Dalam hati jimin benar benar keberatan untuk menghantar sauna kerumahnya. bukannya gak suka, jimin malahan seneng banget kalo dia bisa bonceng sauna tanpa harus di paksa atau diajak duluan. Tapi, ini tentang sauna yang mau jengukin abangnya yang cuman sakit biasa doang.
Anggap aja jimin adik paling durhaka dimuka bumi ini tapi urusan hati tidak bisa diganggu gugat hakikatnya. Jelas sauna hanya sekedar menjenguk kakel sekaligus seniornya dalam ekskul, tapi tetap saja cemburu tetap cemburu tidak akan pernah perduli dengan keadaan.
"kenapa bukan gue aja sih yang sakit? Kenapa juga harus si tiang yang dijengukin sauna? Entar kalo gue sakit emang sauna mau jengukin gue?"
Hanya kalimat haram itu yang terus berputar dikepala jimin sambil mengendarahi motor kesayangannya yang bagian jok belakangnya sedang diduduki oleh min sauna.
"jim lo gak papa?" sauna yang ngarasa kalo dari tadi jimin diem aja, tiba tiba canggungkan karna gak biasanya jimin diem kalem kayak gini.
"gak papa kok. Entar kalo gue sakit jengukin yah" kata jimin sontak membuat sauna mengerutkan alis bingung sampai tak sadar mereka telah sampai di kediaman keluarga park.
Catet ini yang pertama kalianya sauna kerumah cowo. Sauna sombong? No dia gak sombong cuman dia tau batesan cewe sampai dimana dan sauna terbilang cewe mageran buat keluar rumah walaupun dengan alasan tugas. Dan tentu saja siapa yang ingin berkelompok dengannya yang harus kerumahnya atau sekedar diskusi online.
"kok gak masuk?"
"bukan rumah gue"
"gue aja kerumah lo langsung masuk"
"itu anda pake otak hewan saya engga" jimin yang mendengar tuturan sauna hanya dapat terkekeh geli sambil menekan bel.
Ting tonggg
Cklek...
"hoyehhh babang enchim udah pulang" seru bocah yang baru saja membukakan pintu rumah. Jimin sedikit berjongkok untuk mengecup kepala bocah tersebut singkat.
"reva udah makan?" tanya jimin membuat bocah bernama reva itu mengangguk semangat.
"anak pinter" ucap jimin sambil mangacak rambutnya pelan.
Reva dapat melihat sesorang berdiri tidak jauh dari tempat jimin berdiri. Reva yang terbilang bocah aktif di usianya yang sedang berusah mengenal hal hal baru lantas bertanya.
"babang enchim itu siapa?" tunjuk reva tepat kearah sauna membuat sauna tersenyum manis bukan main, lantas ikut jungkok mensejajarkan tingginya dengan anak bernama reva tersebut.
"hai. Aku sauna, panggil aja kak sauna. namanya siapa cantik?" tanya sauna sontak membuat reva malu dan memilih berlari kearah jimin.
"lah kok lari? Babang enchim kan udah bilang kalo ada yang bertanya itu harus dijawab jangan malu, kan reva anak pinter" jimin menjelaskan pada reva dengan jiwa kedewasaanya tentang apa dan tidak boleh dilakukannya. Cocoklah jadi bapak yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKEL-PJM
FanfictionTakdir seseorang tidak akan pernah tertukar. Camkan itu!!! Non baku✔ Bacot✔ Kasar✔ Receh? Maybe KAKEL-PJM