"Ada apa?" Tanya Rara kepada Veno yang sudah duduk di sampingnya.
Bukannya menjawab Veno hanya tersenyum lalu memegang tangan Rara dan membawanya kemulutnya kemudian mencium tangan tersebut.
*****
Rara terbelalak saat Veno yang tiba tiba mencium tangannya. Ia kemudian menarik tangannya yang masih dicium oleh Veno.
Veno tersenyum manis dan memegang tangan Rara kemudian diletakkannya di atas pahanya.
"Kau sungguh cantik" ucap Veno lalu mendekatkan wajahnya ke arah Rara.
Plak
Rara menampar pipi sebelah kanan Veno pelan, dan itu membuatnya terkekeh.
"Kau tahu..." Veno memggantung ucapannya dan lagi mendekatkan wajahnya ke arah Rara "Kau sungguh manis" bisik Veno.
"Aku tau itu" balas Rara sambil tersenyum. Kini jarak di antara mereka sungguh dekat hingga Rara dapat merasakan hembusan nafas Veno dan semerbak wangi parfum Givenchy yang menambah kesan mewah dan berkelas.
Veno menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan "Berry" gumannya dan masih bisa didengar oleh Rara.
"Kau menciumnya?"
"Tentu. Kau tahu, berry adalah buah favoriteku"
"Sungguh? Tapi aku tidak bertanya" ucap Rara dengan senyum lima jari dan itu membuat Veno terkekeh.
"Aku hanya memberitaunya saja"
"Tapi aku tak ingin mengetahuinya"
"Terserah" Veno kemudian menjauh dan langsung mengambil ponselnya di saku jasnya "Aku ingin kau menggambar dia" ucap Veno kemudian menunjukkan foto seorang wanita paruh baya dengan rambut yang sudah memutih semua, wajah yang sudah berkeriput tapi ia tetap terlihat begitu cantik dan elegan.
"Dia siapa?"
"Dia itu buyutku, beliau udah lama meninggal bahkan diriku saja tidak pernah melihatnya semenjak datang ke dunia ini" jawab Veno sambil menatap lekat foto nenek buyutnya.
"Ohh...jadi kau ingin aku menggambar wajahnya?"
"Tentu"
"Tunggu disini sebentar, aku akan mengambil alat alatnya terlebih dahulu" ucap Rara kemudian bangkit dari duduknya, namun saat akan beranjak tangannya sudah terlebih dahulu dicekal oleh Veno, ia lalu menoleh ke arah laki laki tersebut dan menaikkan satu alisnya.
"Cepatlah, aku tidak ingin lama lama menunggumu" balasnya seraya mencium punggung tangan Rara. Rara hanya membalas dengan senyuman, lalu berjalan menaiki anak tangga satu persatu.
Rara kembali dengan membawa sketchbook yang kira kira berukuran sama seperti buku tulis pada biasanya dan peralatan lainnya.
Ia kemudian duduk di samping Veno "Mana fotonya?" Tanya Rara.
Veno kemudian memberikan ponselnya kepada Rara "Gambarlah yang cantik seperti dirimu"
Rara tergelak mendengar permintaan dari Veno "Bagaimana bisa, ia bukan darah keturunan dariku, kau ini bagaimana" ucap Rara sambil mengambil ponsel Veno lalu mulai menggambar.
45 menit kemudian...
"Sudah selesai,,,ini dia" ucap Rara, lalu memberikan gambar tersebut kepada Veno.
"Kau sungguh berbakat" sahutnya sambil tersenyum melihat hasil karya dari Rara. Sempurna, itulah yang dilihat dari gambar buyutnya "Terima Kasih" Rara mengangguk sebagai jawaban dari ucapan Veno.
![](https://img.wattpad.com/cover/193454727-288-k700114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (COMPLETE✔) Belum Revisi
Romance(BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Bagaimana jadinya jika kita dilamar tiba tiba oleh seseorang yang baru kita temui beberapa menit yang lalu? Pasti akan sangat malu kan? Itu yang dirasakan oleh seorang gadis yang bernama Rara, dirinya...