Rafto dan Bu Gita akhirnya menyelesaikan latihan vocal setelah sekiranya 3 jam. Waktu yang cukup lama dimana (Namakamu) bisa sedekat ini dengan Rafto.
"Dunia sempit banget, ya. Gak taunya kamu tinggal di home stay Bu Gita," ujar Rafto sambil duduk di sebelah (Namakamu).
"Iya. Aku juga gak nyangka, haha. Dia cerita banyak tentang kamu, kok." (Namakamu) tersenyum.
"Iya. Aku kenal beliau dari SD. Udah aku anggap Tante sendiri malah," jelas Rafto.
"Oh, hehe."
Tiba-tiba ponsel Rafto berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Sontak Rafto langsung mengangkatnya.
"Assalamualaikum, Mah."
....
"Iya, Mah."
....
"Oke, Mah. Nanti aku ajak Bu Gita."
....
"Waalaikumsalam."
Rafto mengakhiri panggilan tersebut yang nampaknya dari Ibunya.
"Bu Gita. Mama ngajak makan di Sency," ujar Rafto.
"Oh ya? Sama Milka juga?"
"Iya kok, Bu."
(Namakamu) merasa tidak enak untuk ikut bergabung. Tentu saja, Bu Gita sudah kenal dekat dengan keluarga Rafto. Sedangkan dirinya belum kenal sama sekali dengan keluarga Rafto.
"Kalau gitu, aku balik ke home stay duluan, ya, Bu," pamit (Namakamu).
"Eh. Gakusah. Kamu ikut aja," ujar Bu Gita. "Gapapa kan, To?" tanya Bu Gita.
"Gapapa, kok. Nanti aku bilang Mama ku," ujar Rafto.
"Gak enak lah, To. Aku belum kenal keluarga kamu."
"Ya nanti sekalian."
"Anjir. Udah kayak mau ngenalin ke mertua heheheh," batin (Namakamu) hingga menimbulkan senyum di bibir.
"Yaudah. Jalan sekarang, yuk. Mumpung belum macet. Kamu mau naik mobil sama Ibu apa Rafto?" Bu Gita menaikkan sebelas alisnya.
"Umm ... Bu Gita aja, hehe."
Mungkin memang (Namakamu) belum siap untuk semobil dengan Rafto.
Belum siap karena belum membeli tabung oksigen.
👀👀👀
Tibalah mereka di salah satu mall di Jakarta yang cukup ramai pada sore ini.
Rafto berjalan di belakang Bu Gita dan (Namakamu) sambil memainkan ponselnya—sepertinya ia sedang menghubungi Ibunya.
Ingin rasanya (Namakamu) berdiri di sebelahnya dan mengajaknya bicara. Tapi apa daya, bibirnya selalu terkunci jika bertemu dengan Rafto.
Lalu, sampailah mereka di sebuah restoram yang terdapat di mall itu. Pippo. Restoran ala Italia yang menyajikan makanan Italia.
"Eh ... Bu Gita!" seru Mama Rafto bersalaman kemudian mereka berdua saling menempelkan pipi.
"Iya, Mama Rafto. Sehat-sehat kah, Mama Rafto?"
"Alhamdulillah sehat. Yuk, Bu. Duduk. Udah lama gak ketemu," ujar Mama Rafto memepersilahkan Bu Gita duduk namun belum menyadari keberadaan (Namakamu).
"Oh ya, Mah. Ini (Namakamu). Murid student exchange di home stay nya Bu Gita," ujar Rafto memperkenalkan (Namakamu).
"Asik!! Dikenalin! Besok-besok dikenalin sebagai pacar, yaw!" batin (Namakamu).

KAMU SEDANG MEMBACA
American Taste
Fiksi Penggemar(Namakamu) Evelyn Scott Kress, gadis berdarah Indo-Amerika yang kini menjadi Warga Negara Amerika karena sebelumnya ia merupakan Bipatride (kewarganegaraan ganda). Menetap di salah satu kota terpadat dan terbesar di dunia bernama New York dan memili...