Ini pertama kalinya aku nulis lagi setelah lama vakum. Jadi mon maap kalo bahasanya masih kaku yap, 😅😅
Playlist : Back To You -Louis Tomlinson Ft. Bebe Rexha
***
"Dis, gue mau ketemu." aku berjalan menuju balkon kamar Kalael sambil menempelkan smartphone ku ke telinga kanan.
"Apa? Ngapain?" Dis-Yudis, adalah salah satu temanku semasa kuliah teknik sipil dulu yang sekarang menjadi pengusaha serabutan.
Dia pria ambisius licik yang juga bodoh.
"Gue mau bahas sesuatu. Tapi nggak bisa lewat telfon."
"Apasih? Penting nggak? Gue lagi kencan ini." sungutnya di seberang sana.
Aku tersenyum miring dan menyandarkan tangan pada tralis besi di depanku.
"Lo bisa nilai ini penting apa nggak nanti setelah ketemu."
"Fuck, Lea. Lo jago banget buat gue penasaran. "
"Jam 1 di Forest Cafe. Jangan telat."
Tanpa menunggu jawabannya, Aku mematikan sambungan telfon begitu saja.
Bibirku menyunggingkan seringai penuh kemenangan sejalan dengan ide-ide besar yang bergaung di kepalaku.
Selama berhubungan dengan Kalael aku terlalu banyak memberinya kejutan, namun berakhir disakiti.
Dan sekarang, mungkin dengan kejutan ini Kalael akan semakin mencintaiku? Atau menendangku langsung ke dasar jurang untuk dimangsa binatang buas? Who knows?
***
"Lea!" aku tersedak kopi pahitku saat dengan tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang dengan cukup keras.
"Shit!" aku mengumpat merasakan panasnya kopi menyentuh kulit dadaku.
Sementara Yudis, sang pelaku utama hanya tersenyum ceria memamerkan giginya yang putih bersih hasil bleaching.
Mata playboynya melirik diam-diam ke dadaku yang transparan dan menampilkan samar-samar bayangan kulitku.
Sialan. Dengan segera kutampar pipinya dengan cukup keras hingga para pengunjung lain di dekat kami melirik kami dengan penasaran.
Yudis meringis dan memelototiku. Masa bodoh. Siapa suruh menikmati aset berhargaku -yang hanya pernah disentuh oleh Kalael seorang- diam-diam.
"Shit, Lea. Lo cewek bukan? Kasar banget lo."
"Salah lo sendiri. Tuh mata dijaga ya."
"Kepedan lo. Gue cuma nggak sengaja lihat."
"Ya, ya. Terserah lo deh. Lo mau pesen apa?"
"Nggak usah. Gue minta punya lo aja." katanya seraya merebut cangkir kopiku yang isinya tinggal seperempat dan menghabiskannya tanpa tahu malu.
Saat mulutku terbuka hendak memakinya, dia mengangkat tangan kanannya dan menempelkannya di wajahku -mencegahku berbicara.
"Langsung aja. Lo mau ngomong apa?"
Bola mataku berputar jengah. Yudis selalu menjadi pria sombong to the point yang tak tahu malu. Untung dulu semasa kuliah aku menolak untuk dijadikan pacar olehnya. Aku benar-benar tidak waras jika menerima ajakannya dulu.
"Lo masih ada saham di perusahaan Kalael?" tanyaku langsung.
Dia mengangguk namun dengan mata menyipit curiga. Kedua alisnya yang tebal hampir menyatu.
"Ada. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Impossible ;The Badass series 2 [Finished]
ChickLitLea punya sederet daftar yang harus dilakukannya dalam rangka membalas dendam pada Kalael -sang mantan suami yang telah menduakannya. Namun apa yang menjadi ekspetasi tak pernah sesuai dengan realita. Realitanya, yang dilakukan Lea hanyalah menyer...