Trio Cogan keluar dari zona antrian di warung mamanx baso, kenapa mereka makan baso mulu? Mana porsi jumbo mulu lagi mereka belinya.
~Yauda si suka suka mereka yeahh, mereka yang punya duit:v
"Mau duduk dimana ini aelah." Rangga mengawali keluhan.
"Setttdaahh, kantin luas tapi..
Masa ga nyediain satu meja aja buat kita makan ni baso. " gerutu Haris sambil memanyunkan bibirnya"Anjir lah, masa kita bertiga kudu makan sambil berdiri." Arjun mulai mengacak acak rambutnya sendiri,deke gaje kalo lagi laper.
"Lama lama gua usulin ke bang Suho buat jadi donatur tetap disini, sekalian gua beli ni kantin." celetuk Rangga yang langsung diiringi tatapan sadis Arjun, dan Haris yang memutar bola matanya.
"Gaya lho beli kantin, utang es teh punya gua yang pas hari Jum'at aja belum di bayar. " sahut Haris yang sedang akting pura pura lupa.
" Ye si burhan, terus duit 50k yang gua kasih tuh apa? Daun?! . " jawab Rangga kesal.
" Bangke lah kalian, bukannya nyari lebih teliti meja mana yang kosong malah konser nge bacod. " lerai Arjun yang tak kalah kesalnya.
Rangga dan Haris menghentikan konser ngebacod nya,mereka pun menurut perintah Arjun untuk menyapu pandangan lebih teliti.
Rangga terpaku pada satu meja,
Dari kejauhan ia meneliti siapa yang ada di meja itu,meja itu ada di ujung dan di pojok kanan kantin, sedangkan Rangga Squad berdiri di ujung pojok kiri didepan warung baso.Terlihat jelas Rasyid sedang menghadap ke arah mereka, namun tatapan Rasyid mengarah pada perempuan mungil yang duduk membelakangi mereka,
ia kenal postur nya selama hampir setahun ini.Rasyid satu meja dengan Ratna?
Walau Rasyid duduk dibelah Ratna, tetap saja Rasyid duduk berhadapan dengan Ratna, otomatis mereka akan beradu tatapan.
Rangga termenung, ia beradu argumen di dalam hati nya
"Ya terus apa hubungannya sama gue maemunah?. "
Rangga menggeleng geleng kan kepalanya, mencoba menyingkirkan bagian terburuk di pikirannya.
"Gak! Gue gaboleh punya pikiran gitu, yakali gua jealous ye kan, gila emang gue dari pagi gegara ulah Ratna."
Rangga masih dalam lamunannya,entah lah ia sedang melamunkan apalagi.
"Woy! Ngga! Lamunin apa si lo!."
Rangga terlonjak dari lamunan karna tepukan Arjun pada pundaknya.
"Lu kalo nepak ga kira kira njir, mentang mentang ikut ekskul Silat. "
" Ya maap, abis nya lu ngelamun kek orang ogeb gitu. "
" Njay lambe mu tajam sekali cung. "
" Baru juga liat perkembangan nilai Ratna sehari aja udah setres gini lho, gimana kalo Ratna nyaingin lu di semua mapel. "
" Idih gaakan lah deke bisa nyaingin gue, liat aja ntar. "
Arjun sontak terdiam saat mendengar ancaman Rangga, ia teringat janji nya pada Study Group Ratna bahwa ia akan berusaha untuk membuat Rangga tidak mengganggu mereka lagi, terutama Ratna. Tapi ia belum menemukan solusinya, nanti saja lah dia pikirkan, otaknya gabakal bekerja kalo lagi laper.
"Eh eh itu disamping meja yang ditempatin rombongan Ratna udah kosong. " usul Arjun untuk mengalihkan pembicaraan.
Rangga tersentak, ia sedikit gemetar
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Study Group. [Hiatus]
Novela Juvenil"Kita ini Team, Kita harus Solid, buktikan bahwa kemampuan otak kita juga tidak bisa diremehkan!. " ~Tidak hanya sekedar StudySquad, mereka adalah kekuatan SMA 1 Phoenix dalam berjuang membangkitkan prestasi sekolah itu lagi.~ ...