Bonus lain

3.5K 389 82
                                    

Oh Hana

.
.

Jongin sempat pusing menghadapi Sehun yang berubah drastis karena bayi perempuan nya.
Sebentar-sebentar lihat barang yang cantik dan imut langsung beli.
Sepatu Hana sudah bertumpuk begitu juga baju.

"Sehun, tidak perlu membeli sebanyak ini."

"Tidak apa-apa." jawab Sehun sambil bermain dengan Hana dalam pangkuan.

Apalagi yang harus Jongin katakan?
Jongin hanya bisa menghela nafas.

.
.

Sehun selalu membawa Jongin dan Hana saat pria itu ada acara. Seperti sekarang, acara makan malam dengan klien bisnis.

"Benar kami harus ikut?" Malah Jongin merasa akan menganggu acara Sehun karena Hana sama dengan papanya, mereka akan menempel seperti cicak di dinding kalau berdekatan.

"Iya, ini hanya makan malam biasa."

"Jangan bohong Sehun."

"Tidak sayang, benar ini makan malam biasa--dengan klien."

"Nanti Hana mengganggu."

"Tidak apa. Aku juga sekalian mau pamer anak gadisku yang cantik."

Jongin meringis. Hana bukan mainan.

.
.
.

"Hana mau kemana?" Sehun menciumi pipi bayinya gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hana mau kemana?" Sehun menciumi pipi bayinya gemas. Memasang wajah konyol membuat Hana tertawa.

"Mau belanja." Jongin menyahut dari belakang Sehun. Sehun menoleh pada Jongin yang membawa tas perlengkapan Hana.

"Hana mau shopping, sekarang sudah pintar ya~."

Jongin tertawa kecil melihat interaksi itu.

"Kalian bersenang-senanglah dengan baik, aku mungkin pulang larut." ucap Sehun sambil menggendong Hana, berjalan ke arah Jongin.

"Jangan melewatkan makan siang dan makan malam Sehun, nanti bisa penyakitan."

"Iya mama sayang."

Jongin tersenyum melihat Hana menarik kerah kemeja Sehun saat ia akan diberikan ke gendongan Jongin.

"Dia gak mau lepas." ucap Jongin.

Sehun tertawa. "Hana-ya papa gak bisa ikut, kerjaan banyak."

Hana menatap Sehun polos. Nyengir lebar kemudian mencondongkan tubuh untuk mengulum kain kerah Sehun.

"Itu bukan makanan Hana." Jongin mengambil Hana.

Ubun-ubun dikecup gemas oleh Sehun. "Kenapa Hana kyeopta sekali? Jangan tebar pesona ya~."

"Nanti aku yang jemput?"  Sehun ikut mengekori Jongin ke pintu depan mengantar dua kesayangan nya. Mobil jemputan utusan Baekhyun sudah datang.

"Tidak, Baek hyung yang mengantar kami."

"Benarkah?"

Jongin mengangguk.

"Hana kiss dulu." bibir kecil Hana dikecup Sehun.

"Hana diminta Baekhyun jadi pengantar pengantin nanti."

"Hana mana ngerti Yang. " Alis Sehun tertaut lucu. Sebenarnya tidak rela bayinya di pinjam orang. Tapi tidak mau mengaku. "Hana gak ngerti ya kan?"  Sehun bertanya pada Hana.

"Babababa."

"Kata Hana 'iya'."

Jongin tertawa. "Nanti aku sampaikan pada Baek hyung, Papa Hana gak beri ijin."

"Bukan gitu." Sehun berkilah padahal mau bilang' iya benar'.  Tapi nanti disangka pelit dan posesif.

"Yasudah, kami pergi dulu." Jongin menyudahi debat mereka yang berlangsung di teras rumah.

Tangan gemuk penuh lemak bayi milik Hana diangkat Jongin dan melambaikan nya pada Sehun. "Bye Papaa~"

"Bye sayang." Sehun tersenyum, tangan nya membalas lambaian. Menatap mobil hingga keluar areal rumah.

Sehun menghela nafas, susahnya punya anak imut.

.
.



.






kei gemas sama dek dagyeom.

papa mama dagyeom pinjam foto anak nya ya~,, aku jadiin Hana anak hunkai disini 😁❤️

papa mama dagyeom pinjam foto anak nya ya~,, aku jadiin Hana anak hunkai disini 😁❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14/12/2019

14/12/2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Arrogant DarlingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang