3. Arjuna

420 30 0
                                    

Ironpurpleman present
Aseana, 2019
Happy reading!
••

Bel istirahat sudah berbunyi dari lima detik yang lalu, namun murid-murid kelas 12 Ips 2 sepertinya masih semangat untuk bersorak ria menyambut kegiatan yang disenangi mereka, istirahat. Banyak murid yang berbondong-bondong keluar kelas untuk menuju ke kantin atau hanya sekedar nongkrong di depan kelas. Tidak terkeculi oleh keempat siswi itu, Inka, Adira, Adesya, dan Kiara, mereka juga nampak keluar dari kelasnya dengan terburu-buru. Tujuan mereka satu, ruang musik.

 Tujuan mereka satu, ruang musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ruang musik, jam istirahat.

Hawa di ruangan itu terasa panas, Aseana selalu murka apabila cowok di depannya ini selalu datang menghampirinya, dia Arjuna Elvan, kelas 12 Ipa 3, rivalnya menyangkut hal-hal tentang musik, entah itu kompetisi ataupun jabatan.

Arjuna, lelaki itu tersenyum menyeringai saat melihat wajah kesal Aseana. Ia berjalan perlahan mendekatinya. "Kenapa Ana? Kaget banget lo keliatannya. Lo ngarepin siapa yang datang? Gattan setan itu ?"

Aseana mengepalkan telapak tangannya, rahangnya mengeras, ia menunjuk Juna dengan jari telunjuknya, "Jaga mulut lo!"

Juna terkekeh pelan, menyeringai, kemudian mengubah wajahnya kembali menjadi datar. Ia menangkap telunjuk Aseana, kemudian menurunkannya dan mencengkram pergelangan tangan kanan Ase, "Lo yang harusnya jaga tangan lo, Ana." ucapnya seraya menyudutkan Ase pada dinding di belakangnya. Juna menggenggam tangan Ase yang satunya, tangan kiri, kemudian ia mengangkat tangan itu keatas sehingga berbentuk seperti huruf L. Ia mengunci tangan kiri Ase dengan tangan kanannya, ia tersenyum mengejek. "Lemah,"

Wajah Ase terlihat merah menahan kesal, ia merapatkan gigi belakangnya. "Lo yang lemah! Banyak omong! Pengecut! Ga becus!" maki Ase.

Bukannya marah, Juna justru tersenyum, "Kalau gue lemah, pengecut, banyak omong, sama ga becus. Lo apa? Penyebab utama bubarnya band sekolah?" Juna menyeringai seraya memiringkan kepalanya. Sementara Aseana, dia membeku ditempat.

Keheningan melanda mereka sementara beberapa menit, Ase menatap kosong kearah pundak Juna. Sementara Arjuna, ia menatap Ase tanpa ekspresi.

"ASTAGFIRULLAH !1! ADA YANG CIUMAN!" teriakan seseorang di belakang Juna itu membuat pemuda dan pemudi itu tersentak kaget.

"Dira rusuh lo, diem aja deh!" kata Kiara.

"Saha eta nu kissing-kissing? Berani banget anjay! Mau ngerasain diceramahin sehari sama bu Riri apa gimana ?" kali ini Adesya yang berucap.

Posisi Juna dan Aseana apabila di lihat dari belakang memang terlihat seperti orang yang sedang berciuman, ditambah dengan kepala Juna yang dimiringkan. Juna melepaskan cengkraman nya di pergelangan tangan Ase. Ia dan Ase serentak menatap kearah empat siswi tersebut.

"ASE ?????!" Pekik mereka, heboh.

"LO CIUMAN SE ?!"

"SAMA ARJUNA ?!"

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang