Vote Komen
"sepi nggak ada maudy"
"gue nggak nyangka kalo dia bakal pergi secepat ini" lanjut zila
"udah la, kita ikhlasin maudy biar dia tenang" kata fani
"gimana dia mau tenang coba sedangkan orang yang bully dia masih hidup" kata zila kesal
"jadi mau lo apa?" tanya fani
"gue mau dia juga ngerasa apa yang dirasain maudy selama ini!"
"Zila" ucapnya penuk penekanan
***
Esokkan harinya, solbin duduk dipojok belakang sekali, ia menyendiri tidak ada yang mengajaknya untuk bicara walaupun dikelasnya ramai. Semua orang bahkan menjauhi solbin, termasuk luna.
Solbin sangat menyesal, sangat sangat menyesal, mengapa? Karena ia bergabung dengan luna dan mengikuti kemauannya pada akhirnya ia jadi korban dan tidak ada lagi yang mau bicara dengannya
Jam istirahat, seperti biasa seluruh murid kekantin, tetapi tidak dengan solbin. Ia berdiam diri didalam kelas
"zila, pulang sekolah kita kerumah maudy" ajak fani
"mau apa?" tanya zila
"gue mau tunjukkin rekaman cctv ke tante worra" jawab fani
"gue gak mau semuanya jadi salah paham dan gue gak mau maudy nanti gak tenang di alam sana" lanjut fani
Zila menundukkan kepalanya dan berhenti mengaduk aduk makanannya
"gue tau, lo sahabat lama maudy. Gue sahabat baru barunya, dan gue tau perasaan lo saat kehilangan sahabat yang lo sayang" entah mengapa tiba tiba fani meneteskan air matanya
Untunglah mereka duduk di meja makan paling pojok
"gue mohon sama lo la, jangan dendam sama seorang. Walaupun ia yang salah" kata fani lagi
Tidak diketahui ternyata mata zila sudah sembab akibat menangis
***
Waktu istirahat telah habis, seluruh siswa masuk kekelasnya masing masing.
Solbin sedari duduk dan melamun, ia tidak istirahat atau makan sedikitpun. Ia sendiri, tidak ada yang peduli dengannya lagi
"apa seperti ini keadaan maudy" gumamnya dengan tatapan kosong
Setelahnya mereka belajar seperti biasanya.
"Solbin, fokus kepapan tulis" tegur bu rina namun solbin tidak mendengar perkataan bu rina ia masih sibuk drngan pikirannya sendiri
"Bahagiain marvel kalo lo bener bener cinta sama dia"
"Gue ikhlas marvel buat lo bin"
"LO KEJAM!!"
"LO UDAH AMBIL MARVEL DARI GUE!? "
"SEHARUSNYA LO YANG MATI, BUKAN GUE!!?"
"LO BAKAL NGERASAIN APA YANG GUE RASA SELAMA INI!?"
suara teriakan wanita itu mengusik pemikiran solbin, ia sedari tadi melamun tetapi teralihkan dengan teriakan membuat suaranya menggema didalam kelas. Suaranya tidak asing bagi solbin. Tiba tiba jendela kelas terbuka begitu kencang sehingga angin angin menghampas dirinya. Rambutnya berantakan diakibat hampasan angin, solbin masih melihat sekitar ruangan kelas. Hanya dirinya saja? Tidak mungkin! Lalu dimana bu rina yang menegurnya dan murid murid lainnya? Ia lihat jam dinding dikelas ternyata jarum panjangnya jam 1 siang tepat dimana Maudy bunuh diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI [Maudy]✔
Novela JuvenilMaudy Alincia anak cantik, yang ceria, dan ramah kepada semua orang, kecuali kepada marvel. mereka sering sekali berantem dikelas, walaupun yang mulai itu Maudy, Marvel tetap dingin menghadapi anak itu disaat kedua orangtuanya berpisah, sikap maudy...