“🍁Jatuh cinta sendiri itu lebih menyakitkan daripada patah hati🍁.”
Aula sekolah udah mulai ramai. Acara HUT sekolah gue udah dimulai. Dari pembukaan sampai lomba-lomba. Drama sih katanya tampil paling akhir.Gue menatap diri gue didepan cermin. Gue memakai jubah Kurcaci yang kebesaran. Astaga, gue udah jelek jadi tambah jelek. Nasib-nasib!
Gue melihat Gita yang sedang di rias, sedangkan Genta dirias di ruang yang berbeda. Gue lihat Gita cantik banget. Memakai gaun ala putri lengkap dengan mahkota bunga dikepalanya. Seketika jiwa iri gue meronta-ronta.
Temen-temen yang ikut drama juga belum selesai dirias. Perut gue keroncongan. Gue belum sarapan, padahal gue harus isi tenaga untuk menyaksikan kenyataan pahit. Menyaksikan drama romantis antara Gita dan Genta. Huaaa, gue jadi sedih kan.
Gue segera menuju kantin dan langsung pesen nasi goreng. Kantin lumayan sepi, mereka pada sibuk menonton lomba.
“Woy Za!” Teriak seorang cowo sambil menggubrak meja. Gue memegangi dada gue, kaget. Sendok nasi goreng gue sampai terpental.
“Sendirian bae, jomblo sudah terbiasa sendiri ya?”
Gue mengambil sendok gue yang tadi terpental. “Bacot!”
“Weh, santai dong. Gak inget lo pernah suka sama gue?”
Gue memutar bola mata malas. “Egi kampret, diem lo. Gue lagi makan. Mau lo, gue makan?”
Egi tertawa sambil menyomot salah satu gorengan yang memang tersedia dimeja. “Masih marah lo karena gue tolak?”
Sumpah nih cowok pengen gue makan. Kenapa harus bahas itu lagi sih. Oke, dia Egi. Cowok pertama yang pernah gue suka dan cowok pertama yang nolak gue. Gue kenal dia karena satu ekskul taekwondo. Gue menyatakan perasaan gue, tapi dia juga malah berbalik suka sama Gita. Kan buruk banget nasib cinta gue. Tapi Egi gak seberengsek Galen. Dia tetep baik sama gue.
“Gue udah move on kali,” ucap gue sambil mengunyah nasi goreng.
Egi menatap gue yang pakai baju Kurcaci. “Lo ikut drama ya?”
Gue mengangguk.
“Wah, gue denger Gita yang jadi Putri Saljunya.”
Gue lagi-lagi mengangguk. Kalau bahas ini, hati gue seketika nyeri.
“Gita, dia cuma cantik luarnya doang,” ucap Egi tiba-tiba.
Gue seketika menatap Egi, menunggu penjelasan dari kata-katanya itu.
“Iya gue serius. Lo inget pas lo nyatain perasaan ke gue? Gue ngasih waktu kan buat jawab?”
Gue mengangguk. “Terus?”
“Setelah lo nyatain perasaan ke gue, besoknya Gita nembak gue. Dan dia katanya gak enak bilang sama lo, karena lo juga suka sama gue.”
Eh bentar dulu, jadi Gita nembak Egi? Tapi Gita bilang kalau Egi yang nembak dia.
Gue mendekatkan wajah gue ke Egi. “Lo gak bohong, kan?”
Egi menggeleng. “Buat apa gue bohong, gak ada gunanya juga. Gue sebenernya gak mau ngomong sama lo, berhubung gue denger lo ditolak banyak cowok dan malah berbalik suka sama Gita, jadi gue jelasin ini deh.”
“Terus kenapa lo tolak gue?”
Egi menyandarkan tubuhnya di kursi. “Ya lo rata sih, Gita kan aduhai. Jadi gue milih Gita.”
Gue langsung menjitak kepala Egi pake sendok. Egi mengusap kepalanya. Gue gak percaya kalau Gita nembak Egi. Egi orangnya gak bisa serius. Pasti dia cuma bohong. Kampret memang si Egi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SS1] _ HEY BOY, LOVE ME! - COMPLETED
Teen FictionSEASON 1. WARNING!⚠⚠⚠⚠❗❗❗❗ Banyak bahasa tidak baku, bahasa kasar dan typo bertebaran! Don't copas My story! Dibaca dari awal sampai akhir ya! Elza Nugroho atau yang sering di panggil Zaza, adalah cewek bucin yang tidak terlalu cantik yang selalu g...