Rara's PoV
"Apa?!" Aku memekik saar mendengar pernyataan Osa yang mengatakan bahwa ia telah di jodohkan dengan Kak Yomi. Sesaat aku mengira bahwa Osa hanya menemani kakakku ke pesta, tapi itu tidak mungkin, tidak mungkin karena mereka belum mengenal satu sama lain. Dan yang lebih membuatku geram, kenapa kedua orang tuaku tidak ada yang ingin memberitaukan aku tentang kabar yang akan membuat diriku terkejut.
Aku percaya kepada Osa, aku tau betul bagaimana sifat satu sahabatku ini. Tapi aku belum bisa sepenuhnya percaya kepadanya, aku takut jika Kak Yomi mengalami hal seperdi dulu.
"Jadi kapan kalian nikah?" Tanyaku dengan tampang datar menatap Osa yang menunduk tak ingin melihat diriku.
"Bulan depan" Aku manggut manggut mendengar jawabannya. Aku kemudian memegang kedua bahu Osa dan memintanya untuk menatap mataku.
Aku tersenyum hangat ke hadapannya "Kenapa lo gak bilang, huh?!" Tanyaku dengan suara yang cukup tinggi
"Gue udah mau bilang sama lo, tapi lo gak pernah datang ke kampus, akhir akhir ini lo jarang ngampus. Elo tau kita semua kangen sama lo! Kangen traktiran lo, kangen dapet hotspot gratis" Dasar. Aku memang akhir akhir jarang datang ke kampus, aku lebih senang mengahabiskan waktuku dirumah bersama dengan Veno atau terkadang di kantornya. Entah kenapa juga aku tidak tau.
"Tapi kan lo bisa chat gue. Lo gak punya paket?" Osa cengengesan dan mengangguk sebagai jawaban iya dari pertanyaanku.
"Udah seminggu lebih satu hari gue gak beli paket. Bukannya gue tiba tiba jatuh miskin cuman gak bisa beli paket, tapi gue lagi kesel aja sama Yomi yang tiba tiba nge-chat yang gak jelas" jelasnya membuatku sedikit terkekeh.
Kak Yomi memang menyebalkan seperti yang dikatakan Osa. Tapi ia akan sangat menyebalkan jika ia mencintai atau menyanyangi orang itu. Dan mungkin kakakku akan mencintai gadis aneh ini. Dilihat dari sifat Osa, dia ceria, baik, cantik dan ramah, seperti tipe Kak Yomi. Huft...mengingat bagaimana wanita itu menyakiti kakakku aku jadi tidak tega melepasnya bersama dengan Osa.
"Selamat aja yang bisa gue ucapin. Gue bakalan bilang ini ke teman teman" ujarku kemudian mengalihkan pandanganku ke ponsel yang dari tadi ada digenggamanku.
Tiba tiba aku merasakan seseorang menyambar ponselnya, aku mengerut kebing saat melihat bahwa Osa-lah yang merenggut ponselku "Ada apa? Lo gak mau bagiin kabar ini ke mereka?" Aku melihat menggeleng "Kenapa?"
"Gue maunya bilang ke mereka nanti, tidak sekarang" jelas Osa dan mengembalikkan ponsel milikki.
"Baiklah, ayo urusan kita sudah selesai" ucapku seraya berjalan mendahului Osa.
*
Author's PoV
Veno menggandeng tangan Rara sembari memasuki rumah. Mereka pulang setelah acara selesai dan Veno juga tidak sabar untuk hari esok, hari dimana ia akan mengetahui kabar baik atau tidak. Veno mengerutkan keningnya saat mendengar suara orang orang yang tengah bercengkrama sembari tertawa lepas.
Setaunya hanya Papinya saja yang berada di rumah sedangkan Maminya sedang berada di swiss dan perkiraan mereka akan pulang tiga hari lagi. Ia kemudian berjalan menunu ruang keluarga dengan masih setia menggandeng tangan Istrinya.
Senyum Veno merkah begitu pun juga dengan Rara saat mereka telah sampai di ruang keluarga, ia melihat Mami, Papi, Oma dan adiknya yang tengah duduk membelakanginya.
"Veno?" Kata seorang wanita paruh bayu dengan kaca mata rantai berawarna emas.
Rara terbelalak melihat seorang pria yang ia kenal tadinya membelakanginya sekarang telah menghadap kepadanya. Pria ini ternyata adalah adik dari si keparat?! Pantas saja sifat mereka begitu sama, ternyata mereka bersaudara.
Veno menghampiri Pria tersebut lalu saling bertos layaknya seorang pria jantan. Lihatlah, mereka juga begitu akrab layaknya seorang sahabat. Rara memilih duduk di samping Oma Kirani yang tadi memintanya untuk duduk di sampingnya.
Ia menatap tidak suka kepada Riskan yang dari tadi memperhatikannya dengan senyum yang tak pudar sama sekali semenjak mereka berpandang.
"Dia istrimu, Kak?" Tanya Riskan sambil menunjuk Rara dengan dagunya.
"Tentu" jawab Veno sambil mengangguk.
Riska tersenyum kemudian mendekat ke arah Rara dan langsung duduk di lengan sofa "Namaku--"
"Gue udah tau!! Dan lo juga udah tau siapa nama gue!!" Ketus Rara sambil memalingkan wajahnya. Riskan mengedikkan bahunya kemudian kembali ke tempatnya duduk.
"Kalian saling mengenal?" Tanya Oma Kirani
"Dia seniorku Oma," jawab Rara sambil menatap Kirani dan tersenyum hangat kepadanya.
Kirani hanya ber "oh" ria sambil membalas senyum Rara. Ia kemudian bangkit lalu berjalan menuju lift kapsul.
Sesampainya di dalam kamar Rara melepas gaunnya di walk in closet menggantinya dengan piyama kimono. Ia kemudian berbaring menyamping ke arah kiri di ranjang sambil memeluk bantal guling.
Samar samar ia mendengar suara langkah kaki mendekatinya dan langsung memeluknya dan ikut berbaring dengannya. Ia tau siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan Veno.
"Aku tau kau belum tidur, sayang" ucap Veno. Tangannya lalu melepas tali kimono yang dikenakan Rara dan langsung menyelusup ke dalam mengelus ngelus perutnya yang sedikit membuncit karena porsi makannya
"Kau sebaiknya mengganti bajumu" ujarnya sambil menyingkirkan tangan Veno dari perutnya.
"Baiklah" sahut Veno dan kembali mengelus perut istrinya kemudian mendekatkan wajahnya ke arah sana "Yang baik disana baby, good night" ucapnya sembari mengecup perut Rara dan keningnya "Good Night"
"Good night too," balas Rara sembari mengecup kening Veno.
"Meskipun aku belum tau dia sudah hadir ke dunia ini, tapi aku yakin dia ada," Ujar Veno sembari menepuk nepuk pelan perut Rara.
"Kau yakin?" Veno mengangguk dan kembali mengecup perut istrinya.
"Aku yakin, seyakin yakinnya"
"Kenapa kau bisa yakin kalau dia sudah hadir?"
"Karena tingkah lakumu akhir akhir ini dan karena aku yang membuahi jadi aku tau,"
"Kau seperti dokter saja," Kekeh Rara sambil melepas dasi kupu kupu yang dikenakan Veno.
"Kau mau apa, hm? Kau mau melakukan itu?"
"Tidak. Aku hanya melepasnya saja. Tapi jika memang dia hadir kau tidak bisa melakukan hubungan intim denganku,"
"Kau tau, kau akan menginkan itu terus menerus denganku" Veno kemudian mengecup bibir Rara "Karena aku tau, wanita hamil gairah seksualnya akan meningkat" setelah mengucapkan kalimat tersebut Veno langsung ngacir pergi menuju walk in closet sebelum mendapat amukan dari Gadisnya.
"JUSTIN!!"
***
Tbc.Jangan lupa Vote dan komennya😙
See you next part💚
![](https://img.wattpad.com/cover/193454727-288-k700114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband (COMPLETE✔) Belum Revisi
Romance(BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Bagaimana jadinya jika kita dilamar tiba tiba oleh seseorang yang baru kita temui beberapa menit yang lalu? Pasti akan sangat malu kan? Itu yang dirasakan oleh seorang gadis yang bernama Rara, dirinya...