Aduh gaessss rasanya ngetik ini nguras pikiran bunda. Mau melambaikan tangan ke kamera dong ✋ nyerah boleh gak? Mau bunda unpub aja cerita ini kalau gak ada ide. Mengetik sembunyi-sembunyi saat suami bekerja itu greget gaess, tapi suami gak suka bunda nulis, kan jadi sedih gaessss.
Happy reading
.
.
.
.
Azalea masuk ke dalam rumah baru Azlan. Jumat sore mereka berdua akan tinggal di rumah baru itu. Azalea membawa beberapa belanjaan dan dia taruh di kulkas. Rumah masih sepi karena Azlan belum pulang. Azalea memutuskan untuk masak lebih dulu.
Membuat tumis daging dan paprika adalah kesukaannya. Membuatkan SOP ayam lengkap dengan sambal kecap untuk sang ayah.
"Assalamu'alaikum" Azlan masuk kedalam dan melihat Azaleanya menata makanan di meja makan. "Waalaikumsalam yah" Azalea mencium tangan Azlan.
"Dek, bisa kita bicara sebentar?" Azalea mengangguk dan membuatkan ayahnya teh lemon hangat. "Ada apa yah, kok serius banget?"
"Ada dua orang yang melamar kamu ke ayah tadi siang" degub jantung Azalea bertalu-talu. "Kasa? Eh maksudnya kapten Arsalaan Shaqueel Alfarezel?"
"Iya, kamu kenal dek?" Azalea menggigit bibir bawahnya. "Ayah ingat Arsa yang pernah Lea ceritakan?" Azlan mengangguk.
"Dia Arsa, kapten Arsalaan itu yang Lea maksud" Azlan tersenyum.
Ternyata pilihannya sama seperti pilihanku. Batin Azlan.
"Dan juga Lettu Galang" Azaleanya tidak tertarik. "Siapa Galang?"
"Anaknya om Abil yang kita bertemu di Surabaya dek" Azaleanya menggeleng. "Lea gak ingat yah, yang Lea ingatnya cuma Ar-- udah ah Lea mau mandi dulu yah" Azlan tertawa melihat Azaleanya salah tingkah.
💉💉💉
Arsa menghadap Azlan. Didlaam hatinya dia terus merapalkan doa agar lamarannya diterima oleh Azalea. Dia teringat akan ucapan kedua orangtuanya kemarin malam lewat telepon.
"Arsa sudah melamar Lea ke komandan langsung yah, Bu. Lea itu anaknya mantan gebetan ayah" Aulia tertawa.
"Gak dapat ibunya, anaknya yang berjodoh ya yah" Aizan hanya diam tidak menanggapi sang istri yang suka menggodanya.
"Maju terus nak, deketin Lea, kalau perlu deketin Azlan biar lamaran kamu diterima" Arsa masih diam saja, bagaimana cara mendapatkan hati Azalea.
Arsa masuk setelah mendapat persetujuan dari dalam. Arsa sudah bersikap istirahat di tempat. Azlan berdiri dan memandang Arsa. Lamaran Galang sudah dia tolak. Dan sekarang Arsa lelaki yang di cintai putrinya.
"Jadi Arsa, kapan kamu akan membajiwa kedua orang tua kamu untuk melamar anak saya?" Tanya Azlan dengan wajah datarnya.
"Siap. besok komandan" jawab Arsa tegas. "Saya tunggu besok malam di rumah"
"Siap komandan. Ijin mendahului" Azlan mengangguk, lalu Arsa keluar ruangan dan segera mendial nomor sang ayah.
"Assalamu'alaikum yah. Besok ayah dan ibu bisa melamar Lea"
💂💂💂
Azalea menyiapkan baby car seat untuk membawa Renata pulang. Dia menaruh Renata dengan hati-hati. Bayi berusia dua Minggu itu terlihat lebih berisi daripada saat dia lahir. Azalea melajukan mobilnya dengan kecepatan standar menuju rumah dinas. Azlan yang menyuruhnya agar segera pulang setelah urusannya selesai.
"Kok ada mobil? Pasti tamu ayah. Yuk Rena kita masuk" Azalea menggendong Renata dengan hati-hati. "Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.
Tatapan Azalea dan Arsa bertemu. Arsa mengamati Azalea yang masih menggunakan jas putih khas dokter dan menggendong bayi.
"Kok baru pulang dek?" Tanya Azlan. "Maaf yah, tadi lagi nungguin dokter anaknya dulu periksa Rena"
"Dek, kenalin itu Om Aizan dan Tante Aulia, calon mertua kamu" Azaleanya mematung.
Tunggu, jadi Aizan dan Aulia di diary bunda adalah camer gue. Batin Azalea.
Azalea menyalami keduanya bergantian. Aulia meminta Azalea agar duduk dengannya. Aulia membelai pipi Renata.
"Namanya siapa?" Tanya Aulia ramah. "Renata Tante"
"Kecil banget, berapa bulan?" Tanya Aulia kembali mengamati wajah Renata dan Azalea tidak ada kemiripan. "Dua Minggu Tante, dia lahir prematur"
"Ibunya?" Tanya Aulia dengan hati-hati. "Sudah meninggal Tante, dan saya sebagai ibu pengganti"
"Jadi kedua orangtuanya Renata sudah meninggal, ayahnya gugur saat bertugas dan ibunya meninggal saat melahirkan dia" jelas Azlan, semuanya mengangguk. Arsa lega mendengarnya.
"Kedatangan kami kemari berniat melamar Lea secara resmi Az, gimana Lea? Mau kan menjadi istri Arsa?" Tanya Aizan.
"Ayah?" Tanya Azaleanya malu-malu. Azlan ingin tertawa melihat tingkah laku putrinya itu. "Asalkan Arsa bisa menjaga dan membahagiakan putri saya, saya terima lamaran kalian" Arsa tersenyum lebar.
"Siap. Saya bersedia komandan" jawabnya tegas.
"Lalu Renata?" Tanya Azalea ragu. "Saya siap menikahi kamu, jadi saya siap menjadi ayah pengganti Renata" Azalea tersenyum manis membuat Arsa makin jatuh cinta padanya.
"Oh ya Az, kok Aila gak kelihatan ya? Aila dimana?" Tanya Aizan. Azlan dan Azaleanya makin sedih.
"Aila meninggal saat melahirkan Lea, Zan" Aizan dan Aulia hanya diam.
"Maaf Az, saya tidak tahu tentang itu" Azlan tersenyum. "Tidak papa, santai saja"
💉💉💉
Sedikit gaesss
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasting Love (Tersedia ebooknya Di PlayStore)
RomanceDokter ada rencana untuk menikah secepatnya? Saya sudah mengajukan lamaran ke komandan untuk menjadi calon imam dokter" "Hah?"