5. otoriter

156 19 0
                                    

Ironpurpleman present
Aseana, 2019
Happy reading!
••

Arjuna berdiri didepan pintu kelas Ase dengan tampang datar dan aura mengintimidasinya. Netranya hanya fokus memandang ke satu objek, yaitu Ase yang tengah berdiri membeku sambil menatap sebal kearahnya.

Karena malu menjadi pusat perhatian teman-teman dikelasnya, Ase berdiri kemudian berjalan keluar kelas dengan menarik tangan Juna. Saat sampai di tempat yang agak jauh dari kelas mereka, Ase melepas pegangannya pada Juna. Ia menatap pemuda itu dengan tatapan tajam.

"Ngapain lo ke kelas gue !?" Juna hanya tersenyum kecil, ia senang melihat Ase yang kesal karenanya. "Heh, gue tanya! Lo punya mulut ga sih ?!" makinya.

Seketika Juna merubah wajahnya menjadi datar, ia menatap Ase tajam. "Apaan sih lo!? Ngapain lihatin gue kayak gitu ? Lo pikir gue takut, hah !?" celetuk Ase, lagi. Sementara Juna masih tetap terdiam.

"Hitungan ketiga lo ga ngomong, gue pergi! Satu!" Juna terdiam dengan kedua tangan yang masuk ke kantong celananya.

"Dua !" Juna masih terdiam.

Aseana mendecak sebal, ia berkata, "Tiga!" melihat tidak ada pergerakan dari Juna, Ase berinisiatif untuk pergi. Namun, baru beberapa detik ia berbalik dan hendak berjalan, tiba-tiba sebuah tangan menghentikan pergerakannya.

"Ga ada yang suruh lo untuk pergi!" kata Juna.

Ase berbalik hingga kembali berhadapan dengan Juna, wajahnya memerah karena menahan kesal, "Lo pikir, gue hidup itu cuman nunggu untuk disuruh ?! Gue hidup untuk diri gue sendiri!! Gue hidup bukan untuk disuruh sama orang lain, apalagi sama orang kayak lo!" katanya.

Juna menggeram kesal, ia mendorong tubuh Ase hingga mengenai tembok belakang. Ia kembali mengurung tubuh Ase dan menghimpitnya ke tembok, "Gue ga suka ada orang yang berani ngebantah ucapan gue! Termasuk lo!"

"Berarti lo gila! Lo otoriter !"

Juna menyeringai seperti biasa, "Kalau gue otoriter, masalah buat lo ?"

Ase memalingkan wajahnya, "Bodo amat, gue ga peduli." jawabnya. Ase mendorong keras bahu Juna dan berniat untuk pergi dari sana. Tetapi, sekali lagi Juna berhasil menggagalkan rencana Ase, lelaki itu menarik kembali tangan Ase hingga membenturkan tubuh Ase dengan dinding, lumayan keras. Aseana mengeluh kesal sekaligus sakit.

"LO GILA YA !? Mau lo apa sih !!?"

"Gue bilang gue ga suka di bantah."

"Ga jelas lo! Lepas! Gue mau ke kelas!" Ase mendorong tubuh Juna, lumayan keras. Membuat tubuh Arjuna mundur satu langkah. Ase tidak menyia-nyiakan waktu, ia langsung bergegas lari dari sana.

Sementara Juna, ia hanya terdiam berdiri seraya menatap Ase tanpa ekspresi.

~•~

Aseana kembali lagi ke kelasnya, ia sempat terkejut sebentar saat melihat seseorang yang duduk dibangku guru.

'Udah masuk ya, rajin bener nih guru masuk mulu ke kelas guah,'

"Assalamu'alaikum," kata Ase sambil berjalan masuk ke kelas dan menghampiri meja guru.

"Wa'alaikumsalam,"

Ia menyalimi tangan ibu guru dan saat hendak kembali ke mejanya, tiba-tiba suara ibu guru itu keluar dan menghentikan jalan Ase.

"Darimana kamu?"

"Toilet bu,"

"Ibu lihat dikoridor tadi, kamu lagi sama Arjuna. Kamu abis dari toilet sama Arjuna ?"

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang