Perjalanan (Namakamu) dari New York menuju Jakarta memanglah jauh dan memakan waktu lebih dari 24 jam. Terlebih, sekarang ia harus transit di salah satu negara.
Karena bosan, (Namakamu) memilih untuk menghubungi teman-temannya di New York melalui video call.
"Weh, gua gabut banget!" keluh (Namakamu).
"Emang lagi transit dimana?" tanya Nawal.
"Di Abu Dhabi."
"Jalan-jalan lah," celetuk Risa. "Males. Panas. Mending ngadem di bandara," ujar (Namakamu).
"Gimana kalau kita main Truth or Dare?!" usul Ijah yang langsung disetujui oleh (Namakamu), Risa, dan Nawal.
"Tapi jangan aneh-aneh ngasih dare-nya!" ujar (Namakamu) dengan nada mengancam. "Nggak aneh-aneh kok. Cuma harus mau, lah!" seru Ijah.
"Wah seru, nih!" seru Nawal berantusias.
Mereka pun bermain Truth or Dare atau dalam Bahasa Indonesia berarti "jujur atau tantangan". Mereka bergiliran dalam memilih Truth or Dare.
Tiba saatnya Risa yang harus memilih.
"Siapa yang kasih pertanyaan ke Risa, nih?!" tanya Nawal.
"Gua lah!" ujar (Namakamu) berantusias kemudian tertawa jahat. "Jangan aneh-aneh, lo!" ancam Risa.
"Truth or Dare?! Cepet!" ujar (Namakamu) menahan tawa.
"Truth, lah."
"Dih. Cupu."
"Males gerak aku, (Nam), kalo milih dare."
"Oke. Hmmm ...." (Namakamu) berpikir sejenak tentang pertanyaan yang akan dilontarkan pada Risa.
"Deskripsi-in tentang mantan lo dan sekarang dia dimana! Lo tuh selalu kayak tertutup kalo soal mantan! Saatnya lo harus terbuka, hahaha!" seru (Namakamu).
"Oke. Gak harus sebut nama, kan?"
"Sebut lah!" seru Nawal. "Iya! Cakep gak, Ris?!" timpal Ijah.
"Gak usah gapapa. Itu kan privasi dia, haha," ujar (Namakamu).
"Dih pertanyaan lo itu mengarah ke privasi, bege!" Nawal tertawa. "Ih! Kan cuma minta deskripsi-in! Bukan nanya namanya! Ris, gece, jawab!"
"Ahahha. Hmmm. Mantan gua tuh penyanyi gitu loh intinya. Terus lembutt ... banget orangnya," jawab Risa sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Cie! Ekhm!" Ijah berdehem.
"Hayo, susah move on!" tambah Nawal. "Gak lah. Gua udah lama move on dari dia kok," jawab Risa tenang.
"Kenapa putusnya, Ris?" tanya Ijah. "Ih! Ijah! Yang ngasih pertanyaan kan (Namakamu)!" tukas Nawal. "Hehe maaf. Abisnya keseruan kalo bahas mantan, hehehe."
"Wah. Mantap! Tinggal dimana dia?" tanya (Namakamu).
"Jakarta."
"Hah?! Serius?! Udah kuliah?"
"Iya."
"Wuidih! Clue-nya lagi dong. Siapa tau bisa gua cari, Ris! Hahaha!"
"Yeu, si (Namakamu) ketagihan juga! Udah woy! Jangan diembat juga, hahaha!" seru Nawal.
"Eh maaf-maaf. Hahaha! Eh tapi dia penyanyi ya? Bagus mana sama Rafto?" tanya (Namakamu).
Risa terdiam sejenak.
"Dua duanya."
"Pantesan lo juga nge-fans sama Rafto, Ris! Ternyata mengingatkan pada mantan tersayang ... eaaa!" ledek (Namakamu).

KAMU SEDANG MEMBACA
American Taste
Fanfiction(Namakamu) Evelyn Scott Kress, gadis berdarah Indo-Amerika yang kini menjadi Warga Negara Amerika karena sebelumnya ia merupakan Bipatride (kewarganegaraan ganda). Menetap di salah satu kota terpadat dan terbesar di dunia bernama New York dan memili...