PISAH

981 44 1
                                    

dikamar marvel hanya berbaring menatap langit langit. ia masih berpikiran soal maudy. marvel mengambil ponsel di samping kasurnya dan membuka chatnya dengan maudy.  belum dibacanya bahkan terakhir dilihat acara pertemuan kedua orang tuanya pada malam mereka bertemu

marvel menelpon maudy
nomor yang anda tuju sedang tidak aktif
marvel mengakhiri telpon itu, ia menelpon fani. siapa tau ada info tentang maudy

"halo"

"kenapa"

"fan, maudy nelpon lo nggak. atau chat lo"

"enggak, emang kenapa"

"kok gue ngerasa nggak tenang ya. gue kepikiran dia terus"

"gue cuma dikit sih tau tentang maudy dari temen sekelas. katanya orang tuanya maudy pisah, karna papanya itu selingkuh dengan wanita muda dan wanita muda itu udah hamil 5 bulan, terus mamanya minta pisah sama papanya. dan maudy taù soal ini. saat maudy tau soal ini. dia jadi stress kayak orang gila. kata mereka maudy"
Jelas fani

"kenapa?"

Maudy Depresi

marvel membeku ditempatnya. ia tidak bisa menjawab apa apa lagi. ia segera mengakhiri telponya dengan fani

"halo-halo vel.." 

marvel seperti merasa bersalah, dia tidak bisa menjaga maudy baik baik. pasti saat ini baginya sangat menyakitkan

◆◆◆

"gue tau. pasti marvel sekarang lagi sedih" kata fani

"seharusnya gue nggak cerita soal ini ke marvel. tapi apa nasi sudah menjadi bubur"

"gue harap lo bisa sembuh may" kata fani sambil menatap foto mereka berdua di atas meja belajar saat di carnaval. dan fani menunduk menatap pergelangan tangannya yaitu gelang yang diberi maudy pertanda sahabat

◆◆◆

"kenapa lo kesini lagi. kenapa?, udah puas buat keluarga gue hancur hah!!, dasar wanita MURAHAN" kata maudy diruang tamu
wanita murahan itu bernama dewi. ia sedang berdiri diambang pintu sendiri dan dihadapannya ada maudy. keadaan maudy sedang berantakan. mata yang sembab, wajahnya pucat, baju yang kusut.

"MAUDY!!!" teriak jefri di tangga dan menghampiri anak itu

"kenapa kamu berperilaku seperti itu kepada mama tiri kamu?" tanya jefri marah kepada anaknya. mamanya juga ikut turun saat mendengar perkelahian

"papa yang kenapa berperilaku seperti ini kepada mama" teriak anak itu dihadapan papanya sendiri

mamanya merangkul pundak maudy untuk tidak berteriak teriak kepada papanya

"mama udah sabar hadapi papa yang seperti ini demi WANITA MURAHAN YANG CUMA MAU HARTA PAPA!!!" teriaknya lagi
mendarat satu tamparan di pipi maudy. maudy mengusap pipinya dan menunduk

"apa apaan kamu?, menampar maudy seperti ini?" worra mulai berbicara

"sikap apa yang kamu ajarkan kepada anak ini. sampai sampai tidak sopan?" ucap jefri

"anakku seperti ini gara gara kamu, yang nggak bisa kasih sayang kepadanya" kata worra

"ini juga anakku bukan anakmu saja, dia darah dagìng ku juga" kata jefri

DEPRESI [Maudy]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang