Dua Belas

306 41 9
                                    

"Lagian. Rafto itu sukanya sama Tasya. Percaya deh. Rafto gak bakal ngelirik lo. Dia jatuh hati sama Tasya. Kalo lo nanya gue tau darimana, Rafto yang cerita."

Perkataan Rajendra kemarin masih terngiang di telinga (Namakamu) sehingga membuat dirinya bertanya-tanya.

Benarkah Rafto menyukai Tasya? Atau hanya sekedar karangan belaka saja supaya dirinya menjauhi Rafto.

Semoga saja yang ia katakan tidak benar.

(Namakamu) menatap kesekeliling dan menarik nafas dalam. Lingkungan kampus yang asri dan tak begitu banyak orang, mengingatkan dirinya akan lingkungan NYU.

Ia rindu kampus itu. Ia juga rindu sahabatnya, Risa, yang akhir-akhir ini susah dihubungi.

Ponsel (Namakamu) berbunyi menandakan ada notifikasi Instagram masuk.

Senyum (Namakamu) mengembang ketika tahu siapa yang menghubunginya.

Irene. Gadis yang akhir-akhir ini juga susah dihubungi.

Irene.tjokro

Today, 10:00 am

(Nammmm)

Ireneee! Kemana aja dirimuu??

Hahahha. Baek ko. Eh main sini ke kampus gue

Ah. Gak ah. Ntar ketahuan Rafto kayak kemarin

Hahaha. Lagian lewat basecamp anak Manajemen. Salah sendiri!

Ya gue mana tau itu basecamp mereka:)

Wkwk. Eh gua mau curhat

Apa?

GUE BARUSAN DITEMBAK DONG!!

HAH? KOK GAK MATI? GAK SEKARAT JUGA?
KOK MASIH BISA CHAT-AN?

Suek lu! Ya gak ditembak pake pistol, bodoh. Maksudnya dia nyatain perasaan ke gue. Duh ilah! Di Amrik gak ada istilah shoot-shoot an apa?

Iya iya. Gue bercanda. Congratzz!! Sama siapa?

Urayyy. Kenal gak?

ANJIR! URAY? YANG MULUTNYA LEMES KAYAK MPOK-MPOK ITU?

IYA!

Lo terima?

Iya ... hehe.

Dia habis humoris parah. Lucu. Gue suka

Asik. Congratz ya! Doain gue sama Rafto❤

PASTI! ALWAYS!

Dah dulu, ya. Gue lagi ada jam lagi. Dosen mau masuk.

(Namakamu) terkekeh sendiri membaca pesan dari Irene yang sedang berbahagia. Menurutnya, Irene adalah teman yang lucu dan cukup humoris. Cocoklah ia jika dengan Uray.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang yang membuat (Namakamu) segera memejamkan mata.

Ia ingat kata Mommy-nya. Jika ada orang yang tiba-tiba menepul pundak dari belakang, jangan langsung menoleh. Takut jika orang tersebut berniat jahat lalu menghipnotisnya.

"Please, Bang. Jangan hipnotis saya ... saya gak punya apa-apa ...." lirih (Namakamu) dengan bibir gemetar.

"Woy! (Namakamu)! Siapa yang mau hipnotis lu!" celetuk orang itu yang membuat (Namakamu) membuka matanya—ia kenal akan suara itu.

American TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang