20

1.3K 154 24
                                    


Hari perayaan ulang tahun Yunseong telah tiba. Karna tanggal 30 Oktober itu bukan hari libur sekolah, jadi perayaannya diundur menjadi hari sabtu dan minggu.

Sepulang ekstrakulikuler, nampak segerombol murid yang berkumpul di gerbang sekolah dengan beberapa barang bawaan di tangannya masing-masing.

"Hai guyssss!" Yena yang baru selesai latihan dance berjalan dengan ceria menghampiri teman-temannya.

"Eh, Yena, akhirnya lo ikutan juga? Yeeeey" sambut Yuri kegirangan. Dan direspon dengan anggukan kepala oleh Yena.

"Kok bisa dibolehin sama nyokap lo? Cerita dong ceritaaaa!" Yujin mengguncangkan bahu Yena dengan gemas.

"Hahahaha iya itu gara-gara Yohan. Jadi dia tuh main ke rumah gue trus mohon-mohon ke nyokap biar gue bisa ikut. Yaudah deh...." cerocos Yena dalam sekali helaan nafas.

"Bentar.... Siapa? Yohan?" tanya Hyewon takut salah dengar.

Baru lah Yena tersadar lalu membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangan. Ups! Keceplosan dia.

"Serius Yohan?" Yujin bertanya sekali lagi. Wajah dari ketiga perempuan itu pun nampak tak percaya dengan perkataan Yena tadi.

"Wah wah wah kalian pacaran nih?" goda Yuri.

"Udah dari kapan? Atuhlah ga cerita sama kita-kita... Backstreet ya?" imbuh Hyewon.

"Pacaran dari hongkong!" akhirnya Yena buka suara.

"Heleh... Liat aja tuh mereka tukeran jaket! Yena pake jaket Yohan, Yohan pake jaket Yena. Hah ngaku lo!" tuduh Yujin sambil menunjuk ke arah Yohan yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Cie cieeeeeee......" ledek Yuri, Yujin dan Hyewon bersamaan.

Suara keributan dari geng ciwi-ciwi itu menarik perhatian geng cowo anak IPS 4. Beberapa dari mereka menoleh karna penasaran. Salah satunya Yohan yang merasakan panas di daun telinganya karna namanya disebut-sebut.

"APA SIH WOY!" bela Yena seraya membekap mulut teman-temannya. Ya, tau lah gimana salah tingkahnya dia sekarang.

Keributan mereka mereda ketika empat buah mobil mewah berhenti di depan gerbang sekolah.

"Temen-temen, ayo!" perintah Yunseong yang mendongak dari jendela mobil.

"Gue duduk di depan!" pinta Yuvin lalu masuk ke dalam mobil sambil kewalahan dengan gitarnya.

"Duh, duduk di belakang aja sih! Gitar lo tuh nyusahin!" sindir Suhwan.

"Gue mabokan kalo naik mobil duduk di belakang mau ape lu?!" balas Yuvin seraya meletakkan gitarnya di kursi penumpang belakang.

"Norak banget rakjel." ejek Jungmo lalu ikut duduk di sebelah Yunseong.

"Loh? Mohon maaf, ini tempat Keumdong sama Minhee!" Yunseong mendorong tubuh Jungmo agar memilih mobil lain. "Hus hus sana!"

"Wah tega banget raden diusir...." Jungmo mengalah, akhirnya ia memilih untuk ikut di mobil ciwi-ciwi.

Yena belum masuk mobil. Kini ia sedang menghitung jumlah teman-temannya yang ikut ke villa Yunseong. Dengan telaten ia mengabsen satu persatu penumpang di dalam mobil.

"Oke, pas, empat belas orang." ucapnya sembari mencentang memo di ponselnya.

"Yena," panggil Yunseong tiba-tiba.

"Ya? Ada yang kurang?"

Manik mata Yunseong nampak sibuk mencari sesuatu yang tidak ada disana, "Dia.... Ga dateng?"

C l a s s m a t e • Yena-Yohan, dkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang