rewrite the stars

116 16 0
                                    

Ironpurpleman present
Aseana
Happy reading
••

Ase kembali berjalan memasuki rumahnya. Dimeja makan, ia melihat ibundanya yang tengah membereskan piring-piring bekas mereka makan. Tanpa pikir panjang, Ase langsung menghampiri ibunya dan membantunya.

"Bulan mana bu?"

"Dikamar ibu, ngantuk katanya."

Ase mengernyit, "Bulan tidur sama ibu?"

"Iya. Ga mau dia sama kamu. Katanya, setiap dia bangun, badannya pegal-pegal semua soalnya tidur dibawah." kata Rista, "Kamu kalau tidur yang benarlah kak, masa adik kamu sampai tidur dibawah itu gimana ceritanya ? Gimana kalau kamu sudah nikah nanti, jangan sampai suami kamu tidur disofa, Aseana."

Mendengar suara sang ibu itu, Ase hanya menggumam sambil menyelesaikan cucian piring-piring kotor, setelahnya ia berkata, "Ibu tidur aja, piringnya Ase yang cuciin."

"Ibu bantu."

"Ibu istirahat aja, Bulan pasti ga bisa tidur kalo sendirian, bu." sela perempuan itu.

"Kalau sudah selesai, kamu mandi dulu ya kak, ganti baju itu masa kamu masih pakai seragam?"

"Iya ibuuu,"

Rista tersenyum, "Ya udah ibu masuk kamar dulu ya kak," sang ibu mendekat kepada putrinya lalu mencium surai sang putri, "Selamat tidur, kak."

Ase tersenyum kearah ibunya, kemudian memalingkan wajahnya saat ibundanya sudah meninggalkan ruang dapur. Matanya perih dan memanas, dan tanpa permisi setetes air bening meluncur dari matanya.

Keesokan harinya, di SanV pukul setengah tujuh pagi. Cuaca lumayan mendung dan sedikit berangin, cocok sekali untuk bermalas-malasan, itu pemikiran murid yang terlalu mager. Ya, seperti Aseana. Disaat semua murid kelas 12 pergi ke perpustakaan untuk menambah ilmu atau sekedar menyelesaikan persoalan-persoalan rumit matematika yang ada di buku, setidaknya persiapan untuk Ujian Nasional nanti. Aseana tidak melakukan itu. Ia masih terlihat santai, ah, bukan hanya dia, teman-temannya ikut terpengaruh, bahkan Adira sekalipun!

"Sebentar lagi bel, ngapain lo semua disini?" tanya oknum utama bernama Ase.

Kiara mendelik tak suka, "Lo sendiri ngapain, hah?"

"Kita mah ngikut lo aja, Se." timpal Adesya.

Dan saat itu juga Ase memutar bola matanya kesal sekaligus lelah, "Engga ada gunanya lo semua ngikut-ngikut gue. Sesat tahu ga? Mendingan lo semua balik ke kelas dan belajar untuk UN," katanya.

"Lah? Lo sendiri gimana, se ?" tanya Adira, "Kalau lo disini, kita disini, kalau lo ke kelas, kita ikut."

"Ck, lo semua itu ga gue bayar. Ngapain sih, masa depan lo semua bakalan suram kalau ngikutin gue."

"Terus gimana sama masa depan lo?" kini Inka yang berucap.

"Ga usah mikirin gue. Lo semua itu harusnya mikirin diri lo sendiri."

Kiara mendengus, "Udahlah, ga usah banyak bacot. Gue mau disini," katanya sambil mulai membaringkan diri dilantai rooftop.

Adesya ikutan tiduran disamping Kiara, sementara Inka dan Adira kini mulai menyandar pada tembok rooftop. Dan Aseana yang duduk bersila biasa sambil menatap sahabat-sahabatnya.

"Eh, menurut lo semua, Ruli itu orangnya kayak gimana ?" tiba-tiba Kiara berucap. Menciptakan suasana yang hening seketika.

"Ruli Ipa satu?" tanya Aseana.

"Iya,"

"Lo suka sama Ruli ?" selidik Adesya.

"Iya," Kiara pikir, tidak ada salahnya lah berkata yang sejujurnya tentang perasaannya kepada sahabat-sahabatnya. Mereka pasti tidak akan membocorkannya ke orang-orang. Kiara percaya.

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang