25

1.1K 165 17
                                    

Bel masuk sekolah telah berbunyi.

Kursi-kursi di kelas IPS 4 hampir terisi penuh.

"Eh, Yohan ga masuk lagi?" tanya Hyewon ke siapa saja yang mendengar pertanyaannya.

Refleks Yena menoleh dan langsung mengendikkan bahunya, pura-pura tidak peduli. Manik matanya menatap sendu kursi kosong di sebelahnya. Ini adalah hari ketiga kursi tersebut tak berpenghuni.

Sesungguhnya Yena sangat penasaran apa yang terjadi pada Yohan. Tapi dia terlalu gengsi untuk bertanya. Iya, dia masih ngambek.

Guno yang masih menggendong tas ranselnya tiba-tiba berlari kecil ke arah Yena. Lalu meletakkan sebuah amplop putih di atas mejanya.

"Nih, surat sakitnya Yohan." ucap Guno.

"Loh? Yohan sakit? Sakit apa?" cerca Yuri yang langsung menoleh ke meja Yena yang tepat di belakangnya.

"Kata dokter sih typus." jawab Guno.

"Hah serius lo typus?" Yujin ikut kepo.

"Typus tuh karna makan ga teratur ga sih?" kini Hyewon yang ikut menimpali.

"Iya duh bahaya banget itu, kapan hari tetangga gue ada yang meninggal gara-gara typus." Yuri mulai bercerita heboh dengan yang lainnya.

Sedangkan Yena hanya menatap nanar surat keterangan dokter milik Yohan dengan sangat khawatir.

***

Sepulang sekolah, murid-murid berhamburan ke luar dari lingkungan sekolah.

"Guno!" panggil Yena lalu berlari menghampiri pria jangkung tersebut.

"Kenapa, Yen?" Guno berbalik badan menghadap Yena.

"Mau tanya, itu.... Yohan parah banget ya sakitnya?"

"Kemarin sih sempet ngedrop sampe dibawa ke UGD sama Kak Donghan, untungnya ga opname."

"Sekarang dia dimana?"

"Di kosan, lo mau jenguk?"

"Eh?"

"Kasian dia sakit ga ada yang ngurusin. Kadang Kak Donghan sibuk kerja, jadi Yohan ditinggal sendirian."

Yena semakin merasa khawatir dengan keadaan Yohan, tapi lagi-lagi ia terlalu gengsi buat ngomong duluan.

"Kalo mau, ayo bareng, mumpung gue bawa motor." tambah Guno lagi.

"Ayo deh." jawab Yena akhirnya setelah menimbang-nimbang beberapa detik. Bodo amat soal gengsi, yang penting liat Yohan! Pikirnya.

"Mau jenguk nih?" Guno memastikan lagi sekali.

"Iyaaaa, tapi ntar mampir ke indomart bentar ya!" suruh Yena sembari berjalan ke tempat motor Guno terparkir.

"Ashiaaap..." jawab Guno lantang lengkap dengan cengiran lebar khasnya.

***


Kini Yena dan Guno telah sampai di pekarangan kos Yohan. Ini pertama kalinya bagi Yena tapi entah sudah yang keberapa kali bagi Guno.

"Lo lagi berantem sama Yohan?" tanya Guno sambil melepas helmnya.

Yena memicingkan matanya, "Dia ada cerita sama lo?"

"Kaga, gue asal nebak aja. Soalnya gue liat akhir-akhir ini kalian galau banget, trus kemarin Yohan juga sempet ngigo yena, maaf, yenaaa gitu." cerita Guno seraya memperagakan bagaimana Yohan mengigau saat demam tinggi semalam.

C l a s s m a t e • Yena-Yohan, dkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang