Seharian itu Siwon menemani yoona dan tuan im. Dan saat malam tiba, Ia berpamitan pulang dan meminta ijin ke Tuan Im untuk mengijinkan Yoona pulang bersamanya hari ini.
"Junghan-ssi, besok kamu bawakan wine yang saya pesan" ujar Siwon dan Junghan hanya mengangguk.
"Apakah dia sainganmu?" tanya Tuan Im saat tinggal berdua dengan Junghan. Tuan Im sudah mengetahui siapa sebenarnya Junghan dan ia merahasiakannya dari putrinya. Junghan mengatakan pada tuan im jika ia menyukai yoona sehingga tuan im bersedia menutup mulut.
"Ne" ujar Junghan
"Kasihan sekali dirimu" godanya
"yak ahjushi kenapa meledekku"
***
Yoona berangkat sendiri ke kantor karena junghan belum kembali dari bukchon dan Siwon mengatakan ia akan berangkat ke airport untuk menjemput orang tuanya.
Tiba di kantor, ia melihat lampu ruangan Siwon sudah menyala padahal semalam ia yakin sudah mematikannya. Tidak ada yang masuk sebelum ia sampai ke kantor biasanya walaupun itu petugas kebersihan. Ia memutuskan masuk ke dalam dan melihat yuri sudah berada di ruangan Siwon.
"Eonni, kenapa pagi-pagi sudah disini?"
"Kedua mertuaku akan menginap di Seoul,"
"Ne, oppa sudah memberitahuku" ujar yoona "Oppa juga sudah mengatakan tidak akan ke tempatku"
"Kamu tahu maksudku bukan itu"
"Nde?"
"Bukankah appamu sudah sembuh? Apa kamu masih ingin melanjutkan pernikahan kalian?" tanya Yuri
"Apa maksudmu eonni?"
"Aku cukup mengenal aboenimku, dia tidak akan pernah bisa menerima penghancur keluarga orang"
Yoona menatap yuri tidak percaya, saat ia ragu, yuri yang mendorongnya menerima pernikahan ini tapi sekarang yuri mendorongnya melepaskan Siwon.
"bukankah kamu yang katakan tidak akan egois? Aku sekarang ingin mengambil suamiku kembali" ujar Yuri
"Aku pernah memperingatimu dulu eonni dan sekarang aku tidak akan melepaskan oppa. Karena aku mencintainya" ujar yoona dan ia mendapat tamparan dari yuri.
"Kamu bukan wanita baik-baik, kamu egois"
"Eonni,,"
Pintu terbuka dan Kyuhyun masuk, ia sedang berbicara melalui ponselnya.
"Aku harus meminta ke siapa hyung? Disini ada dua istrimu" ujar Kyuhyun dan ia kemudian mengakhiri panggilannya.
"Yoong, hyung memintaku untuk mengambil stempelnya di brankasnya" ujar Kyuhyun
Yuri menatap mereka,
"Kamu memiliki kodenya?" tanya Kyuhyun lagi
Yoona hanya mengangguk
"Apakah itu urgent oppa? Atau bisa menunggu Siwon oppa kembali saja?" tanya Yoona, ia merasa waswas dengan Yuri. Bisa saja wanita itu menyerangnya diam-diam lagi, seperti saat itu menggantikan nomor rekening lain saat yoona akan mengirim uang.
"Aku harus mengstempel kontrak dengan tuan park sekarang" ujar Kyuhyun dan Yoona terpaksa berjalan ke arah meja Siwon. Di samping mejanya letak brankasnya.
Ia membukanya dan saat terbuka, Yuri sempat mengintip ke isi dalamnya.
"Ini" yoona memberikan stempel itu ke Kyuhyun.
"Hyung memintamu yang mengstempelkan kontraknya itu" ujar Kyuhyun. Ia sengaja supaya bisa membawa yoona keluar dari sana. Yoona yang akan terluka jika besitegang dengan Yuri. Dan ia tidak ingin Siwon serba salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
RomanceSemua ini salahku, aku tidak seharusnya terjebak dalam hubungan mereka yang begitu baik. Akulah orang luar disini yang sudah sepantasnya pergi, bukan dia. ~Im Yoona Aku yang memberikannya kebebasan itu. Apakah aku masih boleh menyesalinya? ~Kwon Yu...