keesokkan harinya maudy meminta kepada papanya untuk mengantar maudy kesekolah, hanya papa dan maudy di dalam mobil dan papanya yang mengendarai mobil jika maudy pasti orang tuanya tidak mengizinkan maudy untuk mengendarai mobil padahal ia sudah pandai mengendarai mobil
"aku masuk ya pa" pamit maudy masih didepan pintu mobil
"iya, hati hati nanti jatuh lagi didepan cowo" becanda jefri
" papa apaan sih" kesal maudy
ia masih ingat kalau ia jatuh didepan cowo itu dan juga papanya, mana didepan halaman sekolah
Dasar!"yaudah papa berangkat" pamit jefri juga
maudy membalik badannya dan masuk kelorong sekolah. ia jalan sendiri tidak ada fani, biasa ia selalu siang datang kadang jam 06.20 atau 06.35 lebih siangnya 06.40 Dasar anak itu
maudy masih jalan dilorong kelas terlihat sepi karna masih jam 06.13 ia tetap jalan lurus kedepan
"hai" sapa orang disampingnya lantas membuatnya terkejut berhenti dan melihat kesamping. maudy melotot apa yang ia lihat disampingnya, mimpi apa aku semalam kenapa ada dia lagi, ya biasa dia itu marvel
"LO, NGAPAIN LO KESINI!!" teriak maudy untung saja lorong kelas itu sepi karna masih pagi jadi hanya ada mereka berdua
"gue kan sekolah disini, jadi wajar gue ada disini" jawabnya santai
"ck" maudy berdecih kepada marvel
ia tidak ingin meladeni marvel. maudy tetap berjalan menuju kelasnya dan maudy merasa seperti ada yang mengikutinya ia berhenti dan membalik badannya perlahan lahan saat melihatnya ia mulai kesal sekesal kesalnya.
"ngapain lo ikuti gue?" tanya maudy kesal
"kan kita sekelas" jawabnya singkat
maudy mendengus dan tetap jalan kedepan. tiba dikelas hanya ada 3 orang siswa dan siswi termasuk mereka baru 5 murid yang datang. ia duduk menaruh tasnya dibangku dan memainkan jari kukunya dimeja sambil menatap kejendela, masih terlihat gelap
marvel menoleh kebelakang melihat ke maudy sedang menatap jendela
"lo sering melamun?" tanya marvel
maudy tidak menghiraukannya ia masih menatap kejendela dan memainkan jari kukunya dimejatak lama kemudian fani datang melihat dari ambang pintu marvel menatap maudy, fani senyam senyum sendiri, fani menghampirinya ia menaruh tasnya dan duduk dibangkunya
"hey, kalian udah jadian?" tanya fani membuat maudy menoleh cepat
"ENGGAK" jawab maudy
"terus kenapa marvel natap lo gitu?"
"nggak tau nih temen lo, melamun terus, dia hobi melamun ya?" tanya marvel
"hahaha, maudy kalo ada masalah aja melamun dan moodnya berubah"
"bearti dia sekarang ada masalah"
"iya, masalahnya kenapa lo duduk dibangku depan gue, dan juga kenapa lo masuk kekelas ini dan juga kenapa lo masuk kesekolah ini" jelas maudy kesal terhadapnya
marvel mendengar itu dia langsung membalik badanya dan pergi dari kelas
fani menatap kepergian marvel dari kelas ia melihat kemaudy tampak kesal"may kalo lo kesel, jangan kayak gini dong, kasihan tau marvel. sampe pergi gitu" kata fani berbicara lembut penuh kasihan
maudy tadi menatap kejendela kini menoleh ke fani dengan raut wajah kasihan juga, tapi kesal kenapa dia mau hampirin ke gue, ganggu gue
"ia may. kasihan marvel dia itu cowo punya perasaan, jangan terlalu egois jadi cewe" sahut seorang cewe di kelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI [Maudy]✔
Teen FictionMaudy Alincia anak cantik, yang ceria, dan ramah kepada semua orang, kecuali kepada marvel. mereka sering sekali berantem dikelas, walaupun yang mulai itu Maudy, Marvel tetap dingin menghadapi anak itu disaat kedua orangtuanya berpisah, sikap maudy...