Hari ini para mahasiswa dari jurusan Art and History New York University mengadakan studi wisata ke salah satu museum di New York. Tentunya diantara mereka ialah (Namakamu) yang memilih tampil sporty.
Sementara sang dosen matkul sejarah--Mister Howard sedang menjelaskan sebuah objek patung, (Namakamu) diam-diam menarik diri ke barisan belakang dan memasang headset.
Tangannya dengan cepat membuka aplikasi Intagram dan lagi-lagi membuka akun pria yang Risa kenalkan padanya kemarin. Rafto.
"Eh, ngapain?" tanya Risa.
"Ini, Rafto! Gue gak bosen-bosennya dengerin cover song dia!" ujar (Namakamu) gemas.
"Nanti aja, sih! Entar di marahin Mister Howard malu, lu!" Risa memperingati.
"Ck! Makanya lu tutupin gua sini." (Namakamu) menggeser badan Risa untuk berada didepannya dengan tujuan menutupi dirinya yang sedang memakai headset.
"Diem, jangan geser-geser!"
"Iye! Lu jangan berisik! Entar curiga!"
(Namakamu) memutar video tersebut dan suara pria itu kini menggema di telinganya. Begitu lembut, merdu, dan membuat jiwanya tenang.
Ditambah paras manis pria itu yang membuat (Namakamu) tak bosan melihatnya.
"ISHH ANJIR MANIS BANGET!" teriak (Namakamu) sangking gemasnya.
Namun, ia tak sadar bahwa teriakannya membuat semua mahasiswa yang tadinya fokus memperhatikan dosen, berbalik melihat (Namakamu) dengan tatapan aneh.
"What's wrong Miss Kress?" tanya Mister Howard yang sedikit berjinjit melihat (Namakamu) karena berada di barisan belakang.
(Namakamu) tak mendengarnya dan tetap fokus menonton video Rafto yang alhasil dirinya ketahuan tengah memakai headset.
"(Nam), lepas!" bisik Risa.
"Diem ngapa lu! Lagi asik juga! Cowok gua nyanyi, nih!"
"Ya, tapi ...." omongan Risa terpotong karena Mister Howard melangkah maju menuju dimana (Namakamu) berdiri.
"Ekhm."
"Apa sih? Gak bisa diem banget, lu! Kalo ketahuan gimana?" (Namakamu) belum menyadari bahwa Mister Howard telah berada di hadapannya sambil berdecak pinggang.
"Ekhm!"
"Ish gila! Masa dia punya group band, Ris ..." (Namakamu) menoleh kedepan bermaksud berbicara dengan Risa yang ternyata posisi berdiri Risa telah diganti oleh Mister Howard yang menatapnya santai.
"Eh ...." (Namakamu) menyegir kikuk dan segera melepas headset yang kemudian ia taruh di saku jaketnya.
Sungguh ia sangat malu.
"Peace, hehe ...." (Namakamu) mengacungkan dua jari.
"Eh, I ... mean ... sorry ... hehe." (Namakamu) menggaruk-garuk kepalanya.
"What group band, Miss Kress?" tanya Mister Howard tersenyum nakal mengulang perkataaan (Namakamu).
"Nothing, Mister ...." (Namakamu) segera memasukan ponselnya ke waistbag nya.
Sementara itu, Risa menepuk kening. Selain (Namakamu) yang malu, ia juga ikutan malu melihat kelakuan sahabatnya.
👀👀👀
"Gelo sia!" umpat Risa.
"Ya lagian lo bukannya nutupin gue!" balas (Namakamu) tidak mau disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
American Taste
Fiksi Penggemar(Namakamu) Evelyn Scott Kress, gadis berdarah Indo-Amerika yang kini menjadi Warga Negara Amerika karena sebelumnya ia merupakan Bipatride (kewarganegaraan ganda). Menetap di salah satu kota terpadat dan terbesar di dunia bernama New York dan memili...