VOTE DULU!!
"udah besok gue besok mati aja" kata rani
mata maudy menuju kerani menatapinha dalam dalam dengan ekspresi wajah datar
"kenapa lo liat liat gue gitu?" tanya rani membuat semua orang menatapnya kembali
maudy beralih kebukunya, ia membuka halam 134 dan mengerjakannya
"sebenernya kenapa sih lo mah?" batin fani
selang beberapa menit mahdy beranjak dari tempatnya tanpa permisi, karena suasan mulai rami kembali karena semuanya sudah selesai mengerjakan latihan dan sekarang mereka sedang ngobrol ngobrol dan bermain tetapi maudy memilih ketoilet.
Luna
maudy keluar kelas, cepet rencana kita tadi
Luna: Oke
untung keadaan kelas sedang ramai. ia akhirnya keluar kelas diam diam tanpa diketahui orang, solbin pergi menuju kelas luna terlebih dahulu ternyata luna sudah keluar kelas hanya sendiri tidak dengan geng nya
"dimana tuh anak?" tanya luna
solbin mengangkat kedua bahunya
"mungkin ke toilet" kata solbin dan akhirnya mereka memilih ketoilettiba disana, disaat mereka ingin masuk kedalam toilet. mereka melihat ada maudy sedang mencuci tangannya dan merapikan rambutnya dicermin. mereka mengurungkan niat mereka dan berhenti di balik pintu.
"gimana?" tanya solbin
luna mengeluarkan saput tangan disaku roknya dan mengeluarkan cairan obat bius lalu dicampurkan ke saput tangan tersebut. solbin melihat itu ia langsung mengerti. saat maudy ingin keluar dari toilet tiba tiba solbin menahan lengan maudy sedangkan luna membekap mulut maudy dengan saput tangan yang telah dicampurkan obat bius. lama kelamaan maudy pingsan. mereka menggendong maudy keluar sekolah lewat gerbang belakang, untung saja keadaan lorong kelas sepi karena ini masih jam pelajaran jadi tidak ada yang melihat mereka.
solbin dan luna memasukkan maudy kedalam mobil yang sudah mereka rencanakan dan didalam sana ada dua laki laki mungkin seumuran dengan luna. dan mereka pun ikut masuk kedalam mobil, dan pergi dari halaman belakng sekolah.
***
"duh maudy kemana sih?" kesal fani dikantin
"fani gue boleh duduk nggak?" tanya seorang perempuan berdiri dihadapan fani
fani mendongak ke orang itu dan mengangguk
"tumben sendirian mana maudy?" tanya nya
"itu masalahnya gue bingung tuh anak ngilang terus. btw zila, lo liat maudy nggak?" tanya fani
"mana gue tau lah. kalo gue tau kenapa gue tanya" kata zila.
"tuh anak tiba tiba jadi dingin" gumam fani
"maudy sakit?" tanya zila
"bukan. tapi sifatnya itu dingin, cuek, wajahnya datar"
zila mengerutkan keningnya. kenapa sifat maudy tiba tiba seperti itu, apa dia sedang ada masalah lagi.
"Zila!" teriak fani membuat zila terkejut
"fan. sepertinya lo harus ada disamping maudy" kata zila
"kenapa?"
"lo tau kan kalo maudy punya penyakit depresi?"
fani mengangguk dengan ekspresi serius
"maudy itu temen SMP gue dulu, dia hampir mau bunuh diri karena penyakitnya itu. dia bunuh diri sifatnya sama apa yang lo bilang tadi" jelas zila membuat fani ternganga
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI [Maudy]✔
Teen FictionMaudy Alincia anak cantik, yang ceria, dan ramah kepada semua orang, kecuali kepada marvel. mereka sering sekali berantem dikelas, walaupun yang mulai itu Maudy, Marvel tetap dingin menghadapi anak itu disaat kedua orangtuanya berpisah, sikap maudy...