Taeyong lagi-lagi moodnya memburuk. Setelah menonton, mereka memilih untuk makan malam di sebuah rumah makan dengan menu daging yang sangat populer. Awalnya acara makan mereka tampak normal. Mengobrol tentang apapun, bercanda, membicarakan dosen di kampus, menceritakan mimpi aneh Johnny. Itu hal yang cukup normal. Sampai jatuh bahasan mereka soal Taeyong."Yongie, kau ingat Yuta? Hahaha.. Aku masih tidak habis pikir, kenapa dia bisa langsung mengajakmu pacaran padahal baru bertemu. Bodoh sekali!" Doyoung yang memulai.
"Ah, Yuta! Gila.. Mangkannya Yongie, kau segeralah cari pacar agar orang-orang itu percaya kau straight. Haha!" Johnny tertawa sambil menepuk-nepuk bahu Doyoung dan Jaehyun.
Posisi mereka duduk melingkari meja yang berbentuk bulat, ditengahnya ada panggangan daging dan beberapa sayuran yang bersisa. Ngomong-ngomong mereka sudah memesan 5 pack sejauh ini. Ditambah soju 8 botol.
"Kalian sudah mabuk, ayo kembali. Biar aku yang menyetir." Jaehyun beranjak karena menyadari ekspresi Taeyong berubah. Tidak sebaik sebelumnya.
"Taeyong kita adalah cinta pertama semua orang! Hidup Taeyong~"Johnny berbicara semakin asal. Dia bahkan menarik tangan Taeyong yang tidak ada tenaganya keatas.
"Cinta pertama? Hahaha... Kau juga, bodoh. Oh, mungkin Jaehyun juga. Ngaku, kalian!!" Doyoung kembali tertawa sambil menepuk meja dengan keras.
Dua orang ini memang punya kebiasaan buruk kalau sedang mabuk. Jaehyun sudah frustasi melihat tingkah mereka. Namun kini tatapannya beralih ke Taeyong. Kedua mata mereka bertemu mengalirkan getaran dan sengatan aneh sebelum keduanya sadar dan saling mengalihkan pandangan.
"Sudah, ayo pulang sekarang. Taeyong kau gendong Doyoung. Aku urus bayi besar ini. Astaga! Berat sekali"
Doyoung sudah setengah sadar, matanya setengah menutup namun masih bisa berjalan. Johnny malah sudah tertidur. Membuat Jaehyun berusaha sekuat tenaga mengangkat tubuhnya ke mobil.
Sepanjang perjalanan mereka semua hening. Karena dua manusia dibelakang sudah tak sadarkan diri. Hanya tinggal Jaehyun dan Taeyong yang duduk di kursi depan.
"Kau baik-baik saja?" Taeyong tersadar dan menoleh sekilas pada Jaehyun. Tersenyum kecil untuk menjawab.
"Maaf, jika hari ini membuatmu badmood." Jaehyun terdengar serius kali ini. Nada suaranya terdengar lembut dan tulus. Taeyong menggeleng.
"Bukan salahmu. Seperti biasa, moodku memang sering berubah cepat."
" ... dan lupakan soal bahasan mereka tadi."
"Aku tidak masalah, Jaehyunie. Ayolah kau jangan seperti ini. Membuatku merinding, ini bukan kau yang biasanya. Kenapa? Ada yang ingin kau katakan padaku?"
"Tidak. Aku hanya khawatir. Karena kau selalu menyimpan masalahmu sendiri. Padahal kau punya aku, Johnny dan Doyoung. Kau bisa berbagi, jika kau tidak ingin berbagi dengan mereka. Cukup aku, Yongie. Aku tidak akan bisa tidur nyenyak jika tahu kau seperti ini."
"Hahahaha... Jaehyun, kau berlebihan. Jangan terlalu mengkhawatirkanku."
"Tapi, aku sungguh khawatir." Mobil berhenti di parkiran apartment mereka. Jaehyun menatap Taeyong cukup dalam. Badannya agak condong mengarah ke Taeyong.
"Apa? Jangan menatapku seperti itu.." Taeyong gusar. Dia mengalihkan mata ke sekitar dan menyadari bahwa sudah sampai.
"Lebih baik kita--" Tiba-tiba ada tangan yang mendorongnya maju. Menuju sebuah pelukan yang hangat.
"Jaehyun?"
"Berjanjilah padaku, mulai hari ini.. kau akan menceritakan semua tentangmu padaku. Aku juga berjanji hal yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS || John • Jae • Yong • Young ✔
Fanfiction[✔COMPLETED] friends? Really? Sebuah kisah ((persahabatan)) antara Johnny, Jaehyun, Taeyong dan Doyoung yang memutuskan tinggal bersama untuk menghemat biaya* ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ start : 12/07/2019 finish : 9/08/2019