SESUAI janji, Rene datang ke tempat balapan dengan menggunakan taksi. Ia memakai celana jeans dan kaos putih yang dibalut jaket abu-abu, plus topi abu-abu yang ia gunakan ke sekolah tadi pagi. Rene kalau udah stres, jadi malas semuanya, malas mandi, malas ganti baju. Pokoknya malas merawat diri. Untung wajahnya cantik.
Vasco menyambut kedatangan Rene dengan mengajaknya bergabung dengan teman-temannya. Meskipun Tiara dan Siska masih menunjukkan wajah tidak suka. Tapi di depan Vasco, mereka berpura-pura baik dan menerima kehadirannya.
"Guys, jagain Neneng ya, jangan sampai dia pulang pas gue lagi balapan." pinta Vasco, mengingat terakhir kali cewek itu pergi tanpa memberitahunya.
"Pastinya gue jagain." balas Sesa sambil merangkul bahu Rene yang disambutnya dengan senyuman yang dipaksakan.
Rene menggerutu dalam hati. Nggak Vasco, nggak teman-temannya, suka banget rangkul-rangkul nggak jelas. Sok akrab lagi.
Balapan pun dimulai. Semua penonton bersorak mendukung jagoan mereka masing-masing. Termasuk Vasco, ada tujuh orang yang ikut balapan.
"Gue yakin, Vasco balakan menang." kata Sesa pada Rene.
"Iya, gue juga gitu." balas Rene sekenanya.
Rene berharap sih balapannya cepat selesai agar ia bisa cepat pulang. Sebelum Mia, si babysitter-nya itu menyadari kalau ia menghilang dari kamarnya. Bisa gawat!
Baru saja diomongin, ponsel Rene langsung bergetar. Ada chat masuk dari Mia.
MIA RAMADANI : Elo di mana?
RENE MAURENNE : Gue keluar bentar.
MIA RAMADANI : Ke mana?
RENE MAURENNE : Cari angin. Bentar lagi gue pulang kok.
Rene sengaja berbohong agar Mia tidak menyusulnya ke tempat balapan. Bisa kacau semuanya.
MIA RAMADANI : Kok elo nggak ngajak gue sih?
RENE MAURENNE : Duh, bawel lo! Bobok gih! Jangan ngurusin gue mulu. Gue udah gede, bukan anak kecil lagi.
Rene yang sibuk membalas chat dari Mia tidak menyadari kalau Vasco sudah mendekati garis finish dan berada di posisi pertama.
"Itu Vasco." jerit Sesa. Membuat Rene langsung menoleh dan mengabaikan balasan chat dari Mia yang menyuruhnya pulang sekarang juga.
Vasco melaju motornya dengan kencang. Di belakangnya, seseorang menyusul dan berhasil menyamai kecepatannya. Sialnya, cowok itu dengan liciknya menendang motor Vasco, membuatnya kehilangan keseimbangan dan berakhir menabrak pohon.
"Itu curang!" jerit teman-teman Vasco tidak terima.
Rene diam mematung melihat Vasco berusaha bangkit setelah terjatuh. Entah kenapa, Rene merasa sangat marah dan diluar kendalinya, ia melempar ponselnya ke arah cowok curang itu. Lemparan Rene tepat mengenai kepala cowok itu yang tertutupi helm. Helmnya langsung retak, membuat cowok itu kehilangan keseimbangan, motornya oleng dan jatuh.
"Bego gue! Itu kan HP mahal!" jerit Rene menyesal setelah sadar apa yang ia lakukan barusan.
Sementara itu, semua orang menganga hebat dan langsung menoleh padanya. Mereka nyaris tidak percaya, Rene melakukan itu.
"Woy! Siapa yang melempar gue?" cowok yang jatuh tadi langsung bangun dan berteriak sambil menatap sadis semuanya.
"Gue." jawab Rene santai.
Cowok itu menghampiri Rene dengan wajah emosi. "Eh, cewek rese', elo mau bunuh gue?"
"Itu balasan buat orang yang berani main curang kayak elo!" jawab Rene tanpa rasa takut sama sekali. Karna baginya, orang jahat harus dihukum atas kejahatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS PATAH HATI (tamat)
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis populer bernama RENE MAURENNE yang sedang patah hati. Yang memutuskan hubungannya dalam perasaan masih sayang. Yang tidak bisa melupakan mantannya. Yang berharap bisa balikan lagi dengan mantannya. Yang tidak bisa men...