Kedatangan Misteri

3.9K 461 90
                                    

Hunkai YAOI
.
.

.
.

Sehun mengerjap pelan. Kepalanya terasa berat sekali. Pusing dan jangan ditanya lagi bagaimana mual perutnya.
Sehun dengan cepat bangun dan berlari kecil ke kamar mandi. Menuntaskan rasa mual disana.

Sehun mencuci wajah kemudian berkumur. Menatap pantulan diri di cermin. Sedetik kemudian mata sipit itu melebar dramatis.

Sehun tiba-tiba saja menjadi bodoh, mematai dirinya yang setengah telanjang - karena hanya memakai boxer pendek- dan beberapa ruam merah didada nya.

Sehun pikir tadi malan itu hanya mimpi basah nya bersama Jongin.
Jadi sungguhan terjadi?

Sehun dengan cepat keluar kamar mandi dan melihat isi kamar yang sunyi, seolah mengatakan kalau hanya dirinya sendiri di sini.
Pakaian yang tergeletak begitu saja di dekat ranjang juga Sehun kenal. Itu pakaian nya.

Jongin sudah pergi saat dia terlelap?

Dasar idiot. Apa yang sudah Sehun lakukan? Bagaimana kalau Jongin membencinya karena ini? Sungguh Sehun kelepasan dan terlalu berani meniduri Jongin di kencan kedua mereka.

Sehun menggeleng. Berusaha menghapus pikiran buruk. Lengan putih terjulur mengambil ponsel di atas nakas.
Sehun membuka kontak ponsel dan kembali tersadar tidak punya nomor ponsel Jongin.

"Ah sial sekali." gumam Sehun. Menghempaskan diri di atas ranjang. Menatapi langit-langit kamar dengan pandangan sulit.

.
.

.
.

Jongin tiduran di single bed nya. Untung saja hari ini weekend dan Jongin bersyukur untuk itu. Baekhyun tidak perlu melihatnya yang berjalan aneh setelah kencan nya dengan Sehun tadi malam.

Dan tidak menjadi bulan-bulanan Baekhyun karena itu.

Jongin menutup mata, berusaha menghapus wajah Sehun yang tersenyum padanya. Jongin tidak menyesal atas hal yang sudah mereka lakukan. Tidak pula menyalahkan Sehun untuk itu. Jongin sadar saat itu dan dia membiarkan Sehun menjamahnya.

Tapi yang muncul dalam hati terkecil Jongin setelah semua itu adalah, benarkah langkah yang diambil Jongin?

Kenapa perasaan was-was malah menari-nari dalam pikiran nya. Jongin pikir dia tidak akan semudah ini membuka hatinya pada orang lain. Bisakah Jongin percaya pada Sehun?

**

Jongin menjalani hari seperti biasa. Kebetulan sekali Jongin mendapat undangan Fashion week di Swiss. Teman lamanya mengirimi nya undangan sebagai tamu khusus.

Hari ini keberangkatan Jongin. Masalah Sehun terlupakan begitu saja. Sebenarnya Jongin yang berusaha lupa.

Jongin menarik koper, cek Paspor kemudian masuk gate. Tidak tahu saja Sehun malah dalam perjalanan ke kantornya bekerja. Berusaha menemui Jongin yang menghilang bagai di telan bumi.

.
.

"Hm, Sehun-ssi?" Baekhyun yang ragu akan kebenaran nama yang dipanggilnya menatap Sehun. "Anda benar Oh Sehun bukan?"  tanya nya lagi memastikan.

"Ya benar." Jawab Sehun dengan senyum ramah. Sehun beruntung bertemu dengan orang yang pernah dilihatnya bersama Jongin.

"Ah benar. Jadi ada yang bisa di bantu?"

"Saya mau bertemu Kim Jongin. Apa Jongin-ssi ada?"

"Jongin baru saja take off ke Swiss. Pagi ini juga."

"Oh ya?" Sehun kecewa. "Terimakasih informasi nya."

"Ya. Hanya ingin bertemu dengan Jongin?"  Baekhyun benar-benar terpesona dengan ketampanan pria itu. Mau berlama-lama mengobrol. Usaha ya kan?

"Ya. Kalau begitu saya permisi- ah apa saya boleh meminta nomor ponsel Jongin?"

"Tentu." Baekhyun dengan senang hati memberikan nomor ponsel Jongin. "Maaf mengatakan ini, kalian terlihat akrab." ucap Baekhyun sambil melirik Sehun.

Dan Sehun hanya tersenyum sebagai jawaban. Baekhyun malah semakin penasaran.

Baekhyun hanya tidak tahu saja Oh Sehun yang dihadapan nya adalah Sehun yang pernah di comblangkan nya dengan Jongin. Baekhyun nakal.
.
.
.

Putih kapas terhampar begitu Jongin menatap keluar jendela pesawat. Jongin ingin mengosongkan pikiran seperti pemandangan yang dilihatnya. Hanya kekosongan dengan warna polos. Putih awan dan langit biru.

Jongin menghela nafas. Sehun mungkin tidak tahu siapa dirinya. Tidak mengenal Jongin atau kemungkinan kedua adalah Sehun tahu semua tapi berpura-pura tidak tahu.

Jongin membuka ponsel yang dalam keadaan mode pesawat. Menggulir layar membuka galeri foto. Jari Jongin berhenti saat foto keluarga terpapar.

Seorang pria tampan yang tinggi, itu ayah Jongin. Dan seorang pria manis lain nya adalah Ibunya. Dan anak kecil yang duduk di pangkuan pria tinggi itu adalah Jongin kecil.

Memori otak Jongin memutar kembali masa lalunya. Keluarganya yang hancur karena bangkrutnya sang ayah. Ibu nya yang kehilangan kewarasan dan meninggalnya sang ayah.

Jongin kecil tidak mengerti semua hal buruk itu di usia nya. Tapi beranjak dewasa, Jongin perlahan mengerti, mencari informasi. Mencari dalang semua hal buruk yang menimpa keluarga nya.

Oh Sung Woo.

Lelaki berkaca mata yang handal mencuci uang secara ilegal. Seorang pria pintar yang gemar membodohi partner kerja nya. Yang sangat pintar membolak-balik keadaan ekonomi seseorang.

Jongin tahu pria itu. Jongin hanya mencari tahu dan tidak melakukan apapun karena pria itu juga sudah wafat, tewas karena tabrakan beruntun. Rumor yang beredar adalah mobil pria itu rem blong dan menabrak tiang pembatas jalan. Dan sialnya ada mobil pengangkut barang di belakangnya.

Jongin tidak berbelasungkawa untuk itu. Jongin rasa itu juga sudah cukup membayar kehancuran keluarganya. Tidak Jongin yang membalas dendam maka masih ada orang lain yang rela melakukan itu.

Tapi takdir seolah masih menguji Jongin. Jongin bertemu dengan anak pria itu. Jongin tidak menyalahkan Baekhyun karena pria itu tidak tahu menahu masa lalu Jongin. Melalui Baekhyun, mereka bertemu.

Dan sekarang malah melakukan hal yang sangat jauh sebagai teman kencan semalam.

apa yang harus Jongin lakukan?

dia Oh Sehun.

Oh Sehun anak dari Oh Sung Woo.

.
.



21/11/2019

21/11/2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Arrogant DarlingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang