Maunya

137 21 0
                                    

Kiara melepaskan pelukannya pada Ase dan Desya, "Jangan bilang-bilang sama Inka dan Dira dulu ya? Jangan bilang siapa-siapa." katanya.

Adesya kembali menangis, "Ah Kiara anjenggg engga lucuuu! Bertahun-tahun barengan terus, nangis bareng, bolos bareng, bobo bareng, terus sekarang lo mau ninggalin kita-kita gitu ajaa ?!?"

"Desya sumpah ya, lo lebay banget," kata Kiara, "Lagian gue masih dibumi kali. Bukan di mars,"

"Tapi kan tetep aja !!"

Adesya kelihatan masih sesenggukan, sementara Kiara yang melihatnya sudah tertawa keras karena melihat komuk mukanya Adesya yang aneh banget. Aseana diem aja.

"Eh woi, anteng bener lo bertiga." tiba-tiba Inka dan Adira datang dan menepuk bahu Adesya yang berdiri membelakangi mereka.

'Anteng, bapak lo! Ini Kiara mau pergi ke china, geblek!' batin Adesya, misuh-misuh.

"Ada apa ini bawa-bawa mars? Lagi ngomongin kak Mars alumni yang ganteng itu ya, hayooo??" kata Adira.

"Lah? Desya, nangis lo? kenapa dah ?" Inka bertanya-tanya saat melihat Adesya.

Adira yang menyadari itu langsung terlihat panik dan menangkupkan wajah Adesya menggunakan telapak tangannya. "Adesya lo kenapa? Kenapa nangis? Ase galakin lo lagi ya ? Ayo bilang aja nanti Adira yang marahain Ase," katanya.

Sementara Aseana yang mendengarnya hanya mendengus sebal. "Gue ga ngapa-ngapain loh padahal,"

Adira mendelik dan menatap tajam kearah Ase, kemudian kembali menatap kearah Adesya, "Ga papa Des, bilang aja. Nanti Adira yang ceramahin Ase sampai besok." katanya.

Kiara ketawa, meanwhile, Adesya udah berbinar-binar matanya, "Sampai besok beneran?"

Adira ngangguk, "Iya."

"Ase nih Dir, galakin gue lagi." Ah, seneng nih Desya kalau ngelihat Ase dimarahin sama Dira, apalagi sampai besok.

"Tuh kan! Aseana, lo tuh kenapa sih senang banget galak-galakin Adesya!? Kan kasihan dong Adesyanya sampai nangis begini. Kalau udah begini kan ..."

Aseana mendengus saat masih mendengar suara Adira yang memarahinya. Ia berbalik kemudian berjalan pergi dari lapangan.

"Eh Ase jangan kabur! Tanggung jawab ini weh Adesyanya nangis!" teriak Kiara yang lumayan keras. Kira-kira kedengaran lah sampai ujung lapangan.

Ase mendecih, 'malu-maluin aja!' katanya.

Ia berbalik, "Inka, Dira, abis lulus, Kiara pindah ke China." Memang, harus hati-hati sama Ase kalau dia lagi jengkel. Bisa dikeluarin semua rahasia-rahasia kita.

Sementara mereka berempat sontak terdiam serentak. Inka dan Adira yang baru mengetahui kabar tersebut merasa tidak mungkin dan tidak percaya. Sementara Adesya telihat sweatdrop dengan tingkah beraninya Ase, dan Kiara yang menatap kesal kearah Ase.

"ASEANJIIING!! EMBER BENER MULUT LO !!!" teriak Kiara yang secara tidak langsung membenarkan ucapan Aseana.

"Bener, Ra ?" tanya Inka.

"LO MAU PINDAH KE CHINA, KIARA ????"

Kiara meringis, "Santai girls, tujuh bulan lagi gue perginya, bukan besok." jawab Kiara. Dan setelahnya, tahu lah Adira akan bagaimana. Dan Kiara rasanya ingin pindah saja ke saturnus, tidak jadi ke China.

Sementara dikejauhan..

Tiga pemuda yang mendengar teriakan Adira itu memberikan ekspresi yang berbeda-beda. Aditya yang geleng-geleng kepala sambil menatap kearah empat sahabat itu tidak percaya. Ruli yang menatap datar kearah mereka. Dan.. Gattan yang?? Melihat punggung Aseana yang semakin menjauh?

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang