4. boled

230 21 6
                                    

Ironpurpleman present
Aseana, 2019
Happy reading!
••

"Ase ngomong dong, anjer lah. Lo ada apa sama Arjuna ?" ucap Adesya, perempuan berdarah campuran aceh-jawa itu kepada Aseana. Aseana hanya diam saja tidak menanggapi pertanyaan Adesya, dia masih kesal.

Dengan wajah setengah marah itu dia berjalan dengan cepat disekitar koridor. Tujuannya satu, kembali ke kelas. Sementara sahabat-sahabatnya mengikuti dirinya dari belakang. Adesya dan Kiara mengikutinya dengan jalan cepat, sementara Adira kini tengah berlarian kecil. Dan Inka yang tertinggal jauh di belakang, dia terlalu santai.

Aseana terus berjalan terburu-buru di koridor sampai saat dia tiba di sekitar koridor dekat mading, jalannya dicegat oleh seorang cowok, itu Aditya! Dia merentangkan tangannya di depan Aseana, membuat gadis itu berhenti mendadak dari jalan cepatnya. Adesya, Kiara dan Adira yang tidak tau kalau Aseana berhenti mendadak itu tak sengaja menabrak punggung Aseana, membuat gadis itu tersentak kedepan dan hampir menubruk tubuh Aditya.

Aseana yang masih berada dalam mode kesal itu berbalik dan berkata, "Jalan tuh yang bener dong!" bentaknya, saat setelah Inka ikut berdiri disamping Adira dan bergabung dengan mereka yang terkena bentakan Aseana.

'Anjenc!' batin Inka. 'Gue ga ikutan!'

'Padahal sendirinya yang jalannya ga bener :(' batin Adira, yang merasa terdzolimi.

'Ase emang mantap kalo lagi kesel, cabe bener mulutnya.' kini suara batin Adesya yang berucap, dia hanya menatap Ase dengan muka cengo.

'Ase bangsat!' ucap Kiara, yang ikutan emosi.

Aseana terdiam menatap tanpa ekspresi kepada sahabat-sahabatnya, kemudian dia berdehem dan berbalik lalu menatap Aditya, kesal, "Lo ngapain sih? Minggir, gue mau lewat."

Si badung Aditya terkikik, "Waduhh si kanjeng lagi esmosi, kenapa nih? Hehehe." Aditya tertawa kemudian menyikut Gattan, menyuruhnya ikutan tertawa namun tidak ada yang tertawa sama sekali, hanya dirinya.

Ase yang melihat makhluk satu ini sudah tidak merentangkan tangannya lagi, ia mengambil jalur kiri kemudian kembali berjalan melewati Aditya. Inka juga berhasil melintasi Aditya lewat jalur kanan dengan Adira. Sementara Adesya ikut jalur kiri sesaat setelah Ase lewat, mereka mulai mengikuti Ase dibelakangnya. Sedangkan Kiara, saat dia ingin lewat, Aditya tiba-tiba merentangkan tangannya kembali, si cowok badung itu tersenyum.

"Hai cantik,"

Dukk..

Kiara menendang tulang kering Aditya dengan lumayan keras, membuat sang empunya memegangi bagian depan kaki kanannya, ia meringis menahan sakit. Sementara Kiara kini sudah berlari menyusul sahabat-sahabatnya sambil misuh-misuh disepanjang jalan.

"Aduuh anjay, cewek bar-bar." komentar Aditya sembari mengusap-usap tulang keringnya. Ia menengadah menatap Gattan yang masih menatap kearah Aseana dan kawan-kawan. "Woi tan! Udah kali natap pujaan hati gue nya!"

Gattan tersentak kemudian melirik ke bawah, ketempat Aditya yang terduduk, diatas ubin. "Lebay lo!" ucapnya kemudian menyusul Aditya duduk dilantai, "Maksud pujaan hati lo itu, siapa ?"

Aditya mengernyit, "Ya neng Kiara lah, setan, saha deui !?"

Gattan hanya mendecih dan bergumam pelan, "Emangnya lo pikir gue ngeliatin Kiara !?"

"Oooh jadi lo ngeliatin salah satu temennya Kiara !? Wahh anjir skandal!"

Gattan mendecak, "Apaan sih ?!"

"Ck ck, bener-bener lo," Aditya menyeringai, "Akhirnya lo bisa berpaling dari Vera, setan!" ucap laki-laki itu sambil berdiri dari duduknya dan tersenyum lebar.

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang