27

1.1K 140 14
                                    

"Gaes gaes gaes!!!" Yujin memasuki kelas dengan berteriak dan berlari heboh.

"Apaan sih? Gosip ya?" tebak Yuri asal.

"Yohan Yena ga ada kan?" Yujin mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas yang belum terisi penuh itu.

"Belum balik mereka, kenapa dah?" tanya Yuri penasaran.

"Gue denger dari kelas sebelah, Yohan sama Yena ciumaaaannn!!!" kata Yujin penuh semangat.

"Hah? Serius lo?" sahut Hyewon dengan wajah tak percaya.

"Jangan bohong, Yujin!" cerca Hitomi.

"Halah no pict hoax!!!" Yuri meremehkan.

"Heeeh serius gua!! Kejadiannya udah tiga hari yang lalu tapi videonya baru beredar tadi. Nih gue ada videonya mau liat kaga?"

"Mana mana?" lalu semuanya berkumpul mengelilingi Yujin. Seperti perempuan pada umumnya yang hobi ghibah. Bahkan beberapa anak laki-laki juga ikut berkumpul menonton video tersebut.

"Eh ini di sekolah?" celetuk Nako.

"Blur gini videonya. Yang lebih jelas dong kalo ngerekam!" hardik Yuvin.

"Gue juga dapetnya begini!" balas Yujin tak mau kalah.

"Kayanya ini bukan ciuman deh, angle kamera cctvnya aja yang bikin mereka kaya lagi ciuman." jelas Keumdong.

"Ciuman ini sih fix!" sanggah Minhee dengan cepat.

"Mereka pacaran ga sih?" pertanyaan Yunseong itu membuat seisi kelas semakin heboh.

"Iya ya, hubungan mereka kaya gantung gitu, hubungan tanpa status." ujar Suhwan ke Seokwa yang duduk di sebelahnya.

"Mungkin udah jadian, masa ga pacaran tapi cium-ciuman?" Yujin bertanya sarkas.

"Ciuman belum tentu pacaran cuk!" sahut Sihun sembari duduk di atas meja.

"Tapi Yena pernah cerita kalo Yohan sering main ke rumahnya, kan bisa aja udah pacaran." tambah Yuri dengan yakin.

"Gini aja gini," Yuvin menengahi perdebatan tersebut. "Bagi kalian yang bilang mereka udah pacaran ataupun belum, simpen dulu pendapat kalian, kita tanya orangnya langsung, jadi ketahuan kan siapa yang argumennya bener."

"Mau taruhan kaga lu?" tantang Sihun ke Yuvin.

"Ha? Taruhan? Gila lo dikata lagi nonton bola!" Seokwa menggelengkan kepalanya keheranan.

Karna Yuvin menyukai tantangan, ia langsung menerima tawaran itu. "Oke, gue pegang mereka pacaran ya! Siapa lagi yang mau ikut taruhan ini ngacung!"

BRAKKKKK!!

Tiba-tiba pintu kelas didobrak dengan kasar. Lalu Yena memasuki kelas dan berdiri di depan dengan wajah yang mengeras menahan emosi.

"S-siapa tadi yang mau taruhan? Sini sama orangnya langsung!" ucap Yena dengan suara agak gemetar.

Kelas yang tadinya riuh ramai mendadak hening seketika.

"Ga gitu, Yen. Kita cuman-" Yuvin hendak menjelaskan tapi segera dipotong oleh kedatangan Yohan.

"Kenapa nih?" tanya Yohan bingung. Ia bisa merasakan atmosfir yang tak biasa di sana. Terutama gadis di hadapannya. "Yena, kenapa, hey?"

Mata Yena beralih menatap semua temannya satu persatu."Lo boleh gosipin gue, ngomongin gue, ngejekin gue, tapi tolong jangan taruhan, gue ga suka."

Semuanya termasuk Yohan kini mengerti apa penyebab kemarahan Yena.

"Yaelah, kaku amat, Yen. Buat lucu-lucuan doang juga." celetuk Sihun dengan nada bercanda. Tapi justru semakin menyulut emosi Yena.

C l a s s m a t e • Yena-Yohan, dkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang