Choi Siwon POV
Kepalaku terasa begitu berat setelah mendengar apa yang disampaikan detektif Ki. Aku tidak ingin pulang ke rumah, aku tidak tahu harus bagaimana menghadapinya. Aku tidak pernah menyangka, orang yang begitu aku percayai menipuku seperti ini.
Aku juga tidak bisa kembali ke apartement yoona, dia mengatakan akan mengakhiri hubungan kita dengan menerima uang dari aboeji.
Karena Yuri, aku sudah melukai yoona dengan menolak kandungannya. Akhirnya aku memutuskan tetap berada di kantor, ponselku bergetar dan sebuah pesan masuk dari Junghan. Pria yang sudah aku pecat kemarin dan ia masih mengirimiku pesan tentang Yoona.
Tuan, appanya nona Im meninggal. Bisakah tuan datang menghibur nona.
Aku memukul kepalaku saat menerima pesan itu. Karena egoku, semuanya menjadi kacau. Yoona harus kehilangan appanya.
Aku segera mengambil kunci mobilku dan menuju ke rumah sakit.
***
Author POV
Yoona dirawat di ruang perawatan karena pingsan tadi. Sedangkan Junghan, ia mengurus semua biaya rumah sakit dan membawa appanya yoona ke rumah duka.
Siwon duduk di samping tempat tidur yoona sambil mengenggam tangan Yoona. Ia menangis, wanitanya menjadi jauh lebih kurus dari sebelumnya. Semua ini karena penolakannya.
"Aku akan melakukan apa pun untukmu yoong. Bangunlah, kita akan merawat anak kita bersama" ia menangis
"Aku berjanji akan menjadikanmu satu-satunya yoong" Siwon membelai pipi yoona, ia ingat siang tadi ia baru saja menampar wanitanya itu. "Aku mencintaimu yoong, aku tidak bisa kehilanganmu"
Tangan Yoona bergerak dan matanya terbuka. Saat menyadari Siwon di sampingnya dengan mengenggam tangannya. Ia segera menarik tangannya.
"Sajangnim, mengapa ada disini?" tanyanya dan membuat Siwon terluka, yoona bahkan memanggilnya begitu asing.
"Yoong, jangan begitu" Siwon menahan tangannya saat ia mau mencabut infus di tangannya "Junghan sedang menyiapkan semua untuk appamu. Kamu istirahatlah dulu. Jika kamu tidak ingin aku menemanimu maka aku akan meminta junghan datang dan aku yang menggantikannya"
Yoona terdiam, bagaimana pun kondisinya memang masih lemah. Dan ia melihat wajah Siwon yang penuh air mata.
"Pulanglah, aku akan istirahat" ujar Yoona
"Apa aku begitu bodoh?" tanya siwon dan yoona hanya menatapnya. "Delapan tahun, dia menipuku selama itu. Aku tidak habis pikir mengapa dia bisa melakukannya"
"Siapa?" tanya Yoona
"Wanita yang membuatku melukaimu demi menjaga perasaannya. Tapi dia tega begini padaku,,"
"Apa dia mengakui padamu oppa?" tanya Yoona
Siwon menggeleng, ia sadar kondisi yoona saat ini bukan saat yang tepat untuk membahas ini dengannya. Ia memilih tidak melanjutkannya.
"Istirahatlah, setelah kamu tidur, oppa akan pulang" ujarnya
"Tolong antarkan aku ke tempat appa" ujar Yoona dan akhirnya Siwon menyetujuinya.
***
Siwon tidak pernah meninggalkannya satu detik pun setelah itu. Yoona tidak memiliki cukup tenaga untuk mengusirnya. Ia lebih banyak duduk di samping peti appanya sambil menangis.
Tuan dan Nyonya Choi juga mendatangi rumah duka, bagaimana pun Tuan Im adalah sahabat tuan choi.
Saat datang, Tuan choi melihat putranya disana, ia pun menatapnya dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
RomanceSemua ini salahku, aku tidak seharusnya terjebak dalam hubungan mereka yang begitu baik. Akulah orang luar disini yang sudah sepantasnya pergi, bukan dia. ~Im Yoona Aku yang memberikannya kebebasan itu. Apakah aku masih boleh menyesalinya? ~Kwon Yu...