6.

169 20 3
                                    

Aseana masih tetap stay cool ditempatnya. Ini sudah menit ke limapuluh semenjak ia berdiri disini. Tigapuluh menit yang lalu, setelah ia berkata bahwa Leo adalah pacarnya kepada perempuan yang bernama Chaca, perempuan itu langsung pamit padanya dan meninggalkan lapangan tersebut –diikuti keempat perempuan yang meneriaki namanya.

Ase tertawa pelan, lagi, untuk yang kesekian kalinya. Ia bertanya-tanya dalam hati, apakah kali ini ia terlalu berlebihan? Ia tahu, sebagai perempuan ia bisa melihat tatapan Chaca saat menyebut nama Leo, perempuan itu memiliki perasaan pada Leo.

Yang pasti, tadi ia hanya mencoba untuk menggoda Chaca, ah ternyata perempuan itu, si Chaca yang ia kira tidak mudah baper karena perawakannya yang banyak berbicara itu, ternyata mudah terbawa perasaan juga ya, maklum namanya juga perempuan.

Padahal kan, Ase sama Leo itu tidak ada apa-apa.

"Woi !?"

"Ehh ?" Ase tersentak kaget saat melihat Kiara dan Adesya yang berdiri disebelahnya, "Lo berdua ngapain ?"

"Dihukum,"

"Hitung-hitung nemenin lo lah. Anjay udah pengen satu jam lo masih berdiri, Se ? Ga capek ? Duduk kek, lagian miss rese itu ga bakalan ngeliat lo, dia lagi nerangin tenses," kata Adesya.

"Lo berdua bisa dihukum, gimana ceritanya ?"

"Adu bacot lah biasa. Awalnya Adesya bilang mau ke toilet, tapi miss rese itu ga percaya, terus nuduh-nuduh kalau kita berdua itu mau nemuin lo."

"Padahal mah beneran gue kebelet dari tadi,"

"Ya Adesya ga terima dituduh-tuduh lah gila lo, dia ngebela diri. Terus gue bantu ngebela dia, adu bacot deh, akhirnya miss rese itu ngeluarin gue sama dia," kata Kiara.

"Miss nya ga nyuruh kita untuk berdiri disini sama lo sih, cuman kan karena inisiatif kita berdua yang setia kawin sama lo, hahaha, akhirnya sehabis dari toilet, gue sama Kiara kesini deh."

Ase terkekeh seraya menggeleng-geleng pelan, "Bener-bener ya lo berdua."

"Hahaha demi kanjeng ratu apa sih yang engga,"

"Bacooot," ucap Kiara.

"Hahaha, btw, Dira sama Inka ?"

"Dikelas mereka, maaf katanya, Adira mau nyatet pelajaran miss rese, buat salinan kita berempat. Kalau Inka biasalah, tidur dia."

"Emang ratu tidur, dimana-mana tidur mulu, temen lo tuh, Se." kata Adesya.

"Temen lo juga ya bangsat,"

"Hahahahha,"

"Lo berdua kalau capek duduk aja," kata Ase.

"Oke," Adesya nurut dan langsung duduk dibangku yang ada disebelah Ase.

"Dih, lemah lo, baru beberapa menit aja udah teler," kata Kiara.

"Ah bacot u,"

Kiara bergeser dan berdiri disebelah Ase. Tangannya ia silangkan didepan dada. Ia menatap kearah Ase dan Adesya bergantian. "Abis lulus nanti gue ke China,"

"....."

"....."

"....."

"HAH ???!"

"Serius lo ?!"

"Jangan bercanda anjeng Kiara Wen !?" Adesya seketika langsung berdiri dan menghampiri Kiara.

"Serius gue Adesya bangsat!" Adesya celingukan natap Ase dan Kiara, ia bingung.

"Kenapa tiba-tiba lo bilang kayak gini ?" kata Ase.

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang