Hunkai YAOI
..
selamat membaca 😊.
.
Sehun membuka mata. Kepala rasanya pusing dan pandangan berputar. Ada yang salah saat ini.
Oh demam.
.
.Jongin menggendong Hana kesana kemari karena bayi perempuan itu rewel dari pagi.
Turut menggendong Hana saat membersihkan karpet, sofa pakai vacum cleaner.
Membereskan kertas pekerjaan Sehun.
Membuat sarapan.Hana menempel erat dengan Jongin dalam gendongan. Tentu saja itu sulit. Belum lagi bayi itu akan bersin saat sekecil partikel debu menyapa hidungnya.
"Hana tidur lagi ya~." bujukan yang entah keberapa kali.
Hana diam saja, merebahkan kepala di dada Jongin dengan nyaman.Tidak lama, tangan penuh lemak bayi itu menepuk dada Jongin. Jongin menghela nafas. Kalau saja papanya tidak sedang sakit, Jongin sudah berikan Hana untuk di asuh Sehun.
Hana suka rewelan dan manja kalau bersama nya. Kalau dengan Papa, Hana jadi anak baik yang adem ayem kemayu feminim begitu.
Suka heran Jongin tuh.
Tepukan lembut sekali lagi di dada. Jongin menunduk dan Hana memberikan tatapan memelas paling cute yang dia punya.
Jongin mana bisa menolak.
.
."Babababa.."
"Papa Hana demam. Jadi main nya sama mama saja."
"Mamama.."
"Ya. Hana harus jadi anak baik karena papa gak bisa ikut main."
Hana menggenggam mainan di tangan. Mengangkat kaki gemuknya ke atas dan melengkungkan kaki hampir mencapai wajahnya. Jongin memperhatikan Hana yang saat ini rebahan di karpet dan Jongin di pantry sambil mengaduk bubur untuk Sehun.
Sehun juga rewel. Jongin memang harus kerja double hari ini. Mengasuh Hana dan mengasuh Sehun.
.
.
Setelah menghabiskan waktu menemani Sehun sarapan di dalam kamar, membantu pria itu untuk mandi. Sehun gerahan dan meminta mandi.
Hana terpaksa mengalah dan rebahan di box tidurnya karena Sehun benar-benar kesulitan berjalan. Kepalanya benar-benar pusing dan terasa berat.
"Kenapa ngeyel minta mandi sih? Nanti panas nya gak turun-turun." Jongin mengomel dengan suara pelan dan lembut. Membersihkan punggung Sehun dengan body scrub.
"Rasanya panas dan gerah." Sehun menjawab dengan suara serak.
Jongin menghela nafas.
"Setelah ini istirahat lagi. Jangan sentuh gadget.""Hm." Sehun mengangguk patuh. Dalam keadaan normal dia akan membantah seperti anak nakal.
.
.
Sehun memilih rebahan di karpet. Rasanya semua posisi salah dan mengesalkan. Jadi Sehun pilih untuk telungkup.
Gadget disita Jongin padahal Sehun akan melirik sebentar notifikasi dalam ponsel.Hana dan Jongin hilir mudik dihadapannya dan Sehun kesepian. Demam menjadi hal paling pertama yang menyebalkan sekarang. Hana menatap Sehun saat ia lewat di gendongan Jongin.
Begitu seterusnya sampai Sehun ingin mengigit putrinya itu.
"Sayang.. " Sehun memanggil.
Semoga saja dengar karena suaranya benar-benar pelan. Tenggorokan juga sakit.