Kim Jennie sadar bahwa dirinya adalah seorang yang bodoh, lemah dan buruk diantara yang paling buruk. Diselingkuhi oleh sang kekasih bukanlah hal asing untuk dirinya. Ia merasa bahwa dirinya memang tak pantas untuk bahagia, buruknya mungkin memang i...
Jennie masih sadar, dan paham bahwa dia memang gila. Bagaimana bisa ia membalas ciuman orang asing yang hanya memberinya minuman mahal itu? Jennie tau bahwa ia terlihat murah, tapi sungguh ia tidak mungkin untuk tidak membalas ciuman dari seorang pria tampan yang memiliki aroma yang lebih memabukan dibandingkan minuman mahalnya. Jennie paham, tidak seharusnya ia melakukan ini ketika ia bahkan tidak tau siapa nama lelaki itu.
"Kau mau ikut aku?" Tanya pria itu begitu melepas ciuman panas mereka, dengan senang hati Jennie menanggukan kepalanya.
Jennie paham betul kemana ia akan berakhir, namun entah mengapa ia merasa ingin melakukan ini. Apa lagi ketika pria itu dengan santainya mengajak untuk membalas dendam kepada para mantan Jennie yang bajingan. Jennie merasa ia perlu membalas dendamnya, dengan menerima semua ajakan dari pria tampan berhidung mancung itu. Entah sebuah ajakan yang baik, atau sama saja bajingannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanbin sudah membawa Jennie ke dalam mobilnya. Jangan tanya berapa kecepatan Hanbin ketika membawa mobilnya, urusan nafsu ia perlu bergerak cepat. Sebisa mungkin ia membawa wanita beraroma manis itu menuju apartemen mewahnya, beruntung apartemennya tidak terlalu jauh dari club tempat mereka berada tadi.
Begitu sampai, Hanbin langsung membukakan pintu mobil untuk Jennie. Menggenggam tangan mungil wanita itu dengan erat sampai akhirnya tiba di depan lift. Hanbin mungkin sudah termakan oleh pesona manis dari wanita disebelahnya. Bagaimana bisa ia mengajak orang asing bercinta di tempatnya? Ini benar benar tidak ada di kamus Hanbin.
Namun kembali lagi, pesona polos tetapi kuat dari wanita disebelahnya ini berhasil membuat Hanbin terjatuh.
Hanbin tidak mungkin jatuh cinta. Maksudnya, status Hanbin kini hanya cukup terpesona dengan Jennie, dan benar benar ingin bermain dengannya.
Begitu masuk lift, Hanbin benar benar tidak ingin melepaskan genggamannya. Nafsunya semakin meningkat, ia kemudian mencuri beberapa ciuman pada bibir manis Jennie. Kemudian tanpa ia sadari, ia tersenyum begitu Jennie tersenyum.
"Siapa namamu?" Tanya Jennie bertepatan dengan pintu lift yang sudah terbuka. Hanbin memilih untuk menarik tangan gadis itu untuk segera menuju unitnya. "Aku bertanya, siapa namamu Ahjussi?"
Hanbin hanya tertawa begitu mendapat panggilan kurang ajar dari Jennie, ia lantas menekan kata sandi di pintunya dan kembali menarik Jennie ketika pintunya terbuka. "Lancang sekali kau memanggilku ahjussi"
"Aku kan tidak tahu umurmu!"
Hanbin hanya tertawa membawa wajahnya untuk mendekat ke wajah polos milik Jennie. Untuk kali ini ia cukup senang, karena Jennie kini sudah terperangkap dengan memberikan ciuman untuknya bukan Hanbin yang mencuri ciumannya.
Hanbin lalu mendorong Jennie dengan gerakan lembut ke atas kasurnya. Ia benar benar sudah tidak tahan. Dibukanya beberapa kancing yang terdapat di kemeja Jennie, membuat Jennie terkikik.
"Sebegitunya mau membantuku membalas dendam? Bukan kau yang mau menyalurkan mafsumu?"
Hanbin memilih untuk mencium bibir Jennie sebelum menjawab, "aku tidak peduli, yang penting kita dalam posisi yang saling menguntungkan bukan?"
Jennie seakan sepakat dan membiarkan Hanbin menyentuhnya lebih jauh. Tidak ingin kalah, Jennie kini mulai membuka kancing kemeja Hanbin sambil memberikan senyum nakalnya. Oh ayolah, keduanya sudah saling terperangkap. Setelah itu, tidak cukup waktu lama mereka kini sudah dalam keadaan telanjang bulat. Jennie sempat menutupi tubuhnya ketika Hanbin dengan buasnya menatap tubuh indah milik Jennie.
"Aku malu" kata Jennie lirih.
"Sudah terlanjur" jawab Hanbin, lelaki itu lalu memberikan ciuman ke hampir seluruh bagian tubuh Jennie. Selanjutnya, biarkan mereka dan Tuhan saja yang tahu penyebab munculnya suara suara aneh di unit milik Kim Hanbin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanbin sadar bahwa permainannya semalam adalah permainan yang sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya, mulai dari pemilihan tempat sampai after effect yang terjadi setelah kejadian panas semalam. Hanbin tidak pernah sekalut dan sekhawatir ini sebelumnya. Bagaimana bisa ia merusak prinsip yang selama ini ia jaga? Sial, ia benar benar sudah kebobolan.
"Aaa... aaa sakit" lirih Jennie ketika ia terbangun dan menyadari bahwa bagian bawahnya benar benar sakit. Hanbin yang menyadari itu langsung menghampiri Jennie yang masih berada di atas kasurnya.
"Sakit sekali?" Tanya Hanbin lirih, Jennie hanya mengangguk tanpa mengubah posisi tubuhnya sedikitpun. "Maaf, aku benar benar minta maaf"
"Kau tak perlu minta maaf, ini tanggung jawabku juga" jawab Jennie kemudian berusaha untuk duduk. Namun sial, bagian bawahnya benar benar sakit dan terasa cukup linu.
"Aku bermain sangat kasar kemarin"
Wajah Jennie otomatis memerah ketika mendengar perkataan Hanbin, pikirannya kembali terbawa pada kejadian panas mereka semalam. "Kumohon jangan bahas kejadian tadi malam, aku malu"
"Tapi kurasa aku benar benar harus meminta maaf" kata Hanbin lirih, ia kemudian menatap lurus ke arah mata Jennie dan mencoba mengungkapkan hal yang sedari tadi menganggu pikirannya. "Aku lupa menggunakan pengaman tadi malam"
"APA?! KAU?!" Tanya Jennie sambil berteriak, Hanbin hanya mengangguk tipis seakan paham maksud pertanyaan Jennie selanjutnya. Si wanita hanya dapat mengacak rambutnya kasar, ia merasa akan menjadi semakin gila.
"Aku akan bertanggung jawab, sungguh"
Lalu apa Jennie harus percaya pada orang asing yang sudah menghancurkan mimpinya? Kejadian tanpa pengaman... sungguh Jennie tidak bisa mempercayai ucapan si pria ini.
Oh sungguh, Jennie ingin sekali rasanya untuk mendapat penanganan atas kejiwaannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
huhuhu sempat tidak percaya diri dan memilih untuk menghilang. padahal udah banyak banget draft yang aku buat dan berakhir berjamur deh hoho.