, kau sakit?"

"Sedikit pusing."

"Kau sudah bekerja keras, istirahatlah. Sisa pekerjaan aku yang handle."

Jongin tersenyum tipis. Biasanya Jongin akan menolak tapi kali ini tawaran istirahat itu begitu menggiurkan.
"Aku akan istirahat Hyung."

Baekhyun mengangguk. "Kalau keadaan mu memburuk aku temani ke dokter."

"Aku akan membaik saat cukup tidur."  ditemani Baekhyun kedokter  sama saja dengan membunuh diri sendiri, Jongin menghela nafas.

.

.


Tapi tidak kunjung membaik. Jongin resah sepanjang hari. Perut nya terasa begah dan mual. Jongin ingat seseorang yang belum dihubunginya.

"Halo?"

"Sehun."

"Jongin?"

"Ya."

"Kamu baik-baik saja?"

Jongin merasa mengantuk begitu mendengar suara Sehun.
"Aku tidak baik-baik saja. Bisakah kamu bicara terus? Aku sudah memilih untuk bertahan jadi kamu harus menuruti ku." Jongin antara sadar dan tidak, berani mengatakan itu pada Sehun. Jongin butuh tidur nya sekarang.

"Terimakasih Jongin. Apa aku harus kesana?"

"Lakukan saja yang kukatakan." Perlahan mata Jongin mulai memberat.

"Aku akan kesana jadi beritahu sandi pintu."

Jongin dengar suara riuh dari seberang telpon. "*******".

"Tunggu aku."

"Bisakah kau tidak mematikan ponsel? Aku sulit tidur dan mengantuk mendengar suaramu."

"Aku akan terus bicara... "

1

2

3 menit kemudian.

Terlelap.

.
.

Sehun melirik ponsel yang di dashbor mobil. Sudah senyap. Tidak, memang Jongin hanya diam saja setelah memintanya tidak mematikan ponsel dan terus bicara. Sehun bicara sendiri sepanjang jalan membahas hal entah apapun itu.

Bahagia dan khawatir bersama memenuhi diri Sehun.

.
.


Klik

Sehun masuk ke apartemen Jongin. Mengganti sepatu dengan sendal rumah.

Mungkin Jongin tertidur. Sehun berjalan mengitari ruangan, ingat saat dia meminta bayaran makan malam. Sehun tersenyum singkat.
Sehun membuka pintu kamar dan Jongin benar benar tidur disana.

Sehun menutup kembali dan meraih ponsel dalam saku. Mencari makanan sehat yang mudah di buat dirumah.

.
.


Jongin terbangun. Merasa mual sekali dan berjalan cepat ke kamar mandi.

"Ah apa bayi ini sengaja menyiksa ku?" gumam Jongin lirih.
"Kamu dendam padaku karena aku bersikap buruk pada ayah mu?" Jongin  mungkin sudah mulai gila karena bicara pada perut sendiri.

Jongin keluar kamar dengan lesu. Bau harum dari dapur minimalis nya seakan memanggil Jongin.

?

Jongin berjalan ke dapur.
"Bagaimana kamu bisa masuk?"

Sehun menoleh. Apron beruang itu terlihat ketat sekali di tubuh Sehun.
Terlihat buruk, dengus Jongin.

"Kamu menghubungi ku, memberitahu sandi pintu dan aku kemari."

Jongin termangu. apa hamil juga bisa membuat seseorang bicara tidak sadar? Jongin tidak ingat dia menghubungi Sehun dan dengan mudah memberi sandi.

Ah, sekarang ingat.

Jongin tidak bisa mengontrol wajah nya yang memanas.
Dasar memalukan, Jongin merutuki diri sendiri.

Sehun diam-diam tersenyum. Tidak mau membuat Jongin semakin membencinya karena menertawakan kemanisan tingkah nya.

"Aku masak sup ayam ginseng. Artikel bilang bisa menghilangkan mual. Kamu mau coba?"

Jongin mengangguk. Terlalu sibuk menetralkan rona wajah. Sehun tersenyum, menarik kan kursi dan menjamu Jongin agar makan dengan baik.

Jongin merasakan banyak nya kupu-kupu dalam perut. Menggelitik sekali, sampai-sampai rona wajah semakin menguar. 

"Berhenti menatapku."

Sehun cengengesan. Jongin hanya menatap Sehun seolah mengatakan 'kau aneh'  dengan pandangan datar.

"Makan lah yang banyak. Apa kamu muntah setiap pagi?"

"Aku muntah tidak kenal waktu. Aku sedang  makan jadi berhenti bicara." ucap Jongin. Membatasi diri untuk membahas bayi pria itu yang bersemayam di perutnya.

"Baiklah. Aku buatkan susu, kamu mau?"

"Huum." Jongin menggangguk.

Sehun bergegas membuat susu, Sehun akan menuruti semua kemauan Jongin. Menjerat Jongin dengan cara yang tidak terpikirkan oleh pria manis itu.

Sehun tersenyum sendiri sambil mengaduk susu.

"Tunggu saja sayang... "

.
.
.






makin banyak komen makin bagus,
aku lagi boring, sepi disini.

24/11/2019

24/11/2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Arrogant DarlingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang