Ironpurpleman present
Aseana
Happy reading!
••Ditangga perbatasan antara lantai empat dan lima, Arjuna melepaskan genggamannya dari tangan Ase. Satu tangannya ia masukkan kedalam saku celana, pandangannya lurus menatap Ase. Tangan lainnya memegang plastik bening yang memperlihatkan satu kotak makan dan botol minum.
Arjuna menyodorkan bungkus plastik itu kepada Ase, "Makan." katanya.
Ase mengernyit heran, "Ngapain lo kasih gue makanan?"
"Itu dari ibu lo, bukan gue. Ibu lo datang kesini cuman karena lo yang ga bawa bekal makan. Lo ga kasihan sama ibu lo? Mikir." ucap pemuda itu dengan tatapan tajamnya.
Ase yang diberi tatapan tajam serta ucapan pedas itu tidak merasa takut sekalipun, ia justru menyeringai. "Tupperware nyokap gue ga kayak gini kali." katanya sambil tertawa meremehkan.
Arjuna memutar bola matanya, kesal, "Gue nemu itu diatas meja lo."
Ase tertawa, "Ngapain lo ke kelas gue, ahahaha."
Arjuna yang merasa sudah terdesak itu, mendecak sebal. Ia mengambil tangan Ase lalu memberikan bungkus plastik itu pada Ase, "Makan!" katanya.
"Lo ga naruh sianida didalamnya kan?"
"Gue ga sejahat itu."
Ase menggeleng, "Ngga, lo salah. Lo jahat," ucapnya sambil tersenyum menyeringai.
Arjuna hanya melihat Ase dengan wajah datarnya, perempuan itu melambaikan bungkus plastik didepan wajah Juna, mengucapkan tanda terima kasih. Dan tanpa banyak berkata, Ase sudah berbalik dan mulai berjalan memasuki rooftop.
Arjuna tersenyum kecil.
"Hoi!" Arjuna kembali mendatarkan wajahnya, kemudian mendelik kearah seseorang yang memanggilnya.
"Oy, Gem. Ngapain lo?"
"Adira lah, biasa." Gema ketawa, "Sorry-sorry jek sih Jun, gue ngintip tadi."
"Hng."
"Udah ada kemajuan lo, hahahaha."
"Doain," jawab Arjuna.
"Aamiin! Eh, lo ga mau masuk, Jun?"
Arjuna menggeleng, "Lo aja. Gue mau balik ke kelas,"
"Yoi, hati-hati!" kata laki-laki itu, sementara Arjuna sudah menuruni anak tangga sembari berjalan dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.
"Benci jadi cinta? Uh engga, ini mah benci tapi cinta."
•••
Sementara dikelas 12 Ipa 1, dijam istirahat seperti ini, sebagian penghuni kelas itu berbondong-bondong pergi ke kantin, sementara sebagian lainnya memilih menetap dikelas tersebut. Disana terlihat beberapa orang yang tengah memakan bekal makannya, ada juga yang sedang mabar, menggambar, tidur, dan juga julid.
Menggambar? Uh yes, sudah ketebak itu siapa.
"Eh guys! Ngantin nyok?" ajak seorang oknum bernama Aditya seraya memasukkan smartphonenya kedalam saku celana, sepertinya habis mabar. Laki-laki itu menatap kearah kedua sahabat-sahabatnya, dan seperti biasa, tidak ada respon. "WOY!"
"Lo aja, gue mau dikelas," jawab Gattan sembari membanting smartphonenya, pelan, kemudian menangkupkan wajahnya diatas meja.
"Rul?"
"Lo ga lihat gue lagi apa?" jawab sang teman dengan pandangan fokus kearah sketchbooknya.
Aditya mendecak sebal, "Orang-orang aneh ini~" katanya, laki-laki itu berbalik dan berjalan keluar kelas. Namun, belum genap lima detik, Aditya kembali masuk kedalam kelas dan menghampiri Gattan. Ia menggoyang-goyangkan tubuh Gattan seraya berbisik, "Ada Vera woy, Vera!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[00L // 01] Aseana | Shuhua Yeh
FanfictionAseana dan Arjuna. ironpurpleman 2019