5. Ting! Yuta Mampir

2.1K 301 1
                                    


Ting. Bukan.

Tiap dentingan yang terdengar membuat Taeyong semakin cemas. Kakinya bergetar dan matanya selalu was-was memperhatikan pintu. Menunggu seseorang.

Hari ini dia dan Yuta akan bertemu. Tapi sudah lewat 30 menit dari janji, Yuta tak kunjung datang. Sekilah ia menoleh ke arah sudut cafe dimana Jaehyun sedang duduk disana. Sengaja memang mereka duduk terpisah. Taeyong yang meminta agar ia bisa bicara empat mataebih dulu dengan Yuta, jika keadaan tidak memungkinkan maka Jaehyun bisa membantu.

Ting. Bukan.

Taeyong mengetik di ponselnya untuk Jaehyun. Sesuatu tertulis di dalam ruang obrolan mereka. Sebuah kalimat yang menyuruhnya bersiap pergi jika 10 menit kedepan Yuta tidak datang.

Taeyong menunggu lagi. Kebiasaannya yang lain jika sedang cemas adalah menggigit kuku atau paling parah menyobek kulit mati di jemarinya sampai berdarah. Tidak. kali ini Taeyong hanya menggigit kukunya sesekali Jaehyun menyuruhnya untuk berhenti tapi tanpa sadar dia melakukannya lagi.

Ting.

Taeyong langsung terkesiap. Sosok pria dalam balutan kaos tipis bewarna putih dengan rambut warna merah menyala membuatnya membeku. Itu Yuta. Dia datang.

"Maaf, aku tadi harus menemui temanku dulu. Kau sudah menunggu lama? Ingin pesan sesuatu?" Taeyong menggeleng.

"Ada sesuatu yang harus kukatakan."

"Aku juga."

"Baik, kau duluan.." Taeyong mengalah. Sesuangguhnya hanya sebuah alibi karena dia masih bingung harus memulai darimana.

"Oke, Aku ingin minta maaf. Aku tahu kau pasti sudah sangat terganggu olehku. Minggu depan aku akan kembali ke Osaka. Melanjutkan kuliahku disana. Jadi, aku ingin berterima kasih kau mau meluangkan waktumu untuk menemuiku." Diakhiri dengan senyuman. Yuta sepertinya sedang jujur. Tidak ada kebohongan atau emosi di matanya. Tidak seperti saat dia dulu berusaha keras mengejar Taeyong dengan sangat agresif.

"Oh, kau tidak kembali ke Korea lagi?"

"Sepertinya.. Kau memaafkanku, kan?" Taeyong masih diam. Dia masih ragu, bagaimana bisa lelaki dihadapannya berubah secara cepat? Mencurigakan.

"Taeyong?"

"U-hm, ya."

"Terima kasih, sekarang gantian kau." Yuta melipat tangannya di meja dan bersiap mendengarkan Taeyong.

"Eum, tidak jadi. Baiklah kalau begitu, aku harus pergi. Semoga kau sukses." Taeyong bersiap diri beranjak namun tangannya ditahan. Hal itu sontak membuat Jaehyun ingin bergerak mendekati mereka. Namun jemari Taeyong menyuruhnya untuk diam.

"Bisakah kita berkencan? Ah, tidak. Bisakah kau menamaniku menikmati hari terakhir di Seoul, Taeyong? Sebagai teman terbaikku?" Taeyong memandang Yuta sedikit takut. Tentu kejadian di masa lalu masih membuatnya trauma.

"Please.. untuk yang terakhir kali."

Entah ada sihir apa sehingga Taeyong sekarang berakhir jalan berdua dengan Yuta. Mereka akan pergi menonton sekarang. Ingatkan Taeyong jika dia straight. Perasaanya kini campur aduk. Masih takut jika Yuta merencanakan sesuatu yang buruk.

Taeyong terlihat mengetik pesan di ponselnya, teruntuk Jaehyun. Dia ingin pulang karena merasa tidak nyaman dan merasakan sesuatu yang tidak beres. Tapi dia tidak berani untuk menolak.

"Taeyong? Kau pilih yang cola atau fanta?"

"Eum, fanta. Aku harus ke kamar mandi, tunggu sebentar." Setelah itu Taeyong pergi. Jaehyun masih terus berjaga tidak jauh dari tempat Taeyong dan Yuta. Mereka duduk di depan teater sambil menunggu jam tayang.

FRIENDS || John • Jae • Yong • Young ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang