P

106 17 6
                                    

Ironpurpleman present
Aseana
Happy reading!
••

Drrtt drrt!!

+6282256245×××

|Dmn?
|Gw tw l bls d rftp

|Blk k kls atw gw smpr k rftp skrg jg!

'ASTAGFIRULLAH JUNA LO NGETIK APAAN ???'

'Apa ini artinya, gue fakir singkatan gini mana ngarti :(' batin Adesya, meraung-raung.

Ini Adesya|
Lo ngetik apa, juna?|
read

'Dih jingan:( di read doang??'

'Ah bodo amat, pegang hp Ase bikin mood gue jatuh aja.' untuk yang kesekian kalinya, remaja itu membatin.

Adesya menghela nafasnya, kemudian membiarkan benda berbentuk pipih itu 'tiduran' diatas perutnya. Ia menggerakkan kepalanya seraya menatap kearah sahabat-sahabatnya.

Kiara dan Inka masih asik bermain dengan smartphonenya masing-masing. Ase juga terlihat santai dengan gitar yang ia mainkan. Sementara Adira, remaja itu sekarang tengah berada dipojokan rooftop, sedang telfonan, dan tertawa-tawa.

'Dih? Udah gila dia.'

Drrt drrtt!

Adesya mengerutkan dahinya bingung, smartphone Ase kembali bergetar. Apa Arjuna itu membalas pesannya?

'Ah, engga mungkin. Uh, btw, hp Ase laku bener dah, banyak yang nge-chat. Coba hp gue? :")'

Adesya kembali membuka smartphone tersebut, tangannya ia gerakan untuk melihat keatas layar smartphone Ase. Ia ingin tahu siapa kira-kira yang berani mengirim pesan ke nomor Ase? Apa mungkin ini pesan balasan dari Arjuna?

Adesya geleng-geleng kepala, semoga bukan Arjuna.

+685369452××× P
+685369452××× Aseana, maaf....
+685369452××× Ini gue Gattan....
+685369452××× Lo laper ga?
+685369452××× Ah, maksud gue...

'Uh? Gattan? Siapa Gattan?'

"Ase, ada nomor asing nge-chat lo." ucap perempuan itu sambil menyodorkan benda pipih itu pada pemiliknya.

Ase tidak mengambil smartphone itu, ia masih lanjut main gitar, sambil sekali melirik kepada Adesya, "Ga usah diladenin," katanya.

"Oh, oke." jawab Adesya sambil mengembalikan smartphone Ase keatas perutnya. Kemudian, perempuan itu lanjut menutup matanya dan mencoba 'tidur'.

'Uh, mungkin Gattan-Gattan itu penggemarnya Ase.'

Adesya menutup matanya sejenak, kemudian kembali terbuka dan mengedarkan pandangannya kearah Adira, "Woy Dir? Lagi apa lo?"

"Telpon," jawab perempuan itu.

"Sama siapa? Pak Derryan?" ucap perempuan itu sambil tertawa menyebalkan! Adesya cuman bercanda, tapi Adira sudah keburu sebal karena mengingat-ngingat kembali percakapan mereka soal pak Derryan waktu itu.

"Tiara," jawab Adira, acuh tak acuh.

"Oh, yang pacarnya Raga itu?"

"Ya," Adesya mengangguk-ngangguk, kemudian kembali berbaring dan menutup matanya. Ah, orang tidak peka macam Adesya memang menyebalkan!

[00L // 01] Aseana | Shuhua YehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang