Sabar boleh, bodoh jangan😏

859 73 12
                                    

Annyeong haseyo ndymuinnah imnidah. Oke sesuai janji aku update yh

*kalian pasti sudah tau cara nghargain author:)*

Happy reading^^

setelah yoongi tepat mengijakan kakinya di atas marmer berbentuk kubus, maka tepat saat itu juga mimik wajah sauna berubah menjadi takut diiringi gemetaran yang sangat kentara.

"apa yang sebenarnya terjadi?" tanya yoongi langsung dengan nada yang sangat tenang dan wajah datar seperti biasa, membuat aura dominan yoongi berada pada puncaknya.

"mak—maksudnya apa? A—Abang udah makan belom? Kalo belum tadi aku udah masak nasi goreng kesukaan abang"

Lihatlah bagaimana aura yoongi dapat menghilangkan kemampuaan bicara fasih sauna, dan mengalihkan pembicaraan bukan lah hal yang buruk.  ah ralat belum buruk.

"lo taukan?!  gue engga suka orang yang ngalihin pembicaraan. Kecuali dia pengecut"

Glekk

Sauna menelan silvianya susah payah. Tentu saja kalimat yoongi begitu sederhana namun begitu terucap seperti ada pisau yang menancap dihatinya. Maka menunduk adalah satu hal yang terlintas dipikaran sauna yang refleks menurunkan rambut pendeknya menutupi wajahnya.

"sauna abang percaya sama kamu. Ayo sekarang apa yang sebenernya terjadi?" yoongi melembut, menyentuh bahu kecil sauna yang sedang menunduk. Sauna masih lama sama seperti dahulu, adik kecilnya yang selalu menyimpan semua keluh kesahnya bahkan menangis pun yoongi sangat jarang melihat adiknya menangis karna hal sepele. Sauna adalah adik semata wayang yoongi yang sangat tidak ingin merepotkan orang lain.

sauna mendongak melihat wajah yoongi yang sudah tidak sedatar tadi dan malah mendapatkan senyuman manis yang sangat sauna sukai sejak dulu.

"maafin sauna bang"

***

Sepertinya sudah jadi hal biasa bagi anak yang sedang beranjak dewasa tapi pemikiran yang masih saja labil layaknya masa puber masih menyapa. Berita yang hanya diketahui oleh beberapa orang saja kini mulai merebak layaknya virus corona yang melanda kota china, begitu cepat dan mematikan.

Menundukan kepala sambil mengengam erat tali tasnya sambil menyelusuri lorong yang penuh akan cacian sungguh berat, tentu saja. Dan mungkin saja dia akan meneteskan sebening liquit jika saja para anpanmannya tidak ada di dekatnya.

"na, udah jangan didengerin orang fitnah mah suka gitu emang kaya gak pernah belajar agama aja"

"yaudah sih na anggap aja itu orang lagi berbagi pahala karna ghibain orang"

"iya nih dasar yh otak disekolahin tapi mulutnya kaya ular keluar masuk keluar masuk gitu"

Fani, hyera, putri tentu saja tidak terima kalo sahabatnya diinjak injak sama orang lain kayaa gini maka mencaci dengan cara yang lebih elegan bukan lah satu hal yang bodoh untuk dilakukan.

sebuah ulasan senyum terbit begitu saja di birahi sauna saat mendengar para anpanmannya sedang membelanya. sungguh sauna rasa ini bukanlah hal yang mudah untuk dilalui begitu saja tapi mendapat sebuah dukungan dan kepercayaan dari orang terdekat itu jauh lebih baik.

KAKEL-PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang