Mission Impossible ;The Badass series 2 [Finished]

Mission 6 -Blow Kiss-

Playlist : Señorita -Shawn Mendes|Camila Cabello

Happy Reading, Enjoy and Relax!!

Mints votes nya 120 dong!😉

***

Aku sedang duduk di atas closet yang terbuka sambil mendengarkan suara merdu Shawn Mendes dan Camila Cabello yang menyanyikan Señorita melalui earphone yang terhubung dengan iPod ku saat ponselku yang terletak di sebelah kakiku berdering pelan.

Aku berdecak sebal. Kufikir itu hanya panggilan tidak penting dari Helena yang sedang patah hati berat karena mendengar gosip bahwa Shawn sang pujaan hatinya dating dengan Camila.

Sahabatku yang satu itu memang fans fanatik penyanyi-penyanyi tampan dari USA sana. Pernah dulu dia memukuli seorang pria yang ditemuinya di cafe karena menganggap pria itu sebagai Zayn Malik yang berhasil mematahkan hatinya karena berkencan dengan Gigi Hadid. Dan saat itu yang harus turun tangan adalah Aku karena Helena tak memiliki sanak saudara satupun di dunia ini.

Aku harus rela memberikan uang pengobatan -yang tak sedikit- kepada korban Helena dan memaksa wanita setengah gila itu kembali ke rumahnya.

Dan kini, Aku mencium Bau-Bau hal yang sama telah terjadi. Entah siapa lagi yang menjadi korbannya kali ini.

Aku mencoba tak peduli dengan mengabaikan panggilan itu dan meneruskan kegiatanku membuang isi perut yang harus keluar secara prematur sebelum terproses sempurna di dalam perutku karena obat pencahar dan bubuk cabai yang tak sengaja kukonsumsi.

Tuhan sepertinya tidak menyukai rencana jahatku. Makanya membalasku dengan cara ini.

"But every touch is ooh la-la-la.. It's true la-la-la.." bibirku menyenandungkan salah satu lirik sambil menggoyang-goyangkan bahu dan kepalaku syahdu.

Di dalam bayanganku saat ini Aku sedang berada di atas panggung megah -bernyanyi bersama Shawn dan berpelukan.

Namun deringan ponselku menghancurkan semua fantasiku. Tidak ada panggung megah. Aku kembali pada realita dimana Diriku yang berada di atas Closet dengan celana panjangku yang tergeletak lemah di bawah kakiku.

Bibirku mengerut. Dengan kesal kusambar ponsel buatan Korea yang kubeli 2 bulan lalu itu dan mendekatkannya ke telingaku.
"Apa!?" semburku kesal.

Jika perkiraanku benar, seharusnya setelahnya Aku akan mendengar rentetan umpatan Helena untuk Camila atau kalimat-kalimat puitisnya tentang patah hati.

Namun tebakanku totally wrong guys!

Bukan suara melengking Helena yang masuk ke tentang telingaku, tapi suara bernada tinggi khas wanita tua yang sangat kukenal.
"Oh jadi gini perlakuan kamu sama Bunda!?" pekik suara itu.

Aku meringis. Bukan.. Bukan. Pelaku yang menelfonku saat ini bukan Ibu kandungku sang pemilik warung soto tauto yang melegenda di Pekalongan sana tapi pelitnya sejagat raya.

Beliau adalah Ibu Kalael. Ibu kandung. Sama-sama tinggal di Pekalongan dengan Ibuku dan sayangnya juga adalah pelanggan soto Ibuku sejak sebelum Aku dan Kalael bersama.
Wanita enerjik itu memang selalu membahasakan dirinya sebagai Bunda bahkan setelah Aku dan Kalael bercerai.