:: BAB 14 - REYHAN HADI NUGROHO ::

316 10 0
                                    

NAMANYA Reyhan Hadi Nugroho, biasa dipanggil Han. Han itu mantan pacar Rene yang masih ia sayang dan berharap untuk bisa balikan lagi dengan menghalalkan segala macam cara.

Sebaliknya, Han sendiri masih dilema dengan perasaannya. Kini, ia duduk di ujung tangga sambil sesekali melirik kiri-kanan, seperti sedang menunggu seseorang.

Tidak lama kemudian, orang yang ditunggu pun muncul. Han langsung berdiri dari duduknya.

"Gimana, elo udah cari tahu?" tanya Han pada Rifki, sahabatnya.

Rifki satu-satunya sahabat yang sangat mengerti Han, sekaligus orang yang bisa ia percaya untuk melakukan apa saja.

Rifki mengangguk, lalu melirik sekeliling, memastikan hanya mereka berdua saja yang ada di sana.

"Elo udah ngelakuin kesalahan." Rifki mulai bercerita. "Ledakan di kelas masak kemarin nggak ada hubungannya sama Rene. Kata anak-anak yang gue interogasi, itu mah ledakan biasa. Udah sering terjadi. Elo sih main tuduh aja. Lagian, ini Rene lho, Han. Jangankan nyakitin orang, bunuh semut aja mungkin dia nggak akan tega." jelas Rifki yang selalu berpihak pada Rene yang diam-diam disukainya itu, tapi sekedar suka, seperti cowok-cowok lainnya yang mengidolakan Rene karna kecantikannya.

Han menunduk lemah. "Iya, gue salah."

"Elo sih, edan! Masalah pertama aja belum selesai. Eh, elo malah bikin masalah baru." kecam Rifki.

"Gue capek Ki, harus pura-pura di depan Rene terus. Gue pengen kayak dulu." wajah Han terlihat mengiba.

"Dari awal kan gue udah ingatin, ngapain sih pakai acara balas Rene dengan pacaran sama Kintan? Kan sekarang elo juga yang repot. Elo nggak bisa mutusin Kintan hanya karna dia super baik. Elo jadi nggak tega, kan?"

"Terus gue harus gimana?"

"Ya putusin Kintan-lah. Terus, minta maaf sama Rene. Udah deh, ajak tuh dia balikan."

"Apa Rene mau balikan sama gue? Apa dia mau..."

"Ya, itu rencana bagus." jerit Rifki tiba-tiba memotong ucapan Han. "Kintan pasti senang. Iya nggak, Tan?" tanya Rifki pada Kintan yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Oh... hai sayang." sapa Han langsung menyikut lengan Rifki. Semoga saja, Kintan tidak mendengar obrolan mereka barusan.

"Kalian lagi ngomongin apa? Kayaknya serius nih?" tanya Kintan dengan tatapan menyelidik.

"Itu... Han mau ngajak elo jalan-jalan pulang sekolah. Ke Mall. Iya nggak Han?" Rifki menoleh pada Han sambil mengedipkan mata.

"Iya." Han mengangguk cepat, mengiyakan.

--- ooo ---

SEPERTI yang dikatakan Rifki, Han akhirnya mengajak Kintan jalan-jalan berdua di Mall.

Setengah jam berlalu, Han hanya mengikuti langkah kaki Kintan, lihat itu, lihat ini, plus senyum lebar yang dipaksakan.

Mungkin, jika saja Kintan sedikit peka. Ia akan tahu bagaimana perasaan Han yang sebenarnya. Meskipun mereka pacaran sudah hampir sebulan, tidak ada yang spesial diantara keduanya. Bahkan, Han terkesan cuek, tapi Kintan terus saja berusaha keras membuat cowok itu merasa nyaman di sisinya.

"Sayang, pengen itu." ujar Kintan sambil mengarahkan jari telunjuknya ke baju couple bertuliskan LO dan VE yang terpajang di sebuah toko.

Tangan Han langsung digandeng oleh Kintan, tapi tiba-tiba sebuah bayangan yang sepintas lewat menghentikan langkahnya.

"Kak Rene!" panggil Kintan, membuat Han tersentak kaget, lalu mengikuti arah pandang cewek itu.

Rene yang sedang sibuk dengan ponselnya, terkejut namanya dipanggil, seketika ia menoleh ke sumber suara.

PRINCESS PATAH HATI (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang