"Johnny, aku ingin lebih dekat denganmu. Boleh?"
Johnny merasa waktu telah berhenti. Dia hanya bisa terpaku menatap orang didepannya dalam diam. Disekitarnya seolah menghitam. Tak ada apapun. Hanya ada Ten.
"Maaf, aku tahu ini salah. Tidak bisakah kita mencoba?"
Masih terdiam. Mungkin otak Johnny sekarang sedang sepenuhnya bekerja. Memikirkan apa yang dimaksud Ten. Bagaimanapun, kalimat itu bisa mengundang banyak persepsi. Bercabang menjadi beberapa makna. Masalahnya, yang dipikirkan Johnny apakah sama dengan yang dipikirkan Ten? Johnny tersadar. Ada sebuah tangan mengusap pipinya lembut.
"Ya?"
"Kau sakit? Wajahmu pucat." Johnny dengan cepat menggeleng.
"Jika kau ingin berteman denganku kau sudah melakukannya, Ten. Jadi kita sudah dekat, bukan?"
"Eum, ya.. Tapi aku ingin lebih dekat lagi." Berikutnya ada Taeyong mengganggu obrolan mereka. Dia berhenti di pintu dengan suasana yang canggung. Keduanya menatap Taeyong seolah berkata dia datang di waktu yang salah.
"Oh, maaf. Sekarang sudah jam 10, Ten. Kau tidak pulang?"
"Baiklah, sepertinya aku harus pergi. Sampai besok, John."
"Oke, Ten. Maaf membuatmu jauh-jauh kesini."
"Santai saja. Yang tadi jangan dipikirkan, aku tidak ingin kau sampai sakit menyiksa dirimu. Bye." Ten melewati Taeyong sambil tersenyum melambaikan tangan. Berpamitan pada Jaehyun. Entahlah Doyoung sudah tidak ada di sekitar sana mungkin sudah tidur. Dia langsung menuju pintu dan pergi.
Sedang, orang yang ditinggalkannya masih terdiam. Melamun dan menunduk. Taeyong sadar jika sesuatu sedang terjadi. Dia memilih duduk di depan Johnny menempati posisi dimana Ten tadi duduk.
"Kau butuh teman untuk bercerita?"
"Tidak. Belum. Aku masuk dulu, selamat malam." Taeyong hanya mengangguk.
Entah kenapa tempat itu terasa seperti rolling. Berikutnya Jaehyun datang menempati posisi dimana tadi Johnny duduk.
"Woah~ Udaranya segara sekali disini." Jaehyun bersandar sambil merentabgan tangannya mencium angin malam yang bersih tanpa polusi.
"Angin malam tidak baik untuk kesehatan, Jaehyun."
"Iya, tidak baik memang. Karena itu, aku butuh kau disini."
"Aku sudah mengantuk, jadi aku harus pergi~" Jaehyun mempoutkan bibirkan. Baru kali ini Jaehyun merajuk pada Taeyong dengan sangat menggemaskan.
"Baiklah, 10 menit. " Taeyong duduk kembali. Jaehyun langsung menarik bibirnya keatas. Tersenyum.
"Taeyong, apa kau tahu kalau bertemu denganmu adalah suatu hal yang paling ajaib bagiku."
"Dan apakah kau tahu Jung Jaehyun, kau terlihat menggelikan. Seperti sedang membaca dialog drama. Ew!"
"Jika memang ini sebuah drama, maka kisah kita akan berakhir indah bukan? Jadi maukah kau bermain drama ini bersamaku? Merajut kisah kita dalam balutan kasih yang abadi."
"Ouhh, Jaehyun hentikan! Sudah aku mau tidur dulu. Awas saja kalai besok tidak bisa bangun pagi. Aku akan suruh Byeol menggigitmu sampai bangun."
"Tidak takut~ Byeol masih belum punya gigi~" Taeyong semakin kesal. Diapun tak peduli dan berjalan masuk.
***
S
eperti biasa, pagi itu, apartment mereka tidak pernah terhindar dari yang namanya kekacauan. Ini semua akibat tidak ada satupun yang memasang alarm. Padahal mereka harus berangkat pagi, mengantar Mark ke sekolah dan pergi ke kampus. Berakhirlah hampir setiap orang berteriak menanyakan keberadaan barang, mengetuk pintu kamar mandi dengan berisik karena harus bergantian, Mark yang minta seragamnya di setrika dulu padahal semua orang masih repot, Jaehyun susah dibangunkan padahal Taeyong sudah meneriakinya dan memukul-mukul pipi Jaehyun, Doyoung sibuk membuatkan sarapan untuk Mark. Hanya Mark. Karena dia butuh nutrisi untuk belajar. Johnny mandi dari 30 menit yang lalu tak kunjung keluar membuat Mark kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS || John • Jae • Yong • Young ✔
Fanfiction[✔COMPLETED] friends? Really? Sebuah kisah ((persahabatan)) antara Johnny, Jaehyun, Taeyong dan Doyoung yang memutuskan tinggal bersama untuk menghemat biaya* ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ start : 12/07/2019 finish : 9/08/2019