Brak
"Serius lo?"
"Kagak usah ngegebrak kek gitu kalik nyet!!" Ucap Lisa sambil menjitak dahi Bera.
"Lo serius dilamar sama yang namanya Veno?" Tanya Dina dan mendapat jawaban anggukan dari Rara "Terus lo nerima dia gitu aja?"
"Iya"
"BEGO!!" ucap mereka bertiga bebarengan
"Kenapa gue bego? Kalok gue bego mana mungkin gue selalu dapet nilai tertinggi di kampus ini. Kalian juga tau, gue populer bukan hanya karena gue cantik, tapiiii...otak gue itu cerdas"
"Tapi saat lo dilamar oleh Veno, lu tuh kayak Patrick, kagak punya otak!!" Ucap Dina
"Lu pada kenapa sih, sensitif banget baru gue dilamar sama Veno"
"Umur Veno berapa?" Tanya Lisa
"32"
"Umur lo?" Tanya Bera
"19"
"Nahh!!! Itu yang bikin lo kayak Patrick!" Rara hampir ingin melompat karena kaget sebab ucapan Dina.
"Emang kenapa sih?"
"Ehh Ra, lo itu sama dengan nikah sama om om. Dulu Riskan yang nembak lo tolak dia mentah mentah, sekarang ada Veno yang langsung ngelemar lo, lo langsung terima gitu aja. Dasar Jalang!!"
"Ehh!! Sembuarangan lo kalok ngomong, ehh mana mungkin gue kagak nerima dia gak enak juga dong kalok dilihatnya, lagian juga Veno itu ganteng melebihi orang yang selalu kalian puji"
"Eh eh eh!! Gaes gue baru denger dari anak anak kampus kalok si Riskan pindah" ucap Osa yang baru datang menghampiri meja mereka dan langsung duduk di samping Rara.
"Kemana?" Tanya mereka kecuali dengan Rara yang malah asik mennyesap Bubble Tea.
"Ke Swiss, dia bakal ngelanjuttin kuliah disana"
"Lo kemana aja baru nongol?" Tanya Rara mengalihkan topik pembicaraan.
"Hehe...kan udah gue bilang, gue lagi di Jongja, nenek gue lagi sakit"
Drrtt...drrtt
Saat akan menjawab ucapan dari Osa, tiba tiba posel Rara bergetar di atas meja. Ia kemudian mengambil benda pipih tersebut, dan melihat sang penelpon
Veno Calling...
"Hallo, ada apa?" Tanyanya saat sudah menganggkat telepon dari Veno.
"Kamu lagi dimana?"
"Di kampus"
"Tempatnya dimana?"
"Di kantin"
"Oke"
Tut tut
"Cowok aneh" gumannya sambil tersenyum.
Rara kemudian mendongak dan melihat sahabat sahabatnya yang sedang menatapnya dengan tatapan yang berbeda beda.
Selang beberapa lama kemudian, ia merasakan bangku kosong di samping kirinya seperti ada yang menarik. Ia tak peduli, ia lebih memilih bermain dengan Mobile Legends.
Osa yang berada di samping kanannya menyenggol siku Rara dan membuatnya geram karena terganggu. Ia kemudian menekan tombol yang berbentuk bulat satu kali, biarlah skornya berkurang untuk kali ini.
Rara menoleh ke arah Osa dengan manikkan satu alisnya "Apa?". Osa menunjuk orang yang berada di samping Rara menggunakan dagunya.
"Apa sih, ngomong dong!" Osa lalu memutar kepala Rara untuk menoleh ke samping kanan dan...

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (COMPLETE✔) Belum Revisi
Romance(BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Bagaimana jadinya jika kita dilamar tiba tiba oleh seseorang yang baru kita temui beberapa menit yang lalu? Pasti akan sangat malu kan? Itu yang dirasakan oleh seorang gadis yang bernama Rara, dirinya...