DENDAM?

1.3K 30 0
                                    

Vote dan Komen

Next...

Esokkan harinya, dimana hari pemakaman maudy. Semuanya sudah tiba di makam maudy, semua orang mengalirkan air mata dan membasahi kedua pipinya. Worra yang menaburkan bunga pun masih membasahi pipinya begitu juga jefri dan dewi serta anak pertamanya

Fani, zila dan juga marvel ada disana. Mereka tidak bisa berkata kata lagi disaat sahabat meninggalkannya

Fani yang baru mengenal maudy.
Zila sejak SMP mengenal maudy.
Begitu juga Marvel sejak kecil mereka mengenal tetapi takdir berkata lain. Tuhan mengambil sahabat yang mereka banggakan

Selesai pemakaman mereka kembali kerumah maudy untuk istirahat sebentar dan sebagian sudah pulang kerumah nya masing masing.

Dirumah maudy semuanya berkumpul diruang tamu, disana ada worra, jefri dan dewi duduk disofa kanan sedangkan dihadapannya ada fani, zila, marvel serta solbin

"tante. Ada yang mau kita kasih tau" kata fani memulai pembicaraan

"apa?" tanya worra lemah

Fani menoleh ke arah solbin mengisyaratkan untuk memberi flash disk kepada worra

"apa ini?" tanyanya

"ta-tante i-itu rekaman CCTV pada saat maudy jat"

Belum selesai solbin bicara worra segera melempar flash disk itu ke wajah solbin. Sontak semuanya terkejut

"apa saya akan percaya dengan rekaman yang kau buat sendiri itu?!" teriaknya

Solbin tidak berbicara melainkan diam dan hanya menunduk

"tante. Itu nggak palsu, itu asli rekaman CCTV sekolah" kata fani

Worra berdiri dan meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya dengan menutup pintu keras sehingga terdengar oleh mereka

Fani berdiri dan mengusap bahu solbin agar tenang. Sedangkan zila dan marvel hanya memasang wajah kesal dan tidak suka, mengapa fani melakukan itu kepada solbin. Dia sudah jahat kepada maudy kenapa dia masih berbaik hati dengannya, pikir zila

"nanti saja kita kasih tau ke tante worra. Mungkin dia butuh istirahat dan menenangkan pikirannya" kata fani dan dianggukan oleh solbin

"bisa kita lihat rekamannya?" tanya dewi sedari hanya diam

Fani dan solbin dari tadi menunduk kini menatap dewi
"kita tau pasti disini ada kesalah pahaman. Maka dari itu kami ingin melihat buktinya" lanjutnya

Solbin mengambil flash disk yang dilempar worra tadi dan menyalakannya di laptop

Setelah beberapa menit kemudian, dewi, jefri dan zila hanya bisa menganga melihat aksi tersebut dan merinding karena melihat tusukan pisau menancap perut maudy sedangkan solbin, fani dan marvel. Mereka sudah menontonya dari kemarin kemarin, karena mereka ingin menunjukkan siapa yang salah dan yang benar

Selesai menonton tersebut barulah mereka sadar. Maudy memang bunuh diri tidak dibunuh oleh solbin

"solbin, apa yang kamu selama ini lakukan?" tanya dewi lembut

"m-maaf t-tante" kata solbin terisak isak

"sebenarnya gue curiga kenapa maudy tiba tiba bisa melawan omongan gue-"

"karena dia depresi gara gara lo!" teriak zila yang tidak bisa menahan emosi

"zila! Kita bisa bicara baik baik" kata fani

"sa-saat maudy mau ketoilet gue sengaja ikutin dia. Si-siapa tau ada yang dia sembunyiin dari gue, saat gue liat dia ke kantin dan meminjam pisau udah buat gue curiga, maka dari itu gu-gue ikutin dia sampai ke gedung sekolah. Dan saat itulah gue mulai sadar kalau maudy sebenarnya mau bunuh diri dan di-dia d-depresi" lanjutnya dan menangis diakhir kalimat

DEPRESI [Maudy]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang