Mission 11 -Road To Gloriously-

8.5K 662 73
                                    

Playlist : Ariana Grande | Special House -Boyfriend

Happy Reading, Enjoy and Relax!! 😘😘

***

"Bunda hati-hati ya, maaf Lea nggak bisa nemenin Bunda jalan-jalan." Aku memeluk Bunda yang akan masuk ke terminal keberangkatan dengan erat.

"Iya nggak papa. Bunda tahu kok kamu sibuk ngelonin anak Bunda." balasnya sambil melirik Kalael yang mengenakan kaca mata hitam di sisiku.

Wajahku memerah, malu.

Namun Kalael malah tak menunjukkan ekspresi apapun. Dia hanya mengulurkan tangan kanannya meminta tangan Bunda untuk melakukan ritual cium tangan.

"Bunda jaga kesehatan. Jangan kerja yang berat-berat. Rebahan aja." sarannya.

"Kamu pikir Bunda lumpuh?" Bunda menyahut sewot. Bibirnya yang terpulas gincu merah darah mencebik sinis kepada lelaki tampan yang berdiri di sisiku ini.

"Kan biar nggak kecapekan, ntar gulanya tinggi."

"Nggak akan. Bunda punya dokter pribadi yang cakep di sana."

"Siapa Bunda?" Aku menyahut, penasaran.

Bunda membisikanku sebuah nama.
"Ganteng dia. Udah mapan lagi. Dan yang penting, kelihatannya setia." lanjut mantan mertuaku itu sambil menekankan kata setia.

Kalael hanya berdehem. Dia tahu kalau dirinya sedang disindir.

Sementara Aku tertawa. "Iya deh ntar kapan-kapan Lea main ke sana." jawabku, yang mendapat remasan di pinggang oleh Kalael.

Parahnya, Bunda melihatnya.
"Eh-eh apa itu!?" MMNC -mantan mertua ngarep cucu itu menarikku menjauhi Kalael dan melindungiku dengan lengan gendutnya.

"Jangan main-main sama anak Bunda ya El. Siapa kamu main remes-remes?" perkataan frontal Bunda malah membuatku bertambah malu.

Apalagi saat beberapa orang yang melewati kami mulai melirik Bunda penasaran.
"Bunda udah.." bisikku sambil mengelus tangannya yang teracung ke wajah Kalael.

Sementara yang menjadi obyek kemarahan Bunda tenang-tenang saja.
Mantan pelaku perselingkuhan itu malah menatapku penuh peringatan.
Dari matanya yang samar-samar terlihat dari balik sunglasses nya seakan berbicara 'jangan pernah main ke tempat Bunda buat lihat si dokter itu.'

"Nggak bisa Le. Ini anak harus dikasi pelajaran, biar nggak ngelunjak. Kamu juga! Kalian fikir kumpul kebo itu keren!?"

Aku meringis saat diriku yang polos tanpa dosa ini ikut serta terciprat kemarahan Bunda.
"Maaf Bun.." bisikku, sambil menunduk.

Selain karena malu, Aku juga tak berani menatap mata tua Bunda yang selalu menatapku penuh kebanggaan itu kini berubah kecewa.

"Udahlah Bun. Tuh keretanya mau berangkat." Kalael menyelamatkanku dari kemarahan Bunda.
Untuk saat ini aku bersyukur.

Dia menarikku kembali ke sisinya dan memeluk pinggangku -lagi.
Aku meliriknya, memberikan peringatan.
Namun dia tetap acuh dan memeluk bahu Bunda dengan tangannya yang lain.

Kami berjalan beriringan mengantar Bunda menuju keretanya.
"Hati-hati Bunda.." kataku.

"Jangan kumpul kebo lagi!!" peringat Bunda sambil berjalan menjauh hingga bayangan beliau hilang tenggelam diantara ratusan orang yang juga akan naik ke kereta.

Mission Impossible ;The Badass series 2 [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang