4

1.8K 193 28
                                    

6.15 a.m

Yena sudah sampai di sekolah.

Seperti biasa, ia diantar oleh mamanya. Karna Mama adalah pekerja kantoran dan tempatnya lumayan jauh, jadi Yena harus berangkat pagi-pagi sekali.

Setelah mengambil data absen dan lain-lain Yena berjalan menuju kelasnya di lantai 3.

Fyi, SMA PDRI 11 ini mempunyai 5 lantai. Lantai 1 untuk ruang guru, tata usaha, lab, aula, dan kantin. Lantai 2 untuk murid kelas XII. Lantai 3 untuk murid kelas XI. Lantai 4 untuk kelas X. Lantai 5 rooftop.

Saat memasuki kelas, Yena sedikit terkejut. Ternyata ada yang sudah lebih dulu datang. "Loh, Midam udah dateng aja pagi amat."

"Lo juga." sahut Midam seadanya.

"Gue mah dari dulu juga jam segini datengnya."

"Oh."

Tiba-tiba Yena merasa canggung untuk mengobrol dengan Midam, si anak pintar yang hobinya belajar. Suasana kelas menjadi awkward. Akhirnya ia memilih diam.

"Good morning." suara berat milik Gichan memecah keheningan kelas.

"Widiiiih Bapak Wakil rajin juga ya" puji Yena. Sedangkan Gichan hanya tersenyum bangga.

Kemudian satu persatu murid memasuki kelas. Meja-meja sudah setengah terisi.

Sampai akhirnya Yujin datang dengan hebohnya. "Yena mana Yena?! Udah dateng belooom?"

"Udah ni, napa?"

Yujin berlari menghampiri Yena, "Yen, lo serius kemarin bertengkar sama Kak Jinhyuk?"

"Bertengkar? Mana ada."

"Idiiih rame banget nih di grup osis pada ngomongin lu tauuuu" Yujin menunjukan obrolan grup chat osisnya ke Yena. "Nih baca dah."

Ternyata kejadian di kantin kemarin menjadi heboh kemudian dikaitkan dengan rumor Yena yang dicap 'cewe preman'. Belum lagi ditambah bumbu-bumbu penyedap agar beritanya lebih nikmat.

Tanpa pikir panjang, Yena berlari ke kelas Cewon. Ia ingin meminta pendapat sahabatnya, apa yang harus ia lakukan sekarang.

Cewon pun juga baru saja keluar dari kelasnya untuk mencari Yena. Akhirnya mereka bertemu di lorong kelas.

"Cewon lo udah denger gosip belum?"

"Udah wah gila masa mereka bilang lo pacaran sama kak Jinhyuk."

"Hah?!" Yena kaget. Gosip yang Cewon dapat lebih parah dari gosip Yujin. "Di kelas gue pada heboh gue berantem doang ga sampe pacaran begini."

"Serius?? Wah wah ini ga bisa dibiarin. Lo harus selesaiin sekarang juga Yen."

"Iya Won, kalo mereka mau bilang gue preman lah apa lah gue ga masalah. Tapi ini sampe nyeret ketua osis duuuuh gue binguuuunggg...." Yena memegang kepalanya yang mulai berdenyut.

"Gue tau gimana caranya! Lo harus minta tolong sama kak Jinhyuk buat nyeselaiin gosip ini. Tapi-" Cewon menyeret Yena ke kantin.

Sesampainya disana, Yena semakin bingung, "Mau ngapain ke kantin? Gue ga laper Won!"

"Lo mau ketemu kak Jinhyuk ga?"

"Ya mau. Trus?"

"Nih bawa ini. Sebagai ganti rugi teh pucuk yang kemarin." Cewon memberikan teh pucuk ukuran jumbo ke Yena.

Yena keheranan, "hah?! Serius ini gue harus bawa teh pucuk segede badak gini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yena keheranan, "hah?! Serius ini gue harus bawa teh pucuk segede badak gini?"

"Udaaah sanaaaa keburu bel masuk." Cewon mendorong Yena menuju ke kelas Jinhyuk di lantai 2.

Sialnya, kelas Jinhyuk ada di paling ujung lorong. Meskipun gugup, Yena tetap memberanikan diri berjalan di lorong kelas anak-anak kelas 12. Banyak mata yang memperhatikannya. Ditambah bisikan gosip yang membuat telinganya panas.

Akhirnya ia sampai di kelas IPS 1.

"Permisi kak Seungyoun, mau tanya...."

Seungyoun, si ketua kelas menghampiri Yena. "Mau nyari cowo lo ya?" godanya.

Yena menggelengkan kepalanya, "engga kak bukan pacar kok."

"Trus?"

Yena diam, bingung harus jawab apa.

"Yena? Lo ngapain disini?" tanya Jinhyuk yang baru datang.

"Eummm boleh ngomong bentar ga kak?"

"Boleh. Mau ngomong dimana? Disini?"

"Jangan disini kak. Ini penting hehehe"

Jinhyuk paham, ia mengajak Yena ke lorong lab yang agak sepi. "Ada apa? Lo butuh bantuan gue?"

"Engga kak. Sebelumnya Yena mau minta maaf soal yang kemarin." kata Yena sembari memberikan teh pucuk jumbo.

"Yaela lo masih mikirin soal itu kan gue udah bilang gapapa." Jinhyuk terkekeh, "terus pake bawa ginian pula gede banget buset!"

"Ada lagi kak...."

"Apa?"

"Kak Jinhyuk udah denger gosip belum?"

"Gosip apa nih? Gue ga up to date."

"Jadi... Kita digosipin pacaran."

"Apa?" Jinhyuk tertawa ngakak. "Kita?"

"Iya kak...." Yena masih tetap gugup.

Jinhyuk berhenti tertawa ketika sadar Yena hanya diam. "Trus lo kepikiran gosip itu gitu?"

Yena mengangguk pelan. "Yena ngerasa ga enak sama fansnya Kak Jinhyuk. Sorry ya kak..."

"Udah jangan nyalahin diri sendiri, mending pikirin gimana caranya bantah gosip itu." Jinhyuk berpikir keras, "Oh! Gue tau!"

"Apa kak?"

***

Sementara itu di kelas XI IPS 4.

"Sumpah gue liat sendiri kejadian itu! Live streaming!" Kata Yuvin menggebu-gebu ke Yujin.

"Iya gue juga liat." tambah Keumdong.

Semuanya sedang berkumpul, gibahin ketua kelasnya sendiri. Mereka penasaran tentang apa yang terjadi, kemudian Yuvin and the geng mulai menjelaskan bagaimana detail ceritanya.

"Nyesel banget gue ga ke kantin kemarin." kata Yuri murung.

Tiba-tiba Yena masuk kelas. Dengan senyuman lebar, bangga.

"Yena Yena ada yang share video pala lo dipukpuk Kak Jinhyuk ini beneran?" Jiwa reporter Yujin bergejolak.

"Gue kan udah bilang kalo itu bener! Gue liat langsung. Lo ga percaya sama gue?" Yuvin mencerca Yujin.

"Yaela kan gue pengen nanya langsung apa salahnya sih!" Yujin tak mau kalah.

"Tenang guys tenaaaang!!" Yena melerai mereka berdua yang hampir bertengkar. "Semua sudah beres. Jadi kalian bisa kembali belajar dengan tenang sekarang okay?"

"Beres gimana nih maksudnya?" Yujin makin penasaran.

"Coba liat insta story nya Kak Jinhyuk deh."

Kompak, mereka mengambil ponsel masing-masing dan mengecek sosial media.

"Video klarifikasi wow macam artis saja kau rupanya." kata Seokwa dengan logat batak khasnya.

"Ooooo jadi bokap lo sama bokap Kak Jinhyuk itu temenan dan kalian udah kenal dari kecil jadi ga mungkin pacaran, gitu?" tanya Yujin, lagi.

"Iyaaa gue udah nganggep Kak Jinhyuk itu kakak gue begitu pun sebaliknya." jawab Yena dengan sabar.

Lalu mereka sibuk dengan video klarifikasi tersebut.

Sedangkan sedari tadi Yohan cuma bisa mandangin Yena sambil senyum-senyum.

"Apa?" Yena merasa risih ditatap seperti itu.

"Gue seneng ternyata lo ga punya pacar."

"Maksud lo?"

Yohan hanya terkekeh.

"Dih gaje!"


Tbc

Maaf ya kalo ceritanya juga gaje wkwkwk
Pokonya makasih udah bacaaaaa
💛

C l a s s m a t e • Yena-Yohan, dkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang